Fimela.com, Jakarta Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudrstek) menegaskan posisi Kemendikbudristek tentang polemik pembelajaran jarak jauh atau PJJ dan pembelajaran tatap muka atau PTM. Ia menyampaikan jika ingin secepatnya mengganti PJJ ke PTM terbatas yang bisa diterapkan di daerah status PPKM level 1,2, dan 3.
"Saya dari bulan Januari, bahkan dari tahun kemarin, saya dan tim kami di Kemendikbudristek posisisinya sudah jelas. Secepat dan seaman mungkin semua anak harus balik sekolah, itu posisi kita sudah sangat jelas," kata Nadiem saat rapat kerja bersama Komisi X DPR RI, Senin (23/8/2021) melansir dari Liputan6.com.
Advertisement
BACA JUGA
Nadiem menjelaskan, beberapa bulan lalu, saat belajar tatap muka di sekolah telah disiapkan matang, tiba-tiba Covid-19 varian Delta menyerang Indonesia pada pertengahan Juni 2021. Nadiem mengaku Kemendikbud sangat kaget dan sedih.
"Kemendikbud itu salah satu minggu tersedih kita lah. Kita sudah kerja keras untuk mendorong daerah yang sulit sekali didorong untuk membuka sekolahnya akhirnya mereka membuka, tiba-tiba delta variant melanda," ujar dia.
Advertisement
Putus Sekolah Terutama Perempuan dan KDRT
Nadiem membeberkan, belajar jarak jauh memiliki sejumlah dampak negatif bagi pelajar. Di antaranya putus sekolah hingga mengalami kekerasan dalam rumah tangga.
"Saya tidak harus menjelaskan lagi apa risikonya, ini kita sudah ada penurunan capaian belajar, banyak anak putus sekolah, apa lagi perempuan. Di berbagai macam daerah banyak learning loss yang dampaknya permanen, kekerasan terjadi dalam rumah tangga. Ini kita semua sudah tahu, semua kita adalah orang tua, atau anak, atau punya teman, yang sudah mengalami ketegangan melaksanakan PJJ, jadi ini harus segera kita akselerasi," kata dia.
#Elevate Women