Fimela.com, Jakarta Pandemi Covid-19 Indonesia tengah menghadapi gelombang baru dengan angka pertambahan kasus yang meningkat tajam sejak akhir Juni 2021. Beragam langkah diterapkan oleh pemerintah untuk menekan angka pertambahan kasus positif mulai dari program PPKM Darurat hingga meningkatkan angka vaksinasi.
Beragam perubahan PPKM, informasi vaksin, dan arahan isoman juga terus disampaikan oleh pemerintah lewat beragam pintu agar tersampaikan dengan baik ke masyarakat. Salah satu platform yang mengalami peningkatan penggunaanya selama pandemi Covid-19 ini adalah media sosial. Tak hanya menjadi lokasi untuk mencari informasi, orang-orang juga menggunakan media sosial lebih sering dari sebelumnya untuk tetap terhubung dan saling berbagi informasi dengan keluarga dan teman.
Namun hati-hati, di masa seperti ini, sangat penting untuk menjaga diri Anda tetap aman dan terinformasi secara memadai. Melihat kebutuhan ini, Facebook berkomitmen untuk memastikan bahwa masyarakat di Indonesia menerima informasi terkini dan akurat.
Advertisement
Secara global, Facebook telah menghubungkan lebih dari 2 miliar orang ke otoritas kesehatan melalui Pusat Informasi COVID-19, dan lebih dari 600 juta orang mengklik notifikasi pop-up di Instagram dan Facebook untuk mempelajari informasi tersebut lebih lanjut.
Di Indonesia, Facebook membantu Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 dan Kementerian Kesehatan untuk menyediakan informasi akurat tentang COVID-19. Facebook juga mendukung organisasi kesehatan di Indonesia melalui upaya-upaya peningkatan kesadaran terhadap kesehatan dan keamanan.
Secara global, Facebook telah mengambil langkah agresif untuk menghapus misinformasi tentang vaksin dan COVID-19. Selama pandemi, Facebook telah menghapus lebih dari 12 juta konten misinformasi tentang COVID-19 dan vaksin di atas platform. Facebook juga telah memberi label terhadap 167 juta konten yang telah ditandai salah oleh pemeriksa fakta pihak ketiga. Ketika pengguna melihat label ini, 95% dari mereka tidak melihat konten aslinya.
Facebook tengah menjalankan kampanye terbesar di seluruh dunia yang mempromosikan informasi tentang vaksin COVID dengan membantu orang menemukan di mana mereka bisa mendapatkan vaksinasi, menghapus klaim palsu tentang COVID-19 dan vaksin di atas platform kami, serta membantu orang mendeteksi dan meminimalkan penyebaran misinformasi kesehatan di komunitas mereka.
Dilansir dari rilis yang diterima oleh tim Fimela.com, ada 6 tips dari Facebook yang dapat kita terapkan untuk menjaga komunitas di Indonesia tetap terinformasi dan melawan misinformasi COVID-19 secara kolektif.
1. Dapatkan keseluruhan cerita, bukan hanya tajuk berita
Baca keseluruhan berita dan hati-hati dengan gambar, angka, kutipan, dan tanggal yang tidak memiliki sumber, sudah usang, atau telah diambil di luar konteks.
Advertisement
2. Sumber tepercaya
Sumber tepercaya adalah pilihan teraman bagi Anda - Periksa bagian “Tentang” dari sumber tersebut atau lakukan pencarian cepat untuk mempelajari lebih lanjut. Anda juga dapat memeriksa apakah otoritas kesehatan masyarakat mengonfirmasi atau menentang informasi tersebut.
3. Fakta VS Rumor
Bagikan fakta, bukan rumor - Cari petunjuk kecil yang mengarah ke informasi yang salah yaitu URL palsu, ejaan yang buruk, atau tata letak yang janggal.
Advertisement
4. Sumber yang kredibel
Dapatkan konteks lengkap dari sumber yang kredibel - Cari laporan lain dari sumber yang dapat dipercaya untuk memverifikasi bahwa cerita tersebut mengandung informasi akurat dari otoritas kesehatan.
5. Lakukan koreksi publik
Jika cerita yang tidak akurat baru saja dibagikan oleh teman atau anggota keluarga - kirimkan pesan pribadi untuk memberitahu mereka. Namun, jika postingan tersebut sudah mendapatkan banyak suka, lakukan koreksi publik secara halus dengan menyertakan tautan berisikan informasi akurat.
Advertisement
Pikirkan secara matang
Pikir dulu sebelum share - Beberapa cerita mungkin menggunakan bahasa emosional yang kuat tanpa memberikan fakta. Jadi coba #TahanDulu sebelum membagikan ceritanya ke orang lain. Periksa keakuratannya dulu dan/atau merujuklah ke sumber tepercaya seperti situs Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 dan Halaman Kementerian Kesehatan.