Sukses

Health

Indonesia vs TBC: Percepatan Vaksinasi untuk Selamatkan Generasi Muda

Fimela.com, Jakarta Indonesia menghadapi tantangan serius: angka kasus tuberkulosis (TBC) yang mengkhawatirkan. Lebih dari 800.000 kasus baru tercatat setiap tahunnya, menempatkan Indonesia sebagai negara dengan beban TBC tertinggi kedua di dunia. Penyebarannya begitu cepat karena bakteri Mycobacterium tuberculosis mudah menular melalui udara, terutama di lingkungan padat penduduk dengan ventilasi buruk. Kontak erat dengan penderita TBC aktif menjadi faktor risiko utama.

TBC tak hanya menyerang orang dewasa, anak-anak pun rentan. Infeksi TBC pada anak seringkali tidak menunjukkan gejala yang jelas, menyebabkan diagnosis terlambat dan pengobatan yang tidak optimal. Hal ini dapat berdampak serius pada pertumbuhan dan perkembangan anak, bahkan menyebabkan kematian. TBC pada anak juga dapat menyebabkan penyebaran lebih luas karena mereka sering berkontak dengan banyak orang.

"Vaksinasi merupakan kunci utama dalam upaya pengendalian TBC," tegas Prof. Erlina Burhan, pakar paru terkemuka Indonesia. Beliau menekankan pentingnya imunisasi BCG, meskipun keterbatasannya perlu diakui. Vaksin BCG memberikan perlindungan parsial, terutama pada bayi dan anak kecil terhadap bentuk TBC yang berat. Namun, perlindungan tersebut tidak menyeluruh dan berkurang seiring bertambahnya usia.

What's On Fimela

Ancaman TBC Resisten Obat

Munculnya TBC resisten obat semakin memperumit situasi. TBC jenis ini membutuhkan pengobatan yang lebih lama, kompleks, dan mahal. Kegagalan pengobatan juga meningkatkan risiko kematian. Pencegahan melalui vaksinasi yang efektif menjadi semakin krusial untuk mencegah munculnya dan penyebaran TBC resisten obat.

Vaksin TBC: Harapan Baru untuk Indonesia

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) merekomendasikan vaksinasi BCG untuk bayi baru lahir sebagai langkah awal pencegahan. Namun, pengembangan vaksin TBC yang lebih efektif menjadi prioritas utama. Beberapa kandidat vaksin baru sedang dalam tahap pengembangan dan uji klinis, menawarkan harapan perlindungan yang lebih luas dan tahan lama.

Saat ini, vaksin kandidat M72/AS01E sedang menjalani uji klinis fase 3 yang dimulai pada Maret 2024. Uji coba ini berlangsung di lima negara, termasuk Indonesia, dengan melibatkan hingga 20.000 peserta, termasuk individu dengan HIV. Jika berhasil, M72/AS01E bisa menjadi vaksin pertama dalam lebih dari satu abad yang mencegah TB paru pada remaja dan dewasa.  “Vaksin M72/AS01E telah menunjukkan perlindungan sekitar 50% dalam uji klinis fase 2b selama tiga tahun pada orang dewasa yang terinfeksi Mycobacterium tuberculosis. WHO memperkirakan bahwa dalam jangka waktu 25 tahun, tingkat perlindungan ini dapat menyelamatkan 8,5 juta jiwa, mencegah 76 juta kasus baru TB, dan menghemat biaya sebesar USD 41,5 miliar bagi rumah tangga yang terdampak TB,” tambah Prof. Erlina.  Sejak tahun 2022, Indonesia menjadi salah satu lokasi utama dalam uji klinis fase 3 vaksin M72/AS01E. Hingga Maret 2025, jumlah subjek yang telah berpartisipasi dalam penelitian ini di Indonesia hampir mencapai 2.000 orang. Ini menunjukkan komitmen kuat Indonesia dalam mendukung inovasi dan penelitian untuk menemukan solusi yang lebih efektif dalam memerangi TB.  

Vaksin-vaksin ini diharapkan dapat mengatasi keterbatasan vaksin BCG, memberikan perlindungan yang lebih baik pada remaja dan dewasa, serta mencegah munculnya TBC resisten obat. Upaya percepatan pengembangan dan implementasi vaksin baru sangat penting untuk mencapai target eliminasi TBC di Indonesia pada tahun 2030.

Langkah Menuju Eliminasi TBC

  • Peningkatan cakupan vaksinasi BCG
  • Deteksi dini dan pengobatan TBC secara optimal
  • Pengembangan dan implementasi vaksin TBC baru yang lebih efektif
  • Peningkatan kualitas layanan kesehatan dan akses masyarakat terhadap pengobatan TBC
  • Sosialisasi dan edukasi masyarakat tentang pencegahan dan pengendalian TBC

Percepatan vaksinasi TBC di Indonesia bukan hanya sekadar program kesehatan, melainkan investasi masa depan. Dengan melindungi generasi muda dari ancaman TBC, kita membangun bangsa yang sehat, produktif, dan berdaya saing.

Meskipun pengobatan TBC tersedia, pencegahan melalui vaksinasi tetap menjadi strategi paling efektif dan ekonomis. Pengembangan dan penerapan vaksin baru merupakan kunci untuk mencapai eliminasi TBC di Indonesia pada tahun 2030 dan melindungi generasi mendatang dari penyakit mematikan ini.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading