Fimela.com, Jakarta Diabetes melitus dikenal sebagai salah satu penyakit yang sering disebut "silent killer" dan menjadi momok bagi banyak orang. Penyakit ini sering kali muncul secara mendadak, ditandai dengan kondisi fisik yang menurun, seperti sensasi kesemutan pada anggota tubuh. Menurut data dari International Diabetes Federation (IDF), jumlah individu yang menderita diabetes di Indonesia diperkirakan akan meningkat dari 10,7 juta pada tahun 2019 menjadi 16,6 juta pada tahun 2045.
Diabetes melitus adalah penyakit jangka panjang yang terjadi ketika kadar gula darah dalam tubuh melebihi level yang seharusnya. Jika tidak ditangani dengan baik, diabetes dapat menimbulkan komplikasi berat, seperti penyakit jantung, gagal ginjal, kebutaan, bahkan risiko amputasi. Ironisnya, banyak generasi muda yang belum menyadari bahwa mereka juga berisiko terkena penyakit ini.
Jadi, apa saja langkah-langkah yang dapat diambil untuk mencegah diabetes melitus? Dalam artikel ini, kami akan membahas berbagai cara pencegahan yang sederhana dan efektif untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah informasi yang dirangkum dari Fimela.com, Selasa (4/2).
Advertisement
What's On Fimela
powered by
Advertisement
Memahami Faktor Penyebab Diabetes Melitus Tipe 1 dan Tipe 2.
Diabetes melitus terbagi menjadi dua kategori utama, yaitu diabetes tipe 1 dan tipe 2. Di antara keduanya, diabetes tipe 2 merupakan yang paling umum, dengan angka prevalensi yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan diabetes tipe 1. Penyakit ini sering kali terkait dengan pola hidup dan kebiasaan makan yang kurang sehat, serta faktor risiko seperti obesitas dan kurangnya aktivitas fisik. Umumnya, diabetes tipe 2 lebih banyak dijumpai pada individu dewasa. Berikut adalah penjelasan mengenai penyebab diabetes tipe 1 dan tipe 2.
Penyebab Diabetes Tipe 1:
Faktor genetik dapat berperan dalam meningkatkan risiko seseorang mengidap diabetes tipe 1. Selain itu, gangguan pada sistem kekebalan tubuh juga dapat menyebabkan serangan terhadap sel-sel pankreas yang bertugas memproduksi insulin. Infeksi virus tertentu juga diketahui dapat memicu reaksi autoimun yang merusak fungsi pankreas.
Penyebab Diabetes Tipe 2:
Dalam hal diabetes tipe 2, faktor genetik menjadi salah satu penyebab utama, di mana memiliki riwayat keluarga dengan diabetes tipe 2 dapat meningkatkan risiko. Selain itu, obesitas menjadi faktor penting karena kelebihan berat badan dapat mengganggu efektivitas insulin dalam tubuh. Diet yang tinggi gula dan karbohidrat sederhana juga dapat memperburuk pengaturan kadar gula darah. Kurangnya aktivitas fisik menjadi masalah lain, di mana kurang bergerak membuat tubuh sulit dalam memanfaatkan insulin dengan baik. Selain itu, adanya kondisi medis tertentu seperti hipertensi atau sindrom ovarium polikistik (PCOS) juga dapat berkontribusi pada risiko diabetes tipe 2.
Upaya untuk Menghindari Diabetes Melitus
Untuk menjaga kesehatan dan mencegah diabetes, penting untuk mengatur pola makan dengan membatasi asupan gula. Salah satu langkah yang paling efektif adalah dengan mengontrol jumlah gula dan karbohidrat sederhana yang dikonsumsi setiap hari. Pertama, sebaiknya kurangi minuman manis seperti soda, teh kemasan, dan kopi susu yang memiliki kandungan gula tinggi. Selain itu, pilihlah karbohidrat kompleks, seperti nasi merah, quinoa, atau gandum utuh, yang dicerna lebih lambat oleh tubuh.
Jangan lupa untuk memperbanyak konsumsi sayur dan buah, karena kandungan serat dalam makanan ini sangat bermanfaat untuk mengatur kadar gula darah. Selain itu, penting juga untuk membatasi makanan yang tinggi lemak jenuh dan olahan, seperti gorengan dan fast food, yang dapat meningkatkan risiko terjadinya resistensi insulin.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa setiap peningkatan konsumsi sayur dan buah sebanyak 66 gram per hari dapat menurunkan risiko diabetes hingga 25%
Advertisement
Rutin Berolahraga untuk Menjaga Sensitivitas Insulin
Peran aktivitas fisik sangat krusial dalam menjaga kestabilan kadar gula darah dan meningkatkan sensitivitas insulin. Sebagai contoh, beberapa olahraga yang direkomendasikan untuk mencegah diabetes antara lain: latihan aerobik seperti berjalan kaki, bersepeda, atau berenang minimal 150 menit per minggu. Selain itu, latihan kekuatan seperti angkat beban atau yoga juga berkontribusi dalam meningkatkan metabolisme serta mengatur berat badan.
Melakukan aktivitas ringan sepanjang hari, seperti memilih tangga ketimbang lift atau berjalan setelah makan, dapat membantu meningkatkan metabolisme tubuh secara keseluruhan.
Olahraga tidak hanya berfungsi untuk mengendalikan kadar gula darah, tetapi juga berperan dalam mengurangi risiko obesitas dan penyakit jantung. Kedua kondisi tersebut sering kali menjadi komplikasi bagi penderita diabetes.
Dengan melakukan aktivitas fisik secara teratur, seseorang dapat memperbaiki kesehatannya secara menyeluruh dan menjaga tubuh dalam kondisi optimal. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjadikan olahraga sebagai bagian dari gaya hidup sehari-hari untuk mencegah diabetes dan komplikasi lainnya.
Mengelola Stres dan Tidur Cukup untuk Mencegah Lonjakan Gula Darah
Stres yang berlangsung dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah karena produksi hormon kortisol yang berlebihan. Oleh karena itu, sangat penting untuk menerapkan berbagai strategi manajemen stres guna mencegah dampak negatif tersebut.
Salah satu cara yang efektif adalah dengan melakukan meditasi dan teknik pernapasan, yang terbukti dapat menurunkan kadar hormon stres serta meningkatkan keseimbangan dalam tubuh. Selain itu, penting juga untuk memastikan tidur yang cukup, yaitu minimal 7-9 jam setiap malam, karena kurang tidur dapat mengakibatkan ketidakseimbangan hormon yang berpengaruh pada pengendalian gula darah.
Disarankan untuk menghindari konsumsi kafein secara berlebihan serta penggunaan gadget sebelum tidur agar tubuh dapat beristirahat dengan optimal. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang tidur kurang dari 6 jam per malam memiliki risiko lebih tinggi mengalami resistensi insulin, yang dapat mempercepat perkembangan diabetes tipe 2.
Advertisement
Kemungkinan Mengancam Kaum Muda
Menurut lms.kemkes.go.id, anak muda memiliki risiko tinggi untuk menderita penyakit ini. Umumnya, diabetes tipe 2 lebih sering dialami oleh kelompok usia ini dan sangat dipengaruhi oleh pola hidup yang mereka jalani. Beberapa faktor utama yang menyebabkan diabetes pada usia muda antara lain adalah pola makan yang tinggi gula dan lemak. Konsumsi berlebihan terhadap makanan cepat saji, minuman manis, dan produk olahan dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah yang signifikan, serta mempercepat terjadinya resistensi insulin.
Selain itu, kurangnya aktivitas fisik juga berkontribusi terhadap masalah ini. Gaya hidup yang tidak aktif, seperti terlalu lama duduk di depan layar tanpa melakukan kegiatan fisik, dapat mengurangi efektivitas insulin dalam mengatur kadar gula darah. Obesitas dan resistensi insulin juga menjadi faktor penting, di mana kelebihan berat badan membuat tubuh kesulitan mengatur insulin dan meningkatkan kemungkinan terjadinya diabetes tipe 2. Selain itu, faktor genetik dan lingkungan turut mempengaruhi; jika ada riwayat keluarga yang menderita diabetes, risiko untuk terkena penyakit ini menjadi lebih tinggi, terutama jika dipadukan dengan gaya hidup yang tidak sehat.
Mengetahui faktor risiko ini merupakan langkah awal yang penting untuk mencegah diabetes sejak dini. Selain itu, melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin juga dapat membantu mencegah terjadinya penyakit ini pada anak muda. Beberapa langkah yang dapat diambil antara lain adalah melakukan tes gula darah sewaktu, yang bertujuan untuk mengetahui kadar gula darah dalam kondisi acak. Selain itu, tes gula darah puasa dilakukan setelah tidak makan selama 8 jam agar hasilnya lebih akurat.
Selanjutnya, tes HbA1c mengukur kadar gula darah rata-rata dalam 2-3 bulan terakhir, sedangkan tes toleransi glukosa oral mengevaluasi bagaimana tubuh memproses gula setelah mengonsumsi glukosa. Jika hasil pemeriksaan menunjukkan kadar gula darah yang tinggi, dokter akan memberikan rekomendasi untuk perubahan gaya hidup atau pengobatan yang diperlukan guna mencegah perkembangan diabetes lebih lanjut.
People Also Ask
Apa penyebab diabetes melitus termasuk bagi kalangan usia muda?
Penyebab utamanya adalah pola makan tinggi gula, kurang olahraga, obesitas, serta faktor genetik dan lingkungan.
Bagaimana cara mencegah diabetes sejak usia muda?
Menerapkan pola makan sehat, rutin berolahraga, mengelola stres, tidur cukup, dan melakukan pemeriksaan rutin.
Apakah diabetes bisa disembuhkan jika terdeteksi sejak dini?
Diabetes tipe 2 bisa dikendalikan dengan perubahan gaya hidup, namun belum ada obat yang dapat menyembuhkan sepenuhnya.
Seberapa sering seseorang harus cek kadar gula darah?
Idealnya dilakukan setiap tahun untuk orang sehat, dan lebih sering bagi yang memiliki faktor risiko tinggi.