Sukses

Health

Fimela Podtalks: Jangan Panik! Cukup Lakukan 3M untuk Antisipasi HMPV Jadi Pandemi

Fimela.com, Jakarta Virus HMPV atau Human Metapneumovirus sempat menghebohkan masyarakat Indonesia di awal 2025. Bagaimana tidak? Virus yang merebak di China dan menyerang saluran pernapasan sudah masuk ke Indonesia.

Dengan pola serupa layaknya COVID-19, masyarakat Indonesia khawatir virus HMPV akan mengakibatkan terjadinya kembali pandemi. Namun Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengimbau masyarakat tidak perlu panik dan khawatir akan virus HMPV. Hal serupa pun dikatakan Prof. Dr. dr. Erlina Burhan, SpP(K), Bidang Kajian Penanggulangan Bencana PB IDI dalam Fimela Podtalks.

"Saya rasa engga ya (untuk jadi pandemi). Virus ini stabil di kondisi udara dingin. Makanya dia meningkat di musim Desember karena winter di Eropa dan China. Dia stabil dan berkembang biak pada kelembapan yang rendah. Untuk bisa meningkatkan berkembang di Indonesia, saya rasa engga ya," kata Prof. Erlina.

Meski demikian, Indonesia memiliki kondisi yang memungkinkan virus HMPV menyebar dan berkembang biak. Yakni kondisi padat penduduk yang membuat penularan virus lebih mudah terjadi. Terutama pada rumah yang tidak memiliki sirkulasi udara baik.

 

 

What's On Fimela

HMPV itu virus lama

"Jadi HMPV itu singkatan dari Human Metapneumovirus. Dan pertama sekali saya ingin menyampaikan ya, ini bukan virus yang baru. Cuma kita aja yang baru ngeh. Virusnya sih sudah lama, sudah sejak tahun 2001," kata Prof. Erlina Burhan.

Lebih lanjut Prof. Erlina Burhan menjelaskan virus HMPV mengalami peningkatan di awal 2000 dengan kasus batuk pilek seperti influeza. Tim peneliti dari Belanda merasa perlu meneliti apakah kasus tersebut merupakan influenza atau ada sesuatu yang baru. Setelah dikumpulkan sejumlah isolate-isolate atau bahan-bahan dari saluran napas yang disimpan di laboratorium, baru ditemukan virus Human Metapneumovirus.

"Tidak ada kematian atau sesuatu yang harus dikhawatirkan," lanjut Prof Erlina.

Virus HMPV yang sudah ada sejak 24 tahun lalu, sudah menjangkati tubuh manusia sehingga tubuh memiliki antibodi sendiri untuk memerangi virus tersebut ketika terjangkit kembali. Dengan gejala yang mirip seperti flu, HMPV bisa dicegah dengan mitigasi yang tepat. Salah satunya dengan kembali melakukan kebiasaan 3M.

Kebiasaan baik menerapkan 3M disebutkan Prof. Erlina Burhan dapat membantu mengurangi risiko terinfeksi virus, termasuk virus HMPV.

"Perilaku hidup bersih dan sehat. Itu juga bisa mencegah seseorang dari sakit. Masih ingat dengan 3M? Nah, memakai masker, kalau bergejala pakai masker. Cuci tangan yang rajin. Dulu kita COVID-19 rajin banget cuci tangan. Jangan dilupakan! Dan jaga jarak dari orang yang sakit," tegas Prof. Erlina Burhan.

 

Mitigasi pencegahan terinfeksi

Kebiasaan 3M wajib dilakukan oleh semua orang, termasuk oleh kelompok orang yang berisiko tertular. Seperti orang di bawah 14 dan di atas 65 tahun, orang dengan komorbid yang tidak terkontrol, orang dengan HIV/AIDS, serta kategori orang yang sedang menjalani pengobatan kanker.

"Kalau anda termasuk orang risiko tinggi, tapi harus bepergian, kalau terpaksa berada di keramaian karena kita gatau di keramaian siapa yang sakit,".

Selain itu, memperkuat diri dengan meningkatkan sistem imunitas tubuh juga bagian dari mitigasi pencegahan terinfeksi virus HMPV. Mulai dari mengonsumsi makanan yang sehat, olahraga teratur dan rutin, serta mengelola stres dengan baik.

Ketika sudah merasakan gejala demam, flu, atau batuk pilek segara mengonsumsi obat-obatan yang dapat meredakan gejala tersebut. Mengingat HMPV sendiri tidak memiliki obat khusus, antivirus, maupun vaksin, seperti COVID-19. Namun apabila bertambah parah, jangan ragu untuk periksakan diri ke dokter.

Selanjutnya: HMPV itu virus lama

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading