Fimela.com, Jakarta Proses membersihkan beras sebelum dimasak adalah praktik yang lazim dilakukan di banyak rumah tangga, karena diyakini dapat menghasilkan nasi yang lebih lembut. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa mencuci beras dapat membantu mengurangi keberadaan kontaminan atau kotoran yang mungkin menempel pada beras, seperti pestisida atau debu.
Namun, perlu dicatat bahwa mencuci atau merendam beras juga dapat mengurangi sebagian kandungan serat dan nutrisi penting, termasuk vitamin B serta mineral yang larut dalam air. Para pakar kesehatan memiliki pandangan yang berbeda mengenai praktik ini. Beberapa di antaranya berpendapat bahwa mencuci beras tidak selalu diperlukan, terutama jika beras tersebut telah melalui proses pengolahan yang baik dan aman.
Meski demikian, bagi mereka yang sangat memperhatikan aspek kebersihan dan ingin mengurangi risiko kontaminasi, mencuci beras tetap dianggap sebagai langkah yang bijak. Berikut adalah informasi lengkap yang telah dirangkum Fimela.com dari berbagai sumber, Kamis (30/1/2025).
Advertisement
Rambut sehat, lembut, berkilau hanya dengan air cucian beras. Kok bisa?
Advertisement
Mencuci Beras Meningkatkan Keamanan dan Memberikan Keuntungan saat Memasak
Mencuci beras sebelum dimasak memiliki manfaat penting, seperti meningkatkan tekstur nasi dan mengurangi risiko kontaminasi. Menurut Kaitlin Sass, mencuci beras menghilangkan pati di permukaan, menghasilkan nasi yang lebih kenyal dan tidak lengket.
Proses ini juga menghilangkan benda asing seperti tanah dan kerikil, serta dapat mengurangi mikroplastik hingga 20-40%. Meskipun bukti terbatas, mencuci beras mungkin menurunkan kadar arsenik, yang berbahaya bagi kesehatan.
Taylor Janulewicz menekankan bahwa meski ada manfaat, bukti penurunan arsenik belum kuat, sehingga mencuci beras sebaiknya tidak menjadi satu-satunya cara untuk mengatasi masalah kesehatan terkait konsumsi beras.
Kekurangan dalam Mencuci Beras
Pencucian beras dapat meningkatkan tekstur dan menghilangkan kontaminan, tetapi perendaman yang terlalu lama bisa mengurangi nutrisi seperti pati resisten, yang penting untuk kesehatan usus dan pengaturan gula darah.
Meskipun menyimpan nasi di kulkas dapat meningkatkan pati resisten, pencucian juga dapat mengurangi nutrisi larut air seperti zat besi dan vitamin B. Memasak dengan terlalu banyak air untuk mengurangi arsenik bisa menurunkan nutrisi hingga 50-70%.
Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan cara memasak dan mempersiapkan beras agar nutrisinya tetap terjaga.
Advertisement
Praktik Memasak Nasi yang Sehat
Ketika memilih untuk tidak mencuci beras sebelum memasak, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan agar nasi yang dihasilkan tetap sehat dan lezat. Salah satu langkah yang dapat diambil adalah dengan mengurangi konsumsi nasi, baik yang telah dicuci maupun yang belum, karena hal ini dapat berkontribusi dalam mengurangi paparan arsenik.
Konsumsi nasi yang berlebihan, terutama pada bayi dan anak-anak, dapat berisiko tinggi karena tubuh mereka lebih sensitif terhadap arsenik. Untuk mengatasi masalah ini, penting juga untuk memilih jenis beras yang memiliki kadar arsenik rendah. Menurut laporan konsumen tahun 2014, “beras basmati putih dari California, India, atau Pakistan, serta nasi sushi dari AS, dianggap sebagai pilihan yang lebih aman.”
Selain itu, untuk meningkatkan nilai gizi dari hidangan nasi, sesekali pilihlah nasi merah gandum utuh. Beras merah dikenal memiliki kandungan serat dan protein yang lebih tinggi dibandingkan dengan nasi putih, sehingga menjadikannya pilihan yang lebih sehat dalam upaya mengurangi paparan arsenik.
Apa alasan mencuci beras?
Penelitian telah menunjukkan bahwa proses mencuci beras mampu mengurangi sekitar 20% kandungan mikroplastik yang berpotensi berdampak negatif terhadap kesehatan manusia. Hal ini diungkapkan dalam jurnal ilmiah Sciencedirect yang diterbitkan pada tahun 2021, yang menegaskan pentingnya tindakan tersebut untuk menjaga kualitas makanan yang kita konsumsi.
Dengan mencuci beras, kita tidak hanya membersihkan kotoran yang mungkin ada, tetapi juga mengurangi risiko terpapar mikroplastik. Oleh karena itu, langkah ini sangat disarankan untuk dilakukan sebelum memasak beras, demi kesehatan tubuh kita secara keseluruhan.
Advertisement
Apa alasan kita tidak boleh mencuci beras terlalu lama?
Bonnie Taub-Dix, yang merupakan seorang ahli gizi, menyatakan bahwa ada beberapa nutrisi penting dalam beras, seperti zat besi, folat, thiamin, dan niacin. Ia menekankan bahwa kandungan nutrisi tersebut dapat berkurang atau bahkan hilang jika beras dicuci secara berlebihan.
Penting untuk memahami bahwa proses pencucian beras yang dilakukan terlalu sering dapat mengakibatkan hilangnya nutrisi yang bermanfaat bagi kesehatan. Oleh karena itu, sebaiknya kita mencuci beras dengan cara yang tepat agar manfaat gizi yang terkandung di dalamnya tetap terjaga.