Sukses

Health

Mengenal Obat Setelan, Pengertian, Bahaya, dan Fakta yang Perlu Anda Ketahui

Fimela.com, Jakarta Di zaman sekarang, kepraktisan sering kali menjadi fokus utama dalam berbagai bidang kehidupan, termasuk dalam dunia kesehatan. Salah satu isu yang sedang hangat diperbincangkan di platform media sosial adalah keberadaan obat setelan, yang diklaim dapat menyembuhkan berbagai masalah kesehatan dalam waktu yang sangat singkat. Namun, pertanyaannya adalah, apakah obat ini benar-benar aman dan efektif seperti yang mereka klaim?

Obat setelan adalah istilah untuk sekumpulan tablet atau kapsul yang telah dikemas ulang tanpa kemasan aslinya dan sering kali dijual secara bebas di pasaran. Meskipun tampak sebagai solusi yang praktis, penggunaan obat setelan sebenarnya menyimpan risiko besar bagi kesehatan. Keamanan, efektivitas, dan kualitas dari obat ini tidak dapat dipastikan, karena kandungan yang terdapat di dalamnya tidak diketahui dengan jelas.

Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), obat setelan termasuk dalam kategori obat yang berbahaya, terutama karena sering kali mengandung obat keras yang seharusnya hanya digunakan berdasarkan resep dokter. Dalam artikel ini, kami akan mengupas tuntas mengenai apa yang dimaksud dengan obat setelan, potensi bahaya yang ditimbulkannya, serta langkah-langkah pencegahan yang perlu diambil untuk melindungi diri dari risiko yang mungkin terjadi.

Apa Itu Obat Setelan?

Obat setelan merupakan kombinasi dari tablet atau kapsul berbagai jenis obat yang dikemas ulang dalam sebuah plastik kecil tanpa adanya label atau informasi yang jelas. Praktik ini sering dijumpai di warung, toko kecil, serta platform e-commerce.

Dampak dari penggunaan obat setelan bisa menyebabkan interaksi antara zat kimia yang tidak terkontrol. Interaksi yang terjadi antara obat atau zat kimia yang dicampurkan dapat beragam; ada yang tidak berpengaruh satu sama lain, ada yang saling melemahkan, dan ada juga yang saling menguatkan. Hal ini dapat memicu reaksi toksik yang berbahaya bagi tubuh.

Obat setelan ini terbagi menjadi dua kategori, yaitu obat setelan bermerek dan obat setelan tanpa merek. Obat bermerek biasanya dikemas dalam plastik atau karton dengan label yang jelas, sedangkan obat tanpa merek hanya tersedia dalam kemasan plastik polos. 

Risiko Menggunakan Obat Setelan

Informasi mengenai kandungan obat setelan sering kali tidak tersedia, sehingga dosis dan indikasi penggunaannya menjadi tidak jelas. Akibatnya, pengguna tidak dapat menentukan apakah obat tersebut sesuai untuk kondisi kesehatan yang mereka alami.

Menurut Zullies Ikawati, seorang Guru Besar Farmasi dari UGM, "kombinasi obat dalam setelan berisiko memicu interaksi berbahaya seperti gangguan fungsi hati, ginjal, atau jantung." Hal ini menunjukkan pentingnya memahami efek samping yang mungkin timbul dari penggunaan obat setelan tersebut.

Salah satu risiko yang perlu diperhatikan adalah terkait dengan penggunaan antibiotik. Jika obat setelan mengandung antibiotik seperti amoksisilin, maka penggunaan yang tidak sesuai dengan aturan dapat menyebabkan resistensi bakteri. Situasi ini sangat berbahaya karena dapat mengurangi efektivitas antibiotik di masa depan, menjadikan pengobatan infeksi lebih sulit dilakukan.

Apa Alasan Penggunaan Obat Setelan ?

Sering kali, masyarakat melihat obat setelan sebagai jalan pintas untuk mengatasi masalah kesehatan karena efeknya yang cepat dalam meredakan gejala, seperti nyeri atau radang. Hal ini terjadi karena obat-obatan tersebut mengandung bahan seperti kortikosteroid dan antinyeri yang memberikan hasil sementara, sehingga banyak yang mengandalkannya.

Namun, keuntungan instan ini bisa menjadi awal dari masalah yang lebih besar. Penggunaan obat yang diracik tanpa mengikuti standar dapat mengakibatkan overdosis atau keracunan. Di samping itu, kemudahan untuk mendapatkan obat di warung atau melalui e-commerce membuat masyarakat lebih mudah tergoda untuk membeli tanpa melakukan konsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Situasi ini mencerminkan kurangnya pengetahuan dan edukasi tentang bahaya yang mungkin ditimbulkan oleh obat setelan.

Upaya BPOM dalam Menangani Peredaran Obat Setelan

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengambil sejumlah tindakan pencegahan untuk menangani isu terkait obat setelan. Salah satu langkah yang diambil adalah melakukan penindakan terhadap apotek dan toko yang menjual obat tanpa kemasan asli. Dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat, pihak BPOM juga meluncurkan program pencegahan yang berbasis komunitas. Selain itu, BPOM menjalin kerja sama dengan berbagai organisasi profesi untuk memperkuat pengawasan terhadap distribusi obat.

Masyarakat diharapkan untuk aktif melaporkan kepada HALO BPOM apabila menemukan obat setelan yang beredar di pasaran. Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan pengawasan dan penegakan hukum terhadap obat setelan dapat lebih efektif. Pihak BPOM juga menggalakkan program pencegahan berbasis komunitas untuk meningkatkan kesadaran masyarakat. Langkah-langkah ini diharapkan dapat memberikan perlindungan lebih bagi konsumen dan memastikan keamanan obat yang beredar.

Metode untuk Mengurangi Risiko Obat Setelan

Selalu penting untuk melakukan konsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat apa pun. Dengan berkonsultasi, Anda dapat memperoleh rekomendasi obat yang tepat sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda alami, sehingga mengurangi risiko efek samping yang tidak diinginkan.

Selain itu, sangat disarankan untuk tidak membeli obat dari tempat yang tidak resmi. Pastikan membeli obat hanya di apotek resmi yang telah terdaftar dan memiliki izin edar dari BPOM.

 

Apakah penggunaan obat setelan di Indonesia diperbolehkan?

Obat setelan tidak memiliki izin edar yang dikeluarkan oleh BPOM, sehingga statusnya melanggar hukum. Oleh karena itu, penting untuk selalu memastikan bahwa setiap obat yang digunakan telah terdaftar dan memiliki izin resmi.

Cara untuk mengenali obat setelan itu bagaimana?

Obat yang telah disesuaikan umumnya dikemas kembali menggunakan plastik yang tidak mencantumkan informasi mengenai kandungan, dosis, maupun tanggal kedaluwarsa. Hal ini dapat menimbulkan kebingungan bagi pengguna, karena mereka tidak memiliki informasi penting yang diperlukan untuk penggunaan obat yang aman.

 

Apa saja risiko utama dari penggunaan obat setelan?

Risiko yang paling signifikan mencakup keracunan, resistensi terhadap antibiotik, reaksi alergi, serta potensi interaksi obat yang dapat membahayakan kesehatan. Dalam konteks ini, penting untuk memahami bahwa risiko utama meliputi keracunan, resistensi antibiotik, alergi, hingga interaksi obat berbahaya agar kita dapat mengambil langkah pencegahan yang tepat.

 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading