Fimela.com, Jakarta Dilansir dari understood.org, brain break adalah istirahat singkat yang terstruktur. Hal ini dapat melibatkan gerakan fisik, latihan kesadaran, atau aktivitas sensorik. Brain break dapat dilakukan secara individu (seperti pernafasan dalam) atau secara bersama-sama (seperti permainan "Simon Says"). Kegiatan ini biasanya dilakukan oleh guru di kelas agar siswa dapat rehat sejenak dari pembelajaran yang sedang dilaksanakan dan membantunya untuk lebih fokus.
Otak yang berbeda memerlukan jenis istirahat yang berbeda. Misalnya, siswa yang kesulitan dengan fokus, perhatian, dan hiperaktivitas mungkin membutuhkan istirahat yang lebih untuk membangkitkan energi, sedangkan siswa lainnya mungkin membutuhkan cara yang lebih sederhana untuk menenangkan pikiran mereka. Tidak peduli jenis atau bentuknya, brain break biasanya hanya membutuhkan beberapa menit waktu pengajaran. Guru dapat memberikan siswa istirahat sejenak dari aktivitas mereka kemudian mengadakan brain break.
What's On Fimela
powered by
Advertisement
Manfaat Brain Break
1. Meningkatkan Fokus
Ketika kita terlalu lama berfokus pada satu tugas, otak kita akan mulai merasa lelah dan kemampuan kita untuk berkonsentrasi menurun. Dengan memberikan waktu untuk otak beristirahat, brain break membantu otak untuk "reset" dan mengalihkan fokus, sehingga kita kembali dapat bekerja dengan lebih efisien.
2. Mengurangi Stres dan Kecemasan
Brain break yang melibatkan latihan mindfulness atau pernafasan dalam dapat membantu menurunkan tingkat stres dan kecemasan. Ketika kita merasa tertekan atau cemas, mengambil waktu sejenak untuk menenangkan pikiran dapat mengurangi ketegangan dan memberikan rasa nyaman.
3. Meningkatkan Produktivitas
Istirahat singkat yang teratur selama bekerja atau belajar membantu menjaga tingkat energi dan motivasi. Brain break memberikan kesempatan untuk meregangkan otot, mengalihkan perhatian sejenak, dan kembali ke tugas dengan energi yang baru. Hal ini dapat meningkatkan produktivitas secara keseluruhan.
4. Meningkatkan Kesehatan Fisik dan Mental
Brain break yang melibatkan aktivitas fisik, seperti berjalan kaki sejenak atau melakukan peregangan, dapat meningkatkan aliran darah ke otak dan tubuh, seta memperbaiki keseimbangan fisik dan mental. Aktivitas fisik ringan ini juga dapat meningkatkan suasana hati dan kesejahteraan secara keseluruhan.
Jenis-Jenis Brain Break
Berikut adalah beberapa contoh kegiatan yang dapat dilakukan sebagai brain breaks:
1. Latihan Pernafasan
Lakukan pernafasan dalam atau pernafasan perut selama 2-3 menit untuk menenangkan sistem saraf dan mengurangi kecemasan. Fokuskan perhatian pada setiap nafas yang masuk dan keluar.
2. Gerakan Fisik
Berdiri dan lakukan peregangan atau jalan-jalan singkat untuk mengurangi ketegangan tubuh yang timbul akibat duduk terlalu lama.
3. Mindfulness dan Visualisasi
Tutup mata sejenak dan bayangkan tempat yang menenangkan, seperti pantai atau taman yang tenang. Fokuskan perhatian pada suara, bau, atau perasaan yang datang dalam pikiran.
4. Permainan Ringan
Permainan yang melibatkan gerakan atau perhatian, seperti “Simon Says” dapat menjadi cara yang menyenangkan untuk mengalihkan perhatian dari tugas yang sedang dikerjakan.
Brain break sangat bermanfaat ketika kita mulai merasa kehilangan fokus atau kelelahan. Jangan menunggu sampai merasa terlalu lelah atau tertekan. Cobalah untuk menjadwalkan brain break secara teratur setiap 25-30 menit, terutama selama tugas yang membutuhkan konsentrasi tinggi. Untuk siswa atau anak-anak, brain break bisa dilakukan setiap kali mereka mulai kehilangan minat atau fokus pada pelajaran. Selain itu, para pekerja yang bekerja di depan komputer atau mereka yang terlibat dalam pekerjaan rutin lainnya juga dapat memanfaatkan brain break untuk meningkatkan kualitas pekerjaannya.
Brain break adalah teknik sederhana nyang sangat efektif untuk meningkatkan fokus, mengurangi stres, dan meningkatkan produktivitas. Baik dilakukan oleh individu maupun kelompok, kegiatan ini memberikan kesempatan untuk menyegarkan otak, kembali berfokus, dan melanjutkan pekerjaan dengan energi yang lebih besar. Dengan meluangkan waktu sejenak untuk beristirahat, kita memberi otak kesempatan untuk memulihkan diri, yang akhirnya membawa kita pada kinerja yang lebih optimal.