Fimela.com, Jakarta Tubuh manusia memiliki kemampuan luar biasa untuk menyimpan berbagai jenis memori, termasuk trauma fisik, emosional, dan psikologis. Memori-memori ini dapat terjebak dalam tubuh selama bertahun-tahun dan memengaruhi cara kita bergerak, merasakan, serta memandang dunia. Mengenali saat tubuh mulai melepaskan emosi yang terpendam adalah langkah awal yang penting menuju penyembuhan dan kesehatan mental yang lebih baik.
Proses ini bisa terjadi tanpa disadari, dan sering kali disertai dengan gejala fisik atau emosional yang tiba-tiba muncul. Trauma yang dilepaskan secara tidak sadar dapat memanifestasikan dirinya melalui berbagai tanda fisik, emosional, dan psikologis, seperti kelelahan yang tiba-tiba, gemetar, atau emosi yang muncul dengan kuat tanpa alasan jelas.
Memahami tanda-tanda ini dapat membantu individu dalam menjalani proses penyembuhan dengan lebih baik. Mengenali dan merespons gejala-gejala ini dapat menjadi kunci untuk memulai perjalanan menuju pemulihan dan kesejahteraan yang lebih baik, dilansir Fimela.com dari berbagai sumber, Jum'at(10/1/2025).
Advertisement
Advertisement
1. Lonjakan Emosi yang Tidak Dijelaskan
Salah satu indikasi paling mencolok bahwa tubuh Anda melepaskan trauma adalah munculnya gelombang emosi yang tampaknya datang tiba-tiba. Anda mungkin merasakan kesedihan, kemarahan, atau bahkan kegembiraan yang sangat mendalam tanpa mengetahui penyebabnya. Ini adalah cara tubuh Anda untuk memproses trauma yang tersimpan dalam diri Anda.
Proses ini bisa diibaratkan sebagai detoksifikasi emosional; meskipun sering kali terasa tidak nyaman, pelepasan emosi ini sangat penting untuk mencapai penyembuhan yang sejati.
2. Tubuh Bergetar Tanpa Alasan
Setelah mengalami situasi menegangkan, tubuh sering kali bergetar sebagai respons alami untuk melepaskan ketegangan yang terakumulasi, mirip dengan perilaku hewan setelah ketakutan.
Selain itu, trauma dapat menyebabkan kelelahan mendadak karena proses penyembuhan yang menuntut secara emosional dan fisik, menunjukkan perlunya istirahat. Melepaskan trauma juga dapat meningkatkan kepekaan terhadap lingkungan, sehingga penting untuk bersikap lembut terhadap diri sendiri dan memberi ruang untuk pemulihan.
Advertisement
3. Rasa Nyeri dan Sakit yang Tiba-tiba
Trauma yang tersimpan dalam tubuh sering muncul sebagai nyeri fisik di leher, bahu, dan punggung. Ketika trauma mulai berkurang, tubuh melepaskan ketegangan ini, menyebabkan rasa sakit yang tidak terduga sebagai tanda penyembuhan emosional.
Sebaliknya, momen kelegaan dan ringan dapat dirasakan setelah menangis, terapi mendalam, atau meditasi, menunjukkan pelepasan beban emosional dan ruang bagi perasaan positif.
4. Menghadapi Masalah Pencernaan
Usus sering kali diakui sebagai "otak kedua" karena memiliki peran penting dalam menyimpan emosi. Ketika seseorang mengalami trauma dan berusaha untuk memproses serta melepaskannya, sering kali masalah pencernaan seperti nyeri perut, mual, atau sindrom iritasi usus (IBS) dapat muncul kembali. Jika Anda menyadari pola ini, bisa jadi tubuh Anda sedang berusaha untuk membersihkan stres emosional yang terakumulasi di usus.
Advertisement
5. Mimpi atau Mimpi Buruk yang Intens
Trauma bisa muncul kembali dalam bentuk mimpi saat pikiran bawah sadar berupaya untuk mengatasi pengalaman masa lalu. Mimpi-mimpi ini sering kali sangat kuat, jelas, dan penuh dengan emosi yang mendalam.
Amati tema-tema yang muncul berulang kali, karena hal tersebut bisa memberikan wawasan tentang apa yang sedang dialami oleh tubuh Anda. Walaupun mimpi-mimpi ini bisa terasa mengganggu, mereka sebenarnya adalah cara bagi pikiran dan tubuh untuk memproses serta melepaskan trauma dengan aman.
6. Dorongan untuk Bergerak atau Meregangkan Tubuh
Tanda-tanda pelepasan trauma dapat terlihat melalui perubahan pola pernapasan, relaksasi otot, ekspresi emosi, serta peningkatan energi. Ini bisa terjadi melalui aktivitas seperti peregangan, menari, atau bahkan yoga.
Dorongan untuk bergerak ini adalah cara alami tubuh Anda untuk membantu melepaskan energi yang terperangkap. Melakukan gerakan, terutama peregangan yang lembut dan penuh perhatian, dapat membantu melepaskan trauma yang terpendam dalam otot dan sendi Anda.