Fimela.com, Jakarta Kopi krimer telah menjadi pilihan populer bagi banyak pecinta kopi yang menginginkan cita rasa yang lebih lembut dan manis dalam secangkir kopi mereka. Produk ini mudah ditemukan di berbagai toko, tersedia dalam bentuk sachet praktis atau cairan siap tuang, menjadikannya pilihan yang nyaman untuk menambah kenikmatan kopi.
Tidak heran jika kopi krimer sering kali menjadi teman setia di pagi hari atau saat istirahat di tempat kerja. Namun, di balik kenikmatan dan kenyamanan yang ditawarkan, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan mengenai kandungan dan dampaknya terhadap kesehatan. Berbeda dengan susu atau krim asli, krimer kopi biasanya dibuat dari campuran minyak nabati, gula, dan berbagai bahan kimia tambahan.
Tingginya kandungan gula tambahan, lemak trans, dan bahan pengawet dalam kopi krimer dapat meningkatkan risiko obesitas dan masalah kesehatan jangka panjang lainnya. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mempertimbangkan dengan cermat sebelum menjadikan kopi krimer sebagai bagian dari rutinitas harian, dilansir Fimela.com dari berbagai sumber, Kamis(9/1/2025).
Advertisement
Advertisement
1. Kopi Krimer Sebenarnya Tidak Mengandung Krim
Memang benar krimer kopi tidak mengandung krim sama sekali. Bahkan, krimer kopi sama sekali tidak memiliki kandungan susu. Menurut Dr. Amy Lee, kepala nutrisi Nucific, warnanya hanya putih "agar Anda merasa lebih baik."
Faktanya, sebagian besar krimer terdiri dari campuran sirup jagung, air, dan minyak sayur terhidrogenasi parsial. Bahan-bahan ini diformulasikan dengan cermat untuk menciptakan rasa manis yang menyerupai susu.
2. Kopi Krimer Mengandung Banyak Bahan Kimia
Krimer kopi sering mengandung bahan pengental seperti karagenan dan gom selulosa untuk tekstur dan rasa, serta pengawet seperti BHA dan BHT untuk memperpanjang masa simpan. Namun, bahan-bahan ini dapat memicu peradangan, masalah pencernaan, dan potensi kerusakan sistem reproduksi.
Krimer juga cenderung tinggi gula, dengan beberapa merek mengandung hingga lima gram per sendok makan, yang dapat berkontribusi pada 30 persen asupan gula harian jika digunakan secara berlebihan, berdampak negatif pada kesehatan jangka panjang.
Advertisement
3. Membuat Ketagihan Gula
Mengonsumsi banyak gula di pagi hari dapat menyebabkan fluktuasi kadar gula darah, meningkatkan keinginan untuk konsumsi gula sepanjang hari. Dr. Lee menjelaskan bahwa memulai hari dengan gula tinggi meningkatkan rasa kenyang sementara, tetapi juga meningkatkan keinginan untuk ngemil lebih banyak.
Selain itu, krimer bebas gula sering mengandung pemanis buatan sebagai pengganti, yang dapat berdampak negatif pada kesehatan jangka panjang, seperti mengurangi bakteri baik di usus dan meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Oleh karena itu, label bebas gula tidak selalu berarti lebih sehat.
4. Sulit untuk Mengonsumsinya dalam Jumlah yang Wajar
Kopi adalah minuman penting dalam kehidupan sehari-hari, tetapi penggunaan krimer yang mengandung bahan kimia dan gula tambahan bisa berdampak negatif. Sebagai alternatif, Anda dapat menggunakan krim asli, susu almond, atau susu gandum untuk mengurangi rasa pahit tanpa zat berbahaya. Untuk rasa manis, sedikit gula merah atau sirop sederhana bisa digunakan.
Meskipun alternatif ini juga mengandung gula atau lemak, mereka memiliki daftar bahan yang lebih sederhana dan lebih mudah dipahami, sehingga lebih sehat untuk dikonsumsi.