Sukses

Health

Kesulitan Tidur Setelah Olahraga Berat? Kenali Alasan di Baliknya!

Fimela.com, Jakarta Banyak orang percaya bahwa berolahraga secara intensif selama siang hari dapat membantu mereka tidur lebih nyenyak di malam hari. Aktivitas fisik yang dilakukan dengan tepat memang dapat mempercepat waktu yang dibutuhkan untuk tertidur, mengurangi frekuensi terbangun di malam hari, dan meningkatkan total durasi tidur, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Olahraga dapat meningkatkan fungsi sistem saraf, khususnya sistem saraf parasimpatis yang mengatur tidur.

Selain itu, berolahraga juga dapat meredakan gejala depresi dan kecemasan, yang sering kali berkaitan dengan masalah tidur, serta membantu mengatur komposisi tubuh, mengurangi risiko gangguan tidur seperti sleep apnea. Namun, tidak semua orang merasakan manfaat positif ini. Beberapa individu justru mengalami kesulitan untuk tidur setelah menjalani sesi olahraga yang berat.

Meskipun tubuh terasa lelah, mereka tidak dapat sepenuhnya bersantai dan beristirahat dengan baik. Kondisi ini mungkin menjadi indikasi bahwa mereka berolahraga terlalu keras atau perlu melakukan penyesuaian pada rutinitas latihan mereka. Kesulitan tidur setelah berolahraga berat bisa menjadi masalah serius yang perlu ditangani agar tidak berkembang menjadi insomnia atau gangguan tidur lainnya, dilansir Fimela.com dari berbagai sumber, Senin(16/12).

Penyebab Kesulitan Tidur setelah Berolahraga.

Hubungan antara tidur dan aktivitas fisik cukup kompleks. Olahraga dapat mengganggu tidur jika tubuh tetap dalam keadaan terstimulasi akibat pelepasan hormon dan neurotransmitter yang mengaktifkan sistem saraf simpatik.

Untuk tidur nyenyak, sistem saraf parasimpatik harus lebih dominan. Respons flight-or-flight dari olahraga kadang bertahan lama, terutama jika dipicu oleh stres hidup yang berkepanjangan, sehingga mengganggu pola tidur. Penting untuk memahami interaksi antara olahraga dan tidur agar keduanya dapat dikelola dengan baik.

Terkait dengan Tingkat Stres.

Respons terhadap stres dari aktivitas fisik bisa bertahan lama, terutama bagi pemula atau jika latihan meningkat drastis dalam waktu singkat. Latihan berat yang dilakukan dekat dengan waktu tidur dapat mengganggu kualitas tidur karena tubuh memerlukan waktu untuk menurunkan suhu dan detak jantung.

Jika mengalami kesulitan tidur setelah berolahraga, mungkin Anda berlatih terlalu keras atau kurang nutrisi. Kekurangan karbohidrat dapat meningkatkan stres dan kadar kortisol. Jika masalah tidur ini sering terjadi, penting untuk meninjau kembali pola latihan dan pola makan.

Cara Mendapatkan Tidur Cukup Usai Berolahraga Berat.

Berikut Langkah-langkahnya :

1. Lakukan olahraga di pagi hari untuk menghindari gangguan tidur.

2. Selesaikan sesi latihan setidaknya tiga jam sebelum waktu tidur.

3. Lakukan sesi latihan ringan jika berolahraga lebih dekat dengan waktu tidur.

4. Hindari minum terlalu banyak air saat berolahraga intens untuk mengurangi frekuensi ke kamar kecil di malam hari.

5. Catat kebiasaan tidur dan olahraga untuk mengenali pola yang mempengaruhi kualitas tidur.

6. Sesuaikan intensitas latihan berdasarkan pengamatan atas kualitas tidur dan respons tubuh.

Perhatikan Konsumsi Kafein Setiap Hari.

Atlet sering mengonsumsi kafein sekitar waktu olahraga, yang terkandung dalam berbagai produk nutrisi olahraga. Penting untuk memeriksa label produk untuk mengetahui kandungan kafein dan menghindari konsumsinya menjelang olahraga di malam hari.

Selain itu, pendinginan setelah berolahraga penting untuk mengurangi stres dan memulai pemulihan. Disarankan untuk melakukan pernapasan perut dalam selama lima menit setelah berolahraga untuk memperlambat detak jantung dan membantu tubuh kembali ke keadaan tenang.

Perhatikan Jenis Makanan yang Anda Konsumsi.

Untuk menjaga keseimbangan nutrisi dan kesehatan saat berolahraga, penting untuk memastikan asupan kalori yang cukup, terutama jika Anda merasa lapar di malam hari. Norris menyarankan untuk mengonsumsi camilan sebelum tidur dalam situasi tersebut.

Selain itu, waspadai tanda-tanda latihan berlebihan, seperti kesulitan tidur, nyeri otot, dan kelelahan. Jika mengalami gejala sindrom overtraining, istirahat yang cukup diperlukan. Gam merekomendasikan untuk mengurangi intensitas dan volume latihan jika mengalami kesulitan tidur, serta menambahkan latihan intensitas sedang untuk pemulihan tubuh yang lebih baik.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading