Fimela.com, Jakarta Nyeri dada kerap kali menimbulkan kecemasan, terutama jika disertai dengan sensasi yang mirip serangan jantung. Banyak orang langsung mengaitkan gejala ini dengan masalah jantung yang serius. Namun, nyatanya nyeri dada tidak selalu menandakan serangan jantung. Menurut Dr. Rob Lamberts, yang dikutip dari House Call Doctor, nyeri dada bisa disebabkan oleh berbagai kondisi kesehatan lainnya. Memahami perbedaan ini sangat penting agar kita dapat mengambil langkah pertolongan yang tepat.
Serangan jantung adalah kondisi medis serius yang memerlukan perhatian segera. Walaupun gejala utamanya adalah nyeri dada, faktanya, nyeri dada bukanlah satu-satunya tanda serangan jantung. Dr. Lamberts menjelaskan bahwa sensasi di dada lebih sering digambarkan sebagai perasaan sesak, berat, atau bahkan dingin. Bahkan, beberapa pasien serangan jantung tidak merasakan nyeri dada sama sekali, melainkan gejala yang lebih samar dan sering kali terabaikan.
Penting sekali untuk mengetahui kapan gejala nyeri dada mengarah pada masalah jantung. Jika tidak segera ditangani, kerusakan pada otot jantung bisa terjadi dalam beberapa jam, yang berisiko menyebabkan kematian. Oleh karena itu, memahami perbedaan antara nyeri dada yang disebabkan oleh serangan jantung dan kondisi lainnya bisa menyelamatkan nyawa. Berikut adalah penjelasannya yang telah dirangkum pada Rabu (11/12/2024).
Advertisement
Advertisement
Gejala Nyeri Dada Akibat Serangan Jantung
Gejala serangan jantung yang perlu diwaspadai sering kali dimulai dengan perasaan sesak atau berat di dada. Banyak orang yang mengalaminya menggambarkan sensasi ini seperti membawa beban berat atau merasa dada terikat dengan erat. Biasanya, sensasi ini lebih sering dirasakan di bagian kiri atas dada, meskipun kadang sulit menentukan lokasi tepatnya.
Selain rasa nyeri atau ketidaknyamanan di dada, gejala lain yang kerap muncul antara lain adalah sesak napas, keringat berlebihan, mual, dan tingkat kecemasan yang tinggi. Dalam beberapa kasus, rasa sakit dapat menjalar ke area lain seperti leher, rahang, lengan kiri, bahu, atau bahkan punggung. Beberapa pasien juga melaporkan detak jantung yang cepat atau tidak teratur, serta merasa lemah yang cukup mengganggu aktivitas sehari-hari mereka.
Tindakan Segera yang Perlu Dilakukan
Apabila Anda merasakan gejala-gejala tersebut, terutama jika gejala muncul saat Anda sedang beristirahat, berolahraga, atau setelah makan, segera hubungi layanan medis darurat. Penanganan yang cepat sangatlah krusial untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada otot jantung.
Dalam banyak kasus, penurunan aliran darah ke jantung dapat menyebabkan kerusakan serius dalam waktu yang sangat singkat. Dokter Lamberts menekankan bahwa kecepatan dalam memberikan pertolongan pertama dapat menjadi penentu antara hidup dan mati bagi seseorang yang mengalami serangan jantung.
Advertisement
Penyebab Nyeri Dada yang Bukan Serangan Jantung
Meskipun nyeri dada sering kali dikaitkan dengan serangan jantung, sebenarnya ada banyak kondisi lain yang dapat memicu rasa sakit di area tersebut. Salah satu penyebabnya adalah masalah pada otot atau tulang dada, yang sering muncul setelah aktivitas fisik yang intens, seperti berolahraga. Rasa nyeri ini biasanya bersifat sementara dan dapat mereda dengan istirahat yang cukup.
Selain itu, nyeri dada juga bisa dipicu oleh gangguan pencernaan, seperti naiknya asam lambung ke kerongkongan atau dikenal dengan GERD (Gastroesophageal Reflux Disease). Kondisi ini dapat menimbulkan sensasi terbakar atau rasa tidak nyaman di bawah tulang dada, yang kerap disalahartikan sebagai gejala jantung. Penyakit lain, seperti pneumonia atau infeksi saluran pernapasan, juga bisa menyebabkan nyeri dada, terutama saat batuk atau bernapas dalam-dalam.
Kondisi Paru-paru dan Sistem Pencernaan yang Menyebabkan Nyeri Dada
Penyakit paru-paru seperti pneumothorax, yang dikenal sebagai paru-paru kolaps, atau emboli paru, yaitu adanya bekuan darah di paru-paru, bisa memicu nyeri dada yang sangat hebat dan sesak napas. Kondisi-kondisi ini memerlukan penanganan medis segera. Gejala lainnya yang mungkin muncul termasuk batuk berdarah, kesulitan bernapas yang parah, atau rasa sakit yang semakin memburuk saat menarik napas.
Sementara itu, masalah pencernaan seperti maag atau GERD dapat menimbulkan rasa sakit atau ketidaknyamanan di area dada. GERD seringkali muncul setelah mengonsumsi makanan dalam porsi besar atau ketika berbaring terlalu lama, yang bisa memperparah gejalanya. Jika nyeri dada disertai dengan gejala lain seperti rasa pahit di mulut atau perut kembung, ini bisa menjadi indikasi adanya masalah pencernaan yang perlu segera diatasi.
Advertisement
Nyeri Dada karena Masalah Lain yang Perlu Diwaspadai
Nyeri dada bisa disebabkan oleh berbagai kondisi, seperti patah tulang rusuk, infeksi herpes zoster, atau masalah pada tulang belakang. Dalam kasus herpes zoster, rasa nyeri sering disertai dengan munculnya ruam merah di sepanjang rusuk. Sedangkan, gangguan pada tulang belakang atau saraf yang terjepit dapat menimbulkan nyeri yang menjalar ke dada, yang sering kali keliru dianggap sebagai tanda serangan jantung.
Selain itu, kanker paru-paru yang telah menyebar hingga ke tulang rusuk juga dapat menimbulkan rasa sakit yang hebat. Jika nyeri dada disertai dengan gejala seperti penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, batuk berkepanjangan, atau adanya darah dalam dahak, sangat penting untuk segera menjalani pemeriksaan lebih lanjut guna menyingkirkan kemungkinan adanya kanker.
Pertanyaan dan Jawaban Seputar Nyeri Dada
Advertisement
Apa saja gejala serangan jantung yang harus diwaspadai?
Serangan jantung dapat ditandai dengan berbagai gejala yang mengkhawatirkan, seperti rasa nyeri atau tekanan berat di area dada, kesulitan bernapas, keringat berlebih, mual, serta rasa sakit yang mungkin menjalar ke bagian tubuh lainnya seperti leher, rahang, atau lengan kiri.
Bagaimana cara membedakan nyeri dada karena serangan jantung dan masalah lainnya?
Nyeri dada akibat serangan jantung biasanya disertai dengan sensasi berat atau sesak di dada dan gejala lainnya seperti sesak napas, keringat berlebih, dan rasa cemas. Sementara, nyeri akibat masalah otot atau pencernaan cenderung lebih ringan dan hilang dengan perubahan posisi atau setelah makan.
Advertisement
Kapan harus mencari pertolongan medis?
Jika nyeri dada terjadi bersamaan dengan sesak napas, keringat berlebihan, mual, atau rasa sakit yang menjalar, segera hubungi layanan medis darurat. Tindakan cepat dapat menyelamatkan nyawa.
Apa penyebab lain selain serangan jantung yang bisa menyebabkan nyeri dada?
Rasa nyeri di dada dapat muncul akibat masalah pada otot atau tulang, gangguan sistem pencernaan, infeksi pada paru-paru, atau bahkan adanya kanker paru-paru.