Fimela.com, Jakarta Jahe, yang berasal dari Asia Tenggara, dikenal luas sebagai bahan kuliner dan obat herbal yang berkhasiat. Tanaman ini kaya akan senyawa alami yang dapat mendukung kebugaran dan kesehatan tubuh. Salah satu cara yang populer untuk merasakan manfaat jahe adalah dengan mengolahnya menjadi minuman hangat yang menyegarkan.
Seperti halnya herbal lainnya, jahe memerlukan penelitian lebih mendalam untuk sepenuhnya memahami manfaat kesehatannya. Meski demikian, beberapa studi awal menunjukkan bahwa konsumsi air jahe bisa memberikan sejumlah manfaat potensial. Berdasarkan informasi dari Healthline, ada sejumlah penjelasan mengenai potensi khasiat jahe ini.
Karena berbagai manfaat yang ditawarkannya, tidak heran jika jahe semakin digemari dalam pola makan sehat. Mari kita eksplorasi lebih lanjut mengenai khasiat jahe dan cara terbaik untuk memasukkannya ke dalam rutinitas harian kita, sehingga dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi kesehatan kita.
Advertisement
Advertisement
Memiliki Sifat Antiinflamasi
Jahe dikenal memiliki khasiat antiinflamasi yang bermanfaat dalam mencegah serta menyembuhkan peradangan di dalam tubuh kita. Sebuah penelitian dari tahun 2020 mengungkapkan bahwa konsumsi jahe, baik secara oral maupun dengan cara dioleskan, dapat efektif dalam mengurangi peradangan, terutama pada kasus nyeri otot yang tertunda.
Penelitian lain yang dilakukan di tahun yang sama menemukan bahwa senyawa tertentu dalam jahe berpotensi mengurangi gejala dari berbagai kondisi peradangan, termasuk radang sendi. Temuan ini mengindikasikan bahwa jahe bisa menjadi alternatif alami yang menjanjikan untuk menangani peradangan dalam berbagai masalah kesehatan.
Mengandung Antioksidan
Mengonsumsi makanan dan minuman yang kaya akan antioksidan, seperti air jahe, dapat berperan penting dalam mencegah serta mengatasi dampak buruk dari spesies oksigen reaktif. Berdasarkan ulasan tahun 2020, banyak penelitian klinis telah mengungkapkan bahwa jahe memiliki sifat antioksidan yang signifikan.
Ulasan tersebut menyoroti bahwa jahe dapat digunakan sebagai terapi tambahan untuk berbagai masalah kesehatan seperti obesitas, diabetes, penyakit ginjal kronis, dan penyakit jantung. Kandungan antioksidan dalam jahe berperan dalam melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan, sekaligus mendukung kesehatan tubuh secara menyeluruh.
Advertisement
Mengontrol Tekanan Darah
Pada tahun 2019, sebuah tinjauan ilmiah mengungkapkan bahwa konsumsi jahe dapat berperan dalam menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik. Dengan tekanan darah yang terjaga, risiko terkena penyakit kardiovaskular serta berbagai komplikasi kesehatan lainnya dapat diminimalisir.
Meskipun demikian, tinjauan tersebut menekankan perlunya penelitian lebih lanjut untuk memahami lebih dalam hubungan antara konsumsi jahe dan dampaknya terhadap tekanan darah. Meski masih memerlukan kajian lebih, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jahe memiliki potensi sebagai solusi alami dalam mengatasi hipertensi.
Mengontrol Kadar Gula Darah
Pada tahun 2015, sebuah penelitian mengungkapkan bahwa jahe memiliki potensi untuk meningkatkan kadar gula darah puasa pada individu yang menderita diabetes. Temuan ini, bersama dengan penelitian lainnya, menyoroti bahwa jahe dapat berperan dalam mengatasi berbagai masalah kesehatan yang sering kali timbul akibat diabetes kronis. Keberadaan jahe dalam pengaturan pola makan mungkin dapat memberikan manfaat tambahan bagi mereka yang berjuang dengan kondisi ini.
Namun, sebuah penelitian lain yang dilakukan pada tahun 2019 memberikan pandangan yang sedikit berbeda. Studi tersebut menunjukkan bahwa konsumsi jahe tidak memberikan perubahan signifikan pada kadar gula darah puasa. Meskipun demikian, jahe ternyata dapat meningkatkan tingkat hemoglobin terglikasi (HbA1c) dari nilai awalnya, yang merupakan aspek penting dalam pengelolaan diabetes. Hal ini menandakan bahwa jahe masih memiliki peran dalam membantu pengendalian diabetes, meskipun dengan cara yang berbeda.
Advertisement
Menurunkan Kolesterol
Pada tahun 2018, sebuah penelitian mengungkapkan bahwa jahe memiliki kemampuan untuk membantu tubuh dalam mengatur kadar triasilgliserol dan kolesterol LDL, yang dikenal sebagai kolesterol jahat. Menariknya, konsumsi jahe dalam dosis kecil, tidak lebih dari 2 gram setiap hari, dapat berkontribusi dalam menurunkan kolesterol total serta triasilgliserol, sehingga menawarkan manfaat kesehatan yang signifikan.
Mengurangi kadar kolesterol adalah langkah penting dalam mencegah penyakit kardiovaskular dan menjaga kesehatan jantung. Oleh karena itu, jahe bisa menjadi tambahan yang bermanfaat dalam pola makan sehari-hari untuk membantu mengendalikan kadar kolesterol dan memastikan jantung tetap sehat. Dengan memasukkan jahe ke dalam diet, kita dapat mengambil langkah proaktif dalam menjaga kesehatan kardiovaskular.
Bisakah jahe dikonsumsi oleh semua orang?
Sebaiknya konsultasikan dengan dokter jika Anda memiliki kondisi medis tertentu atau sedang mengonsumsi obat tertentu.
Advertisement
Bagaimana cara terbaik untuk mengonsumsi jahe?
Jahe bisa dikonsumsi dalam bentuk teh, smoothies, atau sebagai bumbu dalam masakan sehari-hari.