Fimela.com, Jakarta Prediabetes adalah suatu kondisi di mana kadar gula darah seseorang lebih tinggi dari normal, namun belum mencapai tingkat yang dapat diklasifikasikan sebagai diabetes tipe 2. Sering kali, kondisi ini tidak menunjukkan gejala yang mencolok, sehingga banyak orang tidak menyadari bahwa mereka mengalaminya.
Menurut informasi yang diperoleh pada Senin (25/11), prediabetes merupakan sinyal awal bahwa tubuh mulai mengalami resistensi insulin. Penting untuk segera menangani kondisi ini agar tidak berkembang menjadi diabetes tipe 2 yang lebih serius. Berdasarkan keterangan dari WebMD, hampir semua individu dengan diabetes tipe 2 melewati tahap prediabetes terlebih dahulu.
Kabar baiknya, prediabetes masih bisa diatasi dengan mengubah gaya hidup. Dengan langkah-langkah yang tepat, kondisi ini dapat dikembalikan ke keadaan sehat, kata para ahli kesehatan dalam berbagai penelitian yang membahas pencegahan dan penanganan diabetes.
Advertisement
Advertisement
Apa Itu Prediabetes dan Gejalanya?
Prediabetes adalah kondisi di mana kadar gula darah seseorang berada di atas batas normal, namun belum mencapai level yang dapat dikategorikan sebagai diabetes tipe 2. Kondisi ini sering kali tidak menunjukkan gejala yang jelas, sehingga banyak orang yang tidak menyadari bahwa mereka mengalaminya.
Meski demikian, ada beberapa tanda yang mungkin muncul, seperti perubahan warna kulit menjadi lebih gelap di area ketiak, leher, atau belakang lutut. Gejala lainnya bisa termasuk munculnya kutil kulit atau perubahan pada penglihatan yang disebabkan oleh retinopati terkait diabetes. Oleh karena itu, melakukan pemeriksaan gula darah secara rutin tetap menjadi cara terbaik untuk mengidentifikasi prediabetes sejak dini.
Apa Penyebab dan Faktor Risiko Prediabetes?
Penyebab utama prediabetes mirip dengan diabetes tipe 2, yaitu resistensi insulin. Ketika tubuh tidak dapat memanfaatkan insulin dengan efektif, kadar gula darah cenderung meningkat. Beberapa faktor risiko utama termasuk riwayat keluarga dengan diabetes, kelebihan berat badan, kurangnya aktivitas fisik, dan usia di atas 45 tahun.
Selain itu, ada faktor tambahan yang dapat meningkatkan risiko, seperti kebiasaan merokok, apnea tidur obstruktif, dan sindrom ovarium polikistik (PCOS). Kelompok tertentu, seperti penduduk Asia-Amerika atau Afrika-Amerika, juga memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami kondisi ini.
Advertisement
Langkah-Langkah untuk Mengatasi Prediabetes
Mengubah pola hidup adalah kunci utama dalam menangani prediabetes. Mulailah dengan menikmati makanan yang kaya serat seperti sayuran segar, buah-buahan, dan biji-bijian utuh. Sebisa mungkin, jauhilah makanan olahan dan minuman manis yang dapat memperburuk kadar gula darah Anda.
Selain itu, rutinlah berolahraga, misalnya dengan berjalan kaki selama 30 menit setiap hari, yang terbukti efektif dalam mengurangi risiko berkembangnya diabetes. Menurunkan berat badan, meskipun hanya sedikit, juga dapat memberikan dampak yang signifikan. Penelitian menunjukkan bahwa dengan menurunkan berat badan sebanyak 2,2 kg, risiko terkena diabetes dapat berkurang hingga 16%.
Perawatan Medis dan Obat-Obatan untuk Prediabetes
Meskipun perubahan gaya hidup merupakan langkah utama yang harus dilakukan, dalam beberapa situasi, penggunaan obat-obatan seperti metformin atau acarbose mungkin diperlukan. Obat-obatan ini sering kali direkomendasikan oleh tenaga medis untuk membantu menjaga kestabilan kadar gula darah pada individu yang memiliki risiko tinggi.
Selain itu, penting juga untuk mengelola kondisi kesehatan lainnya, seperti kolesterol tinggi atau tekanan darah. Dengan pendekatan yang terintegrasi, risiko terjadinya komplikasi serius seperti penyakit jantung atau kerusakan ginjal dapat diminimalkan.
Advertisement
Pemeriksaan dan Pencegahan Prediabetes
Pemeriksaan kesehatan secara rutin merupakan kunci utama untuk mendeteksi prediabetes sejak dini. Melalui tes seperti glukosa plasma puasa, A1C, atau tes metabolik dasar, kita bisa mendapatkan gambaran yang jelas tentang kondisi gula darah seseorang.
Untuk pencegahan, menerapkan pola makan yang seimbang, mendapatkan tidur yang cukup, dan mengelola stres adalah langkah-langkah penting yang dapat diambil. Bagi mereka yang memiliki risiko lebih tinggi, berkonsultasi dengan ahli gizi atau dokter adalah langkah cerdas untuk merancang strategi kesehatan jangka panjang yang efektif.
Apakah prediabetes bisa sembuh?
Ya, dengan perubahan gaya hidup seperti pola makan sehat dan olahraga teratur, prediabetes dapat diatasi.
Â
Advertisement
Bagaimana cara mencegah prediabetes?
Pola hidup sehat, termasuk makan bergizi, olahraga, dan menjaga berat badan ideal, dapat mencegah prediabetes.
Â
Apakah prediabetes membutuhkan obat?
Dalam beberapa kasus, obat seperti metformin mungkin diresepkan jika perubahan gaya hidup saja tidak cukup.
Â