Fimela.com, Jakarta Mengendalikan kadar gula darah merupakan langkah krusial dalam menjaga kesehatan, terutama bagi mereka yang rentan terhadap diabetes. Pada orang dewasa, kadar gula darah normal berkisar di bawah 100 mg/dL saat berpuasa dan di bawah 140 mg/dL setelah makan. Namun, banyak orang mengalami kesulitan menjaga kestabilan gula darah meskipun sudah mengurangi konsumsi makanan manis.
Dikutip dari berbagai sumber pada Senin (25/11), tingginya kadar gula darah tidak hanya disebabkan oleh makanan manis, tetapi juga oleh berbagai kebiasaan sehari-hari yang sering diabaikan. Mulai dari pola makan, tingkat aktivitas fisik, hingga cara mengelola stres, semuanya berperan dalam mempengaruhi fluktuasi gula darah.
Ahli gizi Lynn Grieger, RDN, CDCES, menuturkan bahwa menjaga gula darah dalam batas normal tidak hanya membuat seseorang merasa lebih baik setiap hari, tetapi juga mencegah komplikasi serius di masa depan. Dalam kehidupan sehari-hari, seseorang akan merasa lebih baik ketika kadar gula darahnya berada dalam rentang yang sehat, ungkap Grieger.
Advertisement
Advertisement
Dampak Lemak Jenuh pada Gula Darah
Banyak orang mengira bahwa karbohidrat adalah satu-satunya penyebab utama tingginya gula darah, padahal lemak jenuh juga memiliki peran signifikan. Konsumsi lemak jenuh yang berlebihan, seperti yang terdapat dalam makanan gorengan, keju, dan daging merah, dapat memicu resistensi insulin, membuat tubuh kesulitan mengendalikan kadar gula darah.
Penelitian menunjukkan bahwa pola makan yang kaya lemak jenuh berhubungan erat dengan peningkatan lemak perut, yang secara negatif mempengaruhi sensitivitas insulin. Namun, ini bukan berarti kita harus sepenuhnya menghindari lemak. Para ahli merekomendasikan konsumsi lemak sehat, seperti yang ditemukan dalam kacang-kacangan dan ikan, untuk membantu menjaga keseimbangan nutrisi dalam tubuh.
Melewatkan Sarapan Bisa Meningkatkan Gula Darah
Sarapan sering dianggap sebagai momen makan paling penting dalam sehari, terutama bagi mereka yang mengidap diabetes. Penelitian menunjukkan bahwa melewatkan sarapan bisa mengganggu fungsi sel beta pankreas, yang bertugas memproduksi insulin, dan akhirnya menyebabkan lonjakan kadar gula darah sepanjang hari.
Untuk menjaga kestabilan gula darah, pilihlah menu sarapan yang sehat dengan kandungan karbohidrat rendah namun kaya akan protein dan serat. Beberapa pilihan yang baik termasuk telur, oatmeal, atau yogurt rendah lemak. Mengonsumsi sarapan secara rutin juga dapat membantu mengatur pola makan dan mencegah rasa lapar yang berlebihan di siang hari.
Advertisement
Kurang Aktivitas Fisik dan Risiko Gula Darah Tinggi
Melakukan olahraga secara teratur memiliki manfaat besar bagi tubuh, salah satunya adalah meningkatkan sensitivitas insulin. Hal ini berarti sel-sel tubuh dapat memanfaatkan glukosa dalam darah dengan lebih efisien sebagai sumber energi. Menariknya, penelitian mengungkapkan bahwa hanya dalam tiga hari tanpa aktivitas fisik, kadar gula darah dapat meningkat, bahkan pada orang yang sehat.
Bagi mereka yang hidup dengan diabetes, berolahraga secara rutin bisa menjadi kunci untuk mengurangi ketergantungan pada obat-obatan. Anda bisa memulai dengan aktivitas ringan seperti berjalan kaki selama 30 menit setiap hari, atau memilih jenis olahraga yang sesuai dengan kemampuan Anda untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Stres dan Pengaruhnya terhadap Gula Darah
Stres sering kali menjadi faktor yang terabaikan dalam pengelolaan kadar gula darah. Saat seseorang mengalami stres, tubuh memproduksi lebih banyak hormon kortisol, yang dapat mengurangi sensitivitas terhadap insulin.
Daripada melampiaskan stres dengan makan, cobalah teknik manajemen stres seperti meditasi, yoga, atau olahraga ringan. Lynn Grieger menyarankan, Berjalan selama lima menit atau mengambil napas dalam sebanyak 10 kali dapat membantu menenangkan pikiran dan tubuh.
Advertisement
Kurang Tidur dan Gula Darah Tak Terkontrol
Memastikan tubuh mendapatkan tidur yang cukup adalah kunci penting untuk menjaga kesehatan, termasuk dalam mengatur kadar gula darah. Studi menunjukkan bahwa kurang tidur dapat memicu peningkatan hormon kortisol dan penurunan hormon insulin, yang pada gilirannya dapat mengganggu pengendalian gula darah.
Agar mendapatkan kualitas tidur yang optimal, orang dewasa dianjurkan untuk beristirahat selama tujuh hingga sembilan jam setiap malam. Memelihara kebiasaan tidur yang teratur, seperti tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari, dapat berkontribusi pada peningkatan kualitas tidur dan kesehatan secara keseluruhan.
Apakah melewatkan sarapan berpengaruh pada gula darah?
Ya, melewatkan sarapan dapat meningkatkan kadar gula darah karena mengganggu fungsi pankreas.
Â
Advertisement
Apa pengaruh stres terhadap gula darah?
Stres meningkatkan hormon kortisol, yang dapat menurunkan sensitivitas insulin dan memicu gula darah tinggi.
Â
Bagaimana cara menurunkan gula darah secara alami?
Olahraga teratur, pola makan sehat, tidur cukup, dan manajemen stres efektif untuk menurunkan gula darah.
Â