Fimela.com, Jakarta Memastikan balita mendapatkan nutrisi yang cukup adalah salah satu prioritas utama untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka secara optimal. Namun, sering kali orang tua merasa khawatir ketika anak berusia satu tahun mengalami kesulitan makan. Masalah ini tidak boleh dianggap remeh karena dapat berujung pada malnutrisi, yang tentunya akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan si kecil.
Para ahli menjelaskan bahwa nafsu makan anak pada usia balita memang cenderung tidak stabil. Dengan perut yang lebih kecil dan kebutuhan makan yang tidak sebanyak saat masih bayi, balita sering kali mudah teralihkan oleh berbagai aktivitas di sekitarnya. Berdasarkan informasi dari berbagai sumber pada hari Kamis (21/11), berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi anak yang susah makan.
Advertisement
Nafsu Makan yang Berfluktuasi
Nafsu makan si kecil sering kali berubah-ubah, dipengaruhi oleh fase pertumbuhan dan seberapa aktif mereka setiap hari.
Karena pertumbuhan anak balita tidak secepat saat mereka masih bayi, kebutuhan makanan mereka pun berkurang. Ini sering kali membuat orang tua merasa cemas ketika si kecil makan dalam porsi yang sedikit atau tampak pilih-pilih saat makan.
Rentang Perhatian yang Pendek
Balita dikenal memiliki rasa ingin tahu yang luar biasa terhadap lingkungan di sekitarnya. Mereka sering kali lebih tertarik untuk bermain dan menjelajahi hal-hal baru daripada memusatkan perhatian pada makanan.
Selain itu, ukuran perut mereka yang kecil membuat mereka cepat merasa kenyang. Oleh karena itu, mereka memerlukan pola makan yang lebih fleksibel namun tetap mampu memenuhi kebutuhan gizi yang penting bagi pertumbuhan mereka.
Advertisement
Menciptakan Suasana Makan yang Positif
Untuk menciptakan suasana makan yang menggembirakan, penting bagi kita untuk menjadikan waktu makan sebagai momen berkumpul yang hangat bersama keluarga. Hal ini dapat membuat anak merasa lebih nyaman dan bersemangat untuk makan. Para orang tua juga dianjurkan untuk menunjukkan sikap positif terhadap makanan yang disajikan.
Contohnya, menikmati hidangan di depan anak sambil memberikan pujian, meskipun anak hanya menyantap sedikit makanan. Sebaiknya, hindari memberikan hukuman jika anak menolak makanan, karena hal tersebut dapat menimbulkan pengalaman negatif yang justru mengurangi minat anak untuk makan.
Menyajikan Makanan Baru dan Bervariasi
Si kecil mungkin menolak makanan karena merasa jenuh dengan menu yang itu-itu saja. Cobalah menghadirkan hidangan baru yang menarik dengan tampilan yang penuh warna.
Apabila anak enggan mencoba makanan baru, orang tua bisa memakannya di depan anak untuk membangkitkan rasa ingin tahu. Ingatlah, memperkenalkan menu baru memerlukan kesabaran, karena si kecil mungkin tidak langsung tertarik.
Advertisement
Membiarkan Anak Mengeksplorasi Makanannya
Izinkan si kecil untuk menyentuh, menjilat, atau bahkan bermain-main dengan makanannya sebagai bagian dari petualangan mereka. Aktivitas ini membantu anak merasa lebih akrab dan nyaman dengan makanan yang ada di depannya.
Namun, jika si kecil tampak kesulitan atau mulai kehilangan minat, orang tua sebaiknya segera menawarkan bantuan atau menghentikan sesi makan sejenak. Pastikan si kecil selalu mendapatkan dukungan agar waktu makan tidak berubah menjadi pengalaman yang membosankan atau menegangkan.
Pertanyaan dan Jawaban Seputar Anak Susah Makan
Apa penyebab utama anak balita susah makan?
Penyebab utamanya adalah nafsu makan yang fluktuatif, perut kecil, dan perhatian anak yang mudah teralihkan oleh aktivitas di sekitarnya.
Advertisement
Bagaimana cara mengetahui anak mengalami malnutrisi?
Anak dengan malnutrisi biasanya menunjukkan tanda-tanda seperti berat badan sulit naik, lemah, atau sering sakit. Jika mencurigai malnutrisi, segera konsultasikan dengan dokter.
Apa yang harus dilakukan jika anak menolak makanan baru?
Bersabarlah dan terus tawarkan makanan baru dengan cara yang menarik. Cobalah memakan makanan tersebut di hadapan anak untuk memancing rasa ingin tahu mereka.
Advertisement
Apakah menghukum anak saat menolak makan efektif?
Tidak. Menghukum anak saat menolak makan justru dapat membuat pengalaman makan menjadi negatif dan memperburuk masalah susah makan.