Fimela.com, Jakarta Diabetes melitus tipe 2 seringkali menjadi penyakit yang terabaikan karena gejalanya yang tidak tampak sejak dini. Dalam sebuah acara Kemencast yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan pada 17 Juli 2024, Profesor Dr. dr. Pradana Soewondo SpPD-KEMD mengungkapkan bahwa sekitar 70 persen orang dengan kadar gula darah tinggi tidak menyadari bahwa mereka telah memasuki tahap diabetes. Hal ini disebabkan oleh gejala diabetes yang sering kali tidak jelas, sehingga banyak orang menjalani hidup mereka tanpa merasa khawatir akan kondisi tersebut.
“Sebanyak 70 persen orang tidak mengetahui bahwa mereka terkena penyakit diabetes, karena kondisi ini sering kali tidak menunjukkan gejala yang jelas, sehingga mereka dapat melanjutkan aktivitas sehari-hari tanpa menyadari risiko yang mengintai,” ujar Prof. Soewondo seperti yang dilansir Fimela.com, Selasa (19/11/2024). Meski demikian, sekitar 30 persen lainnya bisa merasakan gejala yang dapat dikenali, menandakan bahwa mereka sudah terkena diabetes.
Melihat situasi ini, sangat penting bagi masyarakat untuk lebih waspada dan mengenali gejala diabetes sejak dini. Berikut adalah beberapa gejala umum yang sering muncul dan dapat mendorong individu untuk segera melakukan pemeriksaan kesehatan.
Advertisement
Advertisement
Gejala Diabetes yang Tidak Terlihat
Prof. Soewondo menjelaskan bahwa kebanyakan penderita diabetes tipe 2 tidak mengalami gejala yang mencolok, sehingga mereka seringkali mengabaikan pemeriksaan kesehatan rutin. Namun, ada beberapa gejala klasik yang perlu diwaspadai dan dapat muncul secara perlahan.
Salah satunya adalah sering buang air kecil, yang disebabkan oleh tingginya kadar gula dalam darah yang dikeluarkan melalui urine. Selain itu, mulut kering dan rasa haus yang berlebihan juga merupakan tanda-tanda awal yang sering diabaikan oleh banyak orang. Gejala-gejala ini sering dianggap sepele, padahal bisa jadi merupakan indikasi awal diabetes.
Gejala Lain yang Perlu Diketahui
Selain gejala yang umum dikenal, Soewondo menyoroti beberapa tanda lain yang bisa menjadi indikasi seseorang menderita diabetes. Salah satunya adalah rasa lemas atau kekurangan energi, yang terjadi karena tubuh mengalami kesulitan dalam mengubah gula darah menjadi tenaga. Selain itu, penurunan berat badan yang tidak biasa serta rasa lapar yang tak kunjung hilang meskipun sudah makan, patut diwaspadai.
Diabetes juga dapat mempengaruhi kondisi fisik lainnya, seperti luka yang sulit sembuh atau gangguan pada penglihatan. Bahkan, bagi wanita, munculnya keputihan berlebih bisa menjadi sinyal bahwa kadar gula darah mereka perlu diperiksa lebih lanjut.
Advertisement
Pentingnya Pemeriksaan Dini
Menurut Prof. Soewondo, salah satu strategi paling efektif dalam mengelola diabetes adalah dengan rutin menjalani pemeriksaan kesehatan. “Tidak perlu khawatir. Dengan mengetahui lebih awal, proses pengobatan menjadi lebih mudah dan biaya obat-obatan pun bisa lebih terjangkau,” jelasnya. Deteksi dini sangat penting untuk mencegah komplikasi serius di masa depan.
Dengan melakukan pemeriksaan awal, seseorang dapat menerima penanganan lebih cepat, yang pada gilirannya akan mengurangi biaya perawatan yang biasanya lebih tinggi jika penyakit sudah pada tahap lanjut. Oleh karena itu, pemeriksaan kesehatan secara rutin sangat dianjurkan agar risiko diabetes dan komplikasinya dapat diminimalisir.
Manfaat Pemeriksaan Dini
Pemeriksaan dini tidak hanya memudahkan pengobatan, tetapi juga berperan penting dalam mencegah komplikasi serius. Dengan mendeteksi diabetes pada tahap awal, dokter dapat merancang strategi pengobatan yang tepat, sehingga dapat mengurangi risiko terjadinya penyakit serius seperti gangguan jantung atau kerusakan ginjal.
Selain itu, biaya pengobatan untuk diabetes yang terdeteksi lebih awal biasanya lebih rendah dibandingkan dengan pengobatan pada tahap lanjut. Ini merupakan pertimbangan penting karena penanganan yang lebih awal memungkinkan pengelolaan diabetes yang lebih efektif dan efisien.
Advertisement
Pencegahan dan Pengelolaan Diabetes
Untuk mencegah diabetes tipe 2, menjalani pola hidup sehat adalah kuncinya. Prof. Soewondo menekankan betapa pentingnya menjaga berat badan tetap ideal, berolahraga secara teratur, dan memilih makanan yang sehat serta seimbang. Selain itu, melakukan pemeriksaan kadar gula darah secara rutin sangat dianjurkan untuk mendeteksi kemungkinan adanya masalah sejak dini.
Lebih lanjut, bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan diabetes, atau yang mengalami obesitas dan kurang aktivitas fisik, risiko terkena penyakit ini lebih tinggi. Oleh karena itu, mengadopsi gaya hidup yang lebih sehat menjadi langkah pencegahan yang sangat efektif.
Pertanyaan dan Jawaban Seputar Diabetes
Advertisement
Apa yang menyebabkan diabetes melitus tipe 2?
Diabetes tipe 2 terjadi ketika tubuh mengalami resistensi terhadap insulin atau tidak memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup. Penyakit ini sering kali dipicu oleh faktor genetik, kelebihan berat badan, serta gaya hidup yang kurang sehat.
Apa saja gejala awal yang harus diwaspadai?
Gejala khas dari diabetes tipe 2 meliputi frekuensi buang air kecil yang meningkat, mulut terasa kering, rasa haus yang tak kunjung reda, kelelahan yang berkepanjangan, serta penurunan berat badan yang terjadi tanpa alasan yang jelas.
Advertisement
Bagaimana cara mencegah diabetes?
Untuk mencegah diabetes, Anda bisa menjaga berat badan tetap ideal, rutin berolahraga, mengonsumsi makanan yang sehat, dan secara teratur memeriksa kadar gula darah.
Apakah diabetes bisa sembuh?
Diabetes tipe 2 memang tidak bisa sepenuhnya hilang, tetapi dengan pengobatan yang tepat dan perubahan gaya hidup yang sehat, kondisi ini dapat dikelola dengan baik.