Fimela.com, Jakarta Anak berusia di bawah lima tahun menjadi golongan yang rentan terhadap berbagai penyakit. Terutama terhadap penyakit pneumonia yang menyebakan kematian tertinggi pada anak di seluruh dunia. Menurut data UNICEF, sebanyak 2.200 anak di bawah lima tahun meninggal dunia setiap hari akibat pneumonia.
Sementara itu Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mencatat tercatat sebanyak 14,5 persen kematian pada bayi dan 5% kematian pada balita di Indonesia disebabkan oleh pneumonia. Padahal, pneumonia yang disebabkan oleh infeksi bakteri pneumokous merupakan penyakit yang bisa dicegah dengan vaksin konjugat pneumokokus atau PCV.
Pneumonia sendiri merupakan peradangan akut pada organ paru yang disebabkan oleh virus, bakteri, jamur, dan parasit. Menurut dr. Wahyuni Indawati, Sp.A(K) selaku dokter spesialis anak konsultan respirologi menjelaskan infeksi pneumonia bisa terjadi dengan begitu cepat, terutama pada anak-anak.
Advertisement
"Paru-paru sendiri adalah organ dengan fungsi vital dalam sistem pernapasan. Jadi tempat pertukaran oksigen dan CO2. Ketika organnya rusak akan mengganggu sistem pernapasan yang menyebabkan risiko kematian," jelas dr. Wahyuni.
Advertisement
Pentingnya vaksinasi
Untuk mengurangi risiko infeksi pneumonia pada anak, Ketua Satgas Imunisasi IDAI Prof. Dr. dr. Hartono Gunadi, Sp.A(K) menekankan pentingnya akan imunisasi. Vaksinasi PCV menjadi langkah penting yang perlu disadari orangtua dalam pencegahan infeksi bakteri pneumokokus yang jadi penyebab utama penyakit pneumonia.
Secara luas, pemberian vaksin secara signifikan dapat mengurangi beban penyakit pneumonia di seluruh dunia. Bahkan, penggunaan PCV pada anak-anak tidak hanya menurunkan penularan bakteri pada anak yang divaksinasi, tetapi juga melindungi anak-anak, orang dewasa dan lansia yang belum divaksinasi dari penyakit pneumokokus.
"Kami sangat menghimbau para orang tua untuk memastikan anak-anak mereka mendapatkan vaksin PCV sesuai jadwal, untuk membantu melindungi dari penyakit pneumonia," kata Prof Hartono.
Jadwal imunisasi
Vaksin PCV sendiri sudah masuk dalam rangkaian imunisasi dasar pada anak usia 0-18 tahun di Indonesia. Dalam jadwal imunisasi anak terbaru tahun 2024, IDAI merekomendasikan pemberian imunisasi PCV pada usia 2, 4 dan 6 bulan dengan booster pada usia 12-15 bulan.
Jika belum diberikan pada usia 7-12 bulan, PCV diberikan 2 kali dengan jarak minimal 1 bulan dan booster pada usia 12 -15 bulan dengan jarak 2 bulan dari dosis sebelumnya. Jika belum diberikan pada usia 1-2 tahun, PCV diberikan 2 kali dengan jarak minimal 2 bulan. Jika belum diberikan pada usia 2-5 tahun, PCV10 diberikan 2 kali dengan jarak 2 bulan, PCV13 atau PCV15 diberikan 1 kali. Untuk anak >5 tahun dengan risiko tinggi dan belum pernah mendapat vaksin PCV, direkomendasikan mendapat 1 dosis PCV13 atau PCV15.
Vaksin PCV15 dalam jadwal imunisasi anak terbaru tahun 2024 untuk memperluas perlindungan terhadap bakteri pneumokokus, termasuk serotipe 22F dan 33F yang belum tercakup dalam PCV13. Dengan cakupan yang lebih luas terhadap 15 serotipe, vaksin PCV15 dapat memberikan perlindungan terhadap lebih banyak serotipe bakteri pneumokokus.
Advertisement
Pencegahan yang akurat dari infeksi
Selain vaksin, pencegahan infeksi pneumonia pada anak juga bisa dilakukan dengan pemberian ASI eksklusif selama enam bulan, nutrisi yang baik, dan penghindaran polusi. dr. Wahyuni pun menekankan bahwa orang tua memiliki tanggung jawab besar untuk mengedukasi diri serta meningkatkan kesadaran dan pemahaman terkait pencegahan dan perawatan pneumonia demi melindungi kesehatan anak.
Di Hari Pneumonia Sedunia yang jatuh pada 12 November, MSD Indonesia mengajak masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesadaran terhadap ancaman penyakit pneumonia. Serta mengambil langkah pencegahan yang akurat dengan melakukan vaksin PCV.