Fimela.com, Jakarta Pernahkah kamu terus mengidam makan makanan atau minuman manis? Hal ini kerap disebut sebagai sugar cravings.
Lebih dari sekadar keinginan untuk makan sesuatu yang manis, sugar cravings dapat memiliki beberapa efek negatif pada kesehatan. Seperti di antaranya kenaikan berat badan, diabetes, hingga penyakit jantung.Menurut para ahli, sugar cravings dapat dijelaskan melalui berbagai perspektif. Mengetahui beberapa penyebabnya dapat membantu kamu mengatasi sugar cravings. Berikut selengkapnya!
Advertisement
1. Peran Biologi dan Otak
Menurut penelitian dari National Institute of Health, konsumsi gula dapat memicu pelepasan dopamin di otak, yang memberi sensasi senang dan nyaman. Namun, efek ini bersifat sementara, sehingga tubuh seringkali menginginkan lebih banyak gula untuk mempertahankan perasaan tersebut. Selain itu, gula cepat meningkatkan kadar glukosa darah, tetapi penurunan yang tiba-tiba setelah itu dapat memicu rasa lapar yang lebih kuat terhadap gula.
2. Faktor Emosi dan Stres
Stres juga memainkan peran besar. Menurut para ahli dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), stres kronis dapat memicu produksi kortisol, hormon yang meningkatkan keinginan untuk makanan tinggi gula dan lemak. Ini adalah respons alami tubuh untuk mengatasi tekanan dengan mencari energi cepat.
Advertisement
3. Kebiasaan dan Ketersediaan Makanan
Kemudahan akses terhadap makanan olahan yang tinggi gula juga berkontribusi pada kebiasaan ini. Gula tersembunyi dalam banyak makanan sehari-hari, sehingga tanpa sadar kita mengembangkan ketergantungan yang sulit diatasi.
Melansir dari CDC dan NHLBI, Dr. Malik dari Harvard School of Public Health menyoroti bahwa konsumsi gula yang berlebihan tidak hanya menyebabkan lonjakan energi yang singkat tetapi juga terkait dengan risiko kesehatan jangka panjang seperti obesitas, diabetes tipe 2, dan penyakit jantung. Dia merekomendasikan pengurangan gula secara bertahap dalam diet sehari-hari dan menggantinya dengan alternatif yang lebih sehat seperti buah segar