Sukses

Health

6 Ciri-Ciri Asam Urat di Kaki, dari Kulit Berubah Warna hingga Pembengkakan

Fimela.com, Jakarta Penyakit asam urat, yang juga dikenal sebagai gout, adalah bentuk radang sendi yang disebabkan oleh penumpukan asam urat dalam darah. Menurut data dari WHO, kondisi ini lebih sering dialami oleh pria, terutama mereka yang berusia di atas 30 tahun. Kadar asam urat yang tinggi dapat membentuk kristal tajam di sendi, yang dapat menyebabkan rasa sakit yang sangat mengganggu.

Meskipun sering keliru dianggap sebagai rematik, asam urat memiliki gejala khas yang biasanya muncul di beberapa bagian kaki, terutama jempol kaki, pergelangan kaki, dan lutut. Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejala asam urat sejak dini agar dapat ditangani dengan cepat dan tepat.

Memahami ciri-ciri asam urat di kaki dapat membantu penderita mengurangi rasa sakit dan mencegah gejala semakin parah. Berikut ini adalah gejala dan langkah pencegahan yang perlu Anda ketahui, sebagaimana dilansir dari berbagai sumber oleh Fimela.com, Senin (4/11).

1. Nyeri Sendi di Jempol Kaki, Pergelangan Kaki, dan Lutut

Gejala yang paling sering dialami oleh penderita asam urat adalah rasa nyeri yang sangat tajam di sendi-sendi kaki, seperti pada jempol, pergelangan kaki, dan lutut. Rasa nyeri ini sering digambarkan seperti ditusuk-tusuk atau terasa seperti terbakar.

Menurut para ahli kesehatan, nyeri akibat asam urat cenderung memburuk di malam hari atau pada pagi hari saat baru bangun tidur. Kondisi ini dapat menyulitkan penderitanya untuk beraktivitas, bahkan untuk sekadar berjalan.

Dalam beberapa kasus, rasa nyeri ini bisa berlangsung selama beberapa hari hingga berminggu-minggu sebelum akhirnya mereda, namun dapat kambuh kapan saja jika kadar asam urat tidak terkontrol dengan baik.

2. Pembengkakan dan Kemerahan di Area Sendi

Selain rasa nyeri, pembengkakan sering menjadi tanda utama asam urat di kaki. Penumpukan kristal tajam yang mengiritasi sendi menyebabkan area yang terkena menjadi bengkak dan kemerahan.

Pembengkakan ini biasanya disertai dengan benjolan kecil yang dikenal sebagai tofus, yang kadang-kadang bisa disalahartikan sebagai gejala rematik.

Menurut para dokter spesialis reumatologi, pembengkakan ini umumnya muncul pada sendi-sendi besar di kaki, mulai dari lutut hingga jari-jari kaki.

3. Kulit Menjadi Kemerahan dan Terasa Hangat

Ketika asam urat menyerang, kulit di sekitar sendi yang terdampak sering kali berubah warna menjadi kemerahan atau bahkan keunguan. Area tersebut juga akan terasa lebih hangat, kaku, dan tampak meregang.

Gejala ini muncul akibat peradangan yang disebabkan oleh kristal yang mengiritasi jaringan sendi. Perubahan pada kulit ini bisa sangat mengganggu dan tidak boleh diabaikan begitu saja.

Jika Anda mengalami gejala seperti ini, sangat disarankan untuk segera mengompres area yang terkena dengan air dingin guna meredakan peradangan untuk sementara waktu.

4. Rentang Gerak yang Terbatas

Pembengkakan dan nyeri yang menyerang sendi dapat membuat penderitanya mengalami kesulitan dalam menggerakkan kaki. Bagi beberapa orang, kondisi ini sangat membatasi pergerakan mereka, sehingga berjalan atau bahkan berdiri menjadi tantangan tersendiri.

Ketika serangan asam urat terjadi, disarankan bagi penderita untuk beristirahat dan menghindari aktivitas fisik yang berat.

Gejala asam urat bisa datang secara tiba-tiba dan memaksa tubuh untuk beradaptasi dengan rasa sakit yang datang dan pergi, membuat penderita merasa seolah-olah sudah sembuh sepenuhnya.

5. Munculnya Benjolan Keras (Tofus)

Dalam kasus asam urat yang tidak ditangani dengan baik, dapat muncul benjolan keras yang dikenal sebagai tofus di sekitar sendi. Tofus ini biasanya memiliki tekstur yang kasar, namun jarang menimbulkan rasa sakit kecuali jika tergesek atau mendapat tekanan.

Para ahli kesehatan menjelaskan bahwa benjolan ini terbentuk dari kristal asam urat yang mengendap selama waktu yang lama. Tofus dapat muncul di berbagai bagian tubuh, tetapi paling sering ditemukan di jari kaki dan pergelangan kaki.

6. Demam dan Menggigil

Dalam situasi tertentu, asam urat bisa menjadi penyebab munculnya gejala demam dan menggigil. Ini terjadi karena tubuh merespons peradangan yang hebat di area persendian.

Apabila Anda mengalami gejala-gejala ini, sangat penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter, karena infeksi dapat memperburuk kondisi asam urat Anda.

Di samping itu, demam yang melemahkan sistem kekebalan tubuh juga dapat memperlambat proses penyembuhan dalam melawan peradangan tersebut.

Cara Mencegah Asam Urat agar Tidak Kembali Kambuh

Untuk mengendalikan asam urat, sangat penting untuk menerapkan gaya hidup sehat dengan menjauhi makanan yang tinggi purin, seperti daging merah, jeroan, dan hidangan laut.

Selain itu, rutin berolahraga, memastikan tubuh terhidrasi dengan baik dengan minum cukup air putih, dan melakukan pemeriksaan kadar asam urat secara berkala juga dapat membantu mencegah timbulnya kembali gejala.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading