Sukses

Health

Apa Saja Penyebab Timbulnya Kanker Payudara?

Fimela.com, Jakarta Kanker payudara adalah salah satu jenis kanker yang paling umum menyerang wanita, meski pria juga dapat mengalaminya. Terdapat berbagai faktor yang diduga memicu munculnya kanker ini, baik dari gaya hidup, genetik, hingga paparan tertentu. Mengetahui penyebabnya bisa membantu kita untuk lebih waspada dan melakukan tindakan pencegahan sejak dini.

Faktor keturunan atau genetik memiliki peran signifikan dalam risiko terkena kanker payudara. Menurut Cleveland Clinic, seseorang yang memiliki riwayat keluarga dengan kanker payudara, khususnya pada ibu, saudara perempuan, atau anak perempuan, berisiko lebih tinggi. Gen BRCA1 dan BRCA2, yang biasanya membantu memperbaiki sel, bisa mengalami mutasi dan meningkatkan risiko kanker jika ada riwayat kanker payudara di keluarga.

Meski tidak semua penderita kanker payudara memiliki faktor genetik, mereka yang memiliki mutasi gen ini memiliki peluang lebih besar. Mayo Clinic juga menyebutkan bahwa sekitar 5-10% kasus kanker payudara disebabkan oleh perubahan genetik yang diturunkan. Melakukan tes genetik dapat menjadi langkah bijak bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan kanker.

Namun, tidak semua faktor genetik mempengaruhi risiko. Faktor lain seperti mutasi gen p53 atau mutasi lain yang kurang umum juga bisa meningkatkan risiko, meski dengan angka yang lebih rendah. Dengan perkembangan teknologi medis, kini semakin mudah untuk mendeteksi faktor-faktor ini melalui tes genetik, yang tentunya sangat membantu dalam pencegahan dini.

What's On Fimela

Pengaruh Hormon dan Usia

Usia dan perubahan hormon juga berperan besar dalam risiko kanker payudara. Mayo Clinic menjelaskan bahwa wanita yang mengalami menstruasi pertama sebelum usia 12 tahun atau menopause setelah usia 55 tahun memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker ini. Ini berkaitan dengan durasi paparan hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh yang berkepanjangan.

Wanita yang menjalani terapi hormon, terutama terapi kombinasi estrogen dan progesteron, dalam jangka panjang juga dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Penggunaan pil KB dalam jangka panjang juga dikaitkan dengan risiko yang sedikit meningkat, meskipun risikonya akan menurun setelah penggunaan dihentikan.

Selain itu, risiko kanker payudara meningkat seiring bertambahnya usia. Menurut data Cleveland Clinic, risiko ini secara signifikan lebih tinggi pada wanita yang sudah memasuki usia lanjut, terutama di atas 50 tahun. Karena itu, penting bagi wanita untuk lebih waspada terhadap perubahan tubuh seiring bertambahnya usia dan selalu melakukan pemeriksaan rutin.

Gaya Hidup dan Faktor Lingkungan

Gaya hidup dan faktor lingkungan juga berkontribusi terhadap risiko kanker payudara. Konsumsi alkohol, merokok, serta kelebihan berat badan atau obesitas adalah beberapa faktor yang mempengaruhi risiko. Mayo Clinic menekankan bahwa konsumsi alkohol yang tinggi, bahkan pada wanita dengan pola hidup sehat, tetap meningkatkan risiko kanker payudara.

Selain itu, gaya hidup yang kurang aktif dapat meningkatkan risiko, terutama pada wanita pascamenopause. Kurangnya aktivitas fisik bisa menyebabkan penumpukan lemak tubuh, yang dapat menghasilkan lebih banyak estrogen, meningkatkan risiko kanker payudara. Mengadopsi pola hidup aktif dengan olahraga rutin dapat menurunkan risiko.

Paparan terhadap radiasi, terutama di usia muda, juga menjadi faktor risiko. Menurut Cleveland Clinic, mereka yang pernah menjalani terapi radiasi di area dada untuk pengobatan kanker lain memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap kanker payudara di masa mendatang. Karena itu, menjaga kesehatan tubuh dan mengurangi paparan terhadap faktor lingkungan berbahaya sangat penting.

 

Penulis: Azura Puan Khalisa

#Unlocking the Limitless

Selanjutnya: Pengaruh Hormon dan Usia

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading