Sukses

Health

Keloid: Mengenal Penyebab, Cara Pencegahan, dan Solusi Penanganannya

Fimela.com, Jakarta Keloid adalah pertumbuhan jaringan parut yang berlebihan dan abnormal yang dapat terjadi setelah luka sembuh. Keloid biasanya muncul sebagai benjolan keras dan mengkilap pada kulit, dan meskipun tidak berbahaya, namun bisa terasa gatal, sakit, dan mengganggu penampilan. Keloid bisa muncul di mana saja, tetapi lebih sering terjadi di area yang sering terluka, seperti telinga, dada, bahu, dan punggung.

Kamu mungkin pernah bertanya-tanya mengapa beberapa luka meninggalkan bekas keloid, sementara yang lain tidak. Ternyata, ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan keloid, seperti genetika, usia, dan jenis kulit. Selain itu, cara perawatan luka juga bisa mempengaruhi risiko terbentuknya keloid. Untungnya, ada beberapa langkah yang dapat kamu lakukan untuk mencegah atau mengurangi risiko pembentukan keloid, dan berbagai metode pengobatan yang dapat membantu mengurangi ukuran dan penampilan keloid yang sudah ada.

Penyebab Keloid

Berikut adalah beberapa faktor yang dapat menyebabkan keloid:

1. Genetika: Jika anggota keluarga kamu memiliki keloid, kamu lebih berisiko mengalami keloid juga.

2. Jenis kulit: Orang dengan kulit yang lebih gelap lebih rentan terhadap keloid.

3. Usia: Keloid lebih sering terjadi pada remaja dan dewasa muda.

4. Lokasi luka: Luka pada area seperti dada, bahu, dan telinga lebih mudah membentuk keloid.

5. Cara perawatan luka: Infeksi, trauma, dan penjahitan yang tidak tepat dapat meningkatkan risiko keloid.

Cara Mencegah Keloid

Meskipun tidak selalu bisa dicegah, ada beberapa langkah yang dapat kamu lakukan untuk mengurangi risiko pembentukan keloid:

Cara Mencegah:

1. Perawatan luka yang tepat: Bersihkan luka dengan sabun dan air, oleskan salep antibiotik jika diperlukan, dan tutup luka dengan perban steril.

2. Hindari menggaruk luka: Hal ini dapat menyebabkan infeksi dan meningkatkan risiko pembentukan keloid.

3. Hindari penggunaan steroid topikal: Steroid topikal dapat memperburuk keloid.

4. Konsultasikan dengan dokter jika kamu memiliki riwayat keloid: Dokter dapat memberikan saran tentang bagaimana merawat luka agar meminimalkan risiko keloid.

Cara Mengatasi Keloid

Cara Mengatasi:

1. Pengobatan non-invasif: Terapi laser, terapi cahaya, dan terapi tekanan dapat membantu mengurangi ukuran dan penampilan keloid.

2. Pengobatan invasif: Jika pengobatan non-invasif tidak berhasil, dokter mungkin merekomendasikan operasi atau terapi radiasi.

3. Suntikan kortikosteroid: Suntikan kortikosteroid dapat membantu mengurangi peradangan dan ukuran keloid.

4. Injeksi cryotherapy: Injeksi cryotherapy menggunakan nitrogen cair untuk membekukan dan menghancurkan jaringan keloid.

Penting untuk diingat bahwa setiap orang berbeda dan respons terhadap pengobatan bisa bervariasi. Jika kamu memiliki keloid, konsultasikan dengan dokter untuk menentukan pengobatan yang tepat untukmu. Dengan pencegahan yang tepat dan pengobatan yang efektif, kamu dapat mengelola keloid dan menjaga penampilan kulit yang sehat. 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading