Fimela.com, Jakarta Keringat dingin, atau cold sweat, adalah reaksi tubuh yang tak biasa. Meskipun tak selalu berbahaya, keluarnya keringat berlebihan tanpa peningkatan suhu tubuh bisa menandakan bahwa tubuh sedang berjuang melawan suatu kondisi. Seringkali dikaitkan dengan rasa takut atau stres, ternyata ada beragam penyebab lain yang bisa memicu keringat dingin.
Keringat dingin muncul sebagai respons tubuh terhadap pelepasan hormon adrenalin. Hormon ini dilepaskan saat kita merasa tertekan, takut, atau terancam, menyebabkan jantung berdebar kencang dan aliran darah ke otot meningkat. Hal ini kemudian memicu tubuh untuk mengeluarkan keringat.
Namun, keringat dingin juga bisa menjadi tanda kondisi medis lain, seperti hipoglikemia (gula darah rendah), dehidrasi, hipotermia (suhu tubuh rendah), dan bahkan serangan jantung. Penting untuk memperhatikan gejala lain yang menyertai keringat dingin dan segera berkonsultasi dengan dokter jika kamu merasa khawatir.
Advertisement
Advertisement
Penyebab Keringat Dingin
Berikut adalah beberapa penyebab keringat dingin yang mungkin kamu alami:
1. Rasa takut dan stres: Ketika kamu merasa takut atau stres, tubuh melepaskan hormon adrenalin yang dapat menyebabkan keringat dingin.
2. Hipoglikemia: Kondisi di mana kadar gula darah rendah dapat menyebabkan keringat dingin, lemas, dan pusing.
3. Dehidrasi: Kehilangan cairan tubuh yang berlebihan dapat menyebabkan keringat dingin, terutama jika kamu berolahraga berat atau berada di lingkungan yang panas.
4. Hipotermia: Kondisi di mana suhu tubuh terlalu rendah dapat menyebabkan keringat dingin, menggigil, dan kelelahan.
5. Serangan jantung: Keringat dingin bisa menjadi gejala serangan jantung, terutama jika disertai rasa nyeri di dada, sesak napas, dan mual.
6. Gangguan kecemasan: Kondisi ini dapat menyebabkan keringat dingin, gemetar, dan sesak napas.
7. Efek samping obat: Beberapa obat seperti beta blocker dan antidepresan dapat menyebabkan keringat dingin sebagai efek sampingnya.
8. Penyakit tertentu: Beberapa penyakit seperti diabetes, hipotiroidisme, dan penyakit Parkinson dapat menyebabkan keringat dingin sebagai salah satu gejalanya.
Cara Mengatasi Keringat Dingin
Keringat dingin biasanya akan hilang dengan sendirinya setelah penyebabnya teratasi. Namun, kamu dapat mencoba beberapa cara berikut ini untuk mengatasi keringat dingin:
1. Tenangkan diri: Jika keringat dingin disebabkan oleh rasa takut atau stres, cobalah untuk menenangkan diri. Ambil napas dalam-dalam, duduklah dengan tenang, dan fokus pada hal-hal yang positif.
2. Minum air putih: Jika kamu mengalami dehidrasi, segera minum air putih untuk mengembalikan cairan tubuh yang hilang.
3. Makan makanan manis: Jika kamu mengalami hipoglikemia, segera makan makanan manis seperti permen atau minuman manis untuk meningkatkan kadar gula darah.
4. Berpakaian hangat: Jika kamu mengalami hipotermia, segera berpakaian hangat dan cari tempat yang aman dan terlindung dari angin.
5. Cari pertolongan medis: Jika kamu mengalami keringat dingin disertai gejala lain seperti nyeri dada, sesak napas, atau mual, segera cari pertolongan medis.
Penting untuk diingat bahwa keringat dingin bisa menjadi gejala dari berbagai kondisi medis. Jika kamu sering mengalami keringat dingin, konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui penyebabnya dan mendapatkan penanganan yang tepat