Sukses

Health

7 Kebiasaan Penyebab Saraf Kejepit yang Sebisa Mungkin Dihindari

Fimela.com, Jakarta Saraf kejepit merupakan kondisi yang dapat menimbulkan rasa sakit yang luar biasa dan mengganggu rutinitas harian seseorang. Kondisi ini terjadi ketika saraf di tubuh tertekan oleh jaringan sekitarnya, seperti tulang, otot, atau tendon. Penyebab saraf kejepit bisa sangat beragam, mulai dari kebiasaan sehari-hari yang tampak sepele hingga aktivitas fisik yang berat. Oleh karena itu, penting untuk memahami dan mengenali kebiasaan-kebiasaan yang dapat menyebabkan saraf kejepit agar kita dapat mengambil langkah pencegahan yang tepat.

Salah satu kebiasaan yang sering menyebabkan saraf kejepit adalah postur tubuh yang buruk. Misalnya, duduk terlalu lama dengan posisi yang tidak ergonomis atau sering membungkuk dapat memberikan tekanan berlebih pada saraf, terutama di punggung dan leher. Selain itu, aktivitas fisik yang berlebihan atau dilakukan tanpa pemanasan yang cukup juga bisa menjadi pemicu. Mengangkat beban berat dengan teknik yang salah atau melakukan gerakan repetitif tanpa istirahat yang cukup dapat menambah risiko saraf kejepit.

Tidak hanya itu, kebiasaan-kebiasaan lainnya seperti tidur dengan posisi yang salah, kurangnya aktivitas fisik, dan obesitas juga dapat berkontribusi terhadap terjadinya saraf kejepit. Tidur dengan bantal yang tidak mendukung leher atau punggung dengan baik bisa menyebabkan tekanan pada saraf. Kurangnya aktivitas fisik dapat melemahkan otot-otot penyangga tubuh, sehingga saraf menjadi lebih rentan terhadap tekanan. Obesitas menambah beban pada tubuh, terutama pada tulang belakang, yang dapat menyebabkan saraf kejepit. Dengan memahami kebiasaan-kebiasaan ini, kita dapat lebih waspada dan mengambil langkah-langkah untuk menghindarinya, seperti menjaga postur tubuh yang baik, melakukan latihan fisik secara teratur, dan menjaga berat badan yang sehat.

1. Menunduk Bermain Gawai

Menunduk sambil bermain gawai atau menggunakan ponsel dalam waktu yang lama dapat memberikan tekanan yang berlebihan pada leher dan tulang belakang. Posisi ini menyebabkan otot-otot leher menjadi tegang dan dapat menjepit saraf di area tersebut. Cobalah untuk selalu menjaga posisi ponsel sejajar dengan mata dan lakukan peregangan leher secara berkala.

2. Mengangkat Beban Berat

Mengangkat beban yang terlalu berat, terutama tanpa teknik yang benar, dapat menyebabkan saraf kejepit. Beban yang berat memberikan tekanan besar pada tulang belakang dan otot-otot sekitarnya. Selalu pastikan untuk menggunakan teknik yang benar saat mengangkat beban dan, jika memungkinkan, mintalah bantuan orang lain untuk mengurangi risiko cedera.

3. Melakukan Gerakan Berulang

Gerakan berulang yang dilakukan terus-menerus, seperti mengetik, menjahit, atau aktivitas fisik tertentu, dapat menyebabkan saraf kejepit. Gerakan ini dapat menyebabkan peradangan pada jaringan sekitar saraf. Penting untuk mengambil jeda secara berkala dan melakukan peregangan untuk mengurangi risiko ini.

4. Latihan Intensitas Tinggi

Latihan fisik dengan intensitas tinggi tanpa pemanasan yang cukup atau teknik yang benar dapat meningkatkan risiko saraf kejepit. Olahraga seperti angkat beban atau latihan kardio intens dapat memberikan tekanan berlebih pada saraf. Pastikan untuk melakukan pemanasan yang baik sebelum berolahraga dan mengikuti panduan teknik yang benar.

5. Duduk Terlalu Lama

Duduk dalam posisi yang sama dalam waktu yang lama, terutama dengan postur tubuh yang buruk, dapat menyebabkan saraf kejepit. Posisi duduk yang tidak ergonomis memberikan tekanan pada tulang belakang dan saraf. Usahakan untuk bangun dan bergerak setiap 30 menit serta gunakan kursi yang mendukung postur tubuh yang baik.

6. Jarang Bergerak atau Olahraga

Kurangnya aktivitas fisik dan olahraga dapat menyebabkan otot-otot tubuh menjadi lemah dan kurang fleksibel. Otot yang lemah tidak mampu mendukung tulang belakang dengan baik, meningkatkan risiko saraf kejepit. Lakukan olahraga ringan secara rutin untuk menjaga kekuatan dan fleksibilitas otot.

7. Jatuh dengan Trauma Berat

Jatuh atau mengalami trauma berat pada tubuh, terutama di area tulang belakang, dapat menyebabkan saraf kejepit. Cedera ini sering kali menyebabkan pergeseran tulang atau peradangan yang menjepit saraf. Selalu berhati-hati dalam aktivitas sehari-hari dan gunakan alat pelindung saat melakukan aktivitas yang berisiko tinggi.

Mencegah saraf kejepit sangat penting untuk menjaga kualitas hidup dan kenyamananmu sehari-hari. Dengan menghindari kebiasaan-kebiasaan yang telah disebutkan di atas, kamu dapat mengurangi risiko mengalami kondisi yang menyakitkan ini. Selalu perhatikan postur tubuh, teknik dalam beraktivitas fisik, dan jangan lupa untuk beristirahat serta melakukan peregangan secara rutin. Dengan begitu, kamu dapat menjaga kesehatan saraf dan tulang belakangmu dengan lebih baik.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading