Sukses

Health

Kerap Mengeluh Sakit Padahal Aslinya Tidak? Waspada Gangguan Psikosomatik!

Fimela.com, Jakarta Pernahkah merasa ada keluhan fisik seperti sakit, tetapi hal setelah diperiksakan ke dokter atau rumah sakit, ternyata tak ada gejala penyakit apapun? Apabila sering mengalaminya, maka waspada gangguan psikosomatik. Psikosomatik adalah istilah yang mengacu pada keluhan fisik yang timbul atau dipengaruhi oleh pikiran atau emosi, bukan oleh alasan fisik yang jelas seperti luka atau infeksi.

Gangguan psikosomatik dapat terjadi pada semua kelompok usia, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Munculnya keluhan psikosomatik pada seseorang biasanya diawali dari masalah kesehatan mental yang dialaminya, seperti takut, stres, depresi, atau cemas.

Beberapa gejala yang mungkin muncul pada orang yang mengalami gangguan psikosomatik meliputi gangguan pencernaan (seperti sakit maag), gangguan kulit (seperti psoriasis atau eksim), tekanan darah tinggi, dan penyakit jantung. Gangguan psikosomatik juga dapat berupa memburuknya penyakit fisik yang sudah ada akibat pengaruh kondisi psikis, emosi, atau pikiran.

Pengobatan gangguan psikosomatik biasanya melibatkan pendekatan yang holistik, dengan memperhatikan baik faktor fisik maupun mental pasien. Terapi perilaku kognitif dan terapi relaksasi sering digunakan untuk meredakan gejala psikosomatik. Selain itu, penting juga untuk mencari dukungan dari profesional kesehatan mental seperti psikolog atau psikiater untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan penanganan yang sesuai. 

Dampak Buruk Gangguan Psikomatik

Gejala fisik yang tidak dapat dijelaskan secara medis dan dianggap sebagai tanda psikosomatik dapat memiliki beberapa bahaya potensial. Berikut beberapa bahaya yang dapat terkait dengan kondisi ini.

1. Kualitas Hidup yang Menurun

Gejala fisik yang tidak dapat dijelaskan secara medis dapat mengganggu kualitas hidup seseorang. Rasa sakit atau ketidaknyamanan yang berkepanjangan dapat membatasi aktivitas sehari-hari dan mengganggu kesejahteraan secara keseluruhan.

2. Ketidakpastian dan Kekhawatiran

Ketika seseorang mengalami gejala fisik yang tidak dapat dijelaskan secara medis, ini dapat menimbulkan ketidakpastian dan kekhawatiran yang berkepanjangan. Tidak memiliki penjelasan yang jelas tentang penyebab gejala dapat meningkatkan kecemasan dan stres.

3. Pengobatan yang Tidak Efektif

Jika gejala fisik dianggap sebagai tanda psikosomatik, pengobatan yang hanya berfokus pada aspek fisik mungkin tidak memberikan hasil yang memuaskan. Penting untuk mengatasi faktor psikologis yang mendasari gejala agar pengobatan menjadi lebih efektif.

4. Kondisi Medis yang Mendasari Terabaikan

Terkadang, gejala fisik yang tidak dapat dijelaskan secara medis dapat menutupi atau mengaburkan kondisi medis yang mendasarinya. Jika gejala terus berlanjut tanpa penjelasan yang memadai, penting untuk mencari evaluasi medis yang menyeluruh untuk memastikan tidak ada kondisi medis yang terlewatkan.

5. Dampak Psikologis yang Lebih Lanjut

Gejala fisik yang tidak dapat dijelaskan secara medis dapat mempengaruhi kesehatan mental dan emosional seseorang. Rasa frustrasi, keputusasaan, atau depresi dapat berkembang sebagai akibat dari ketidakmampuan untuk menemukan penjelasan atau bantuan yang memadai.

Oleh karena itu, penting untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan mental, seperti psikolog atau psikiater, jika kamu mengalami gejala fisik yang tidak dapat dijelaskan secara medis. Mereka dapat membantu dalam mengevaluasi dan mengelola faktor psikologis yang mungkin berperan dalam gejala fisik yang kamu alami.

Terapi Psikologis yang Biasanya Dipilih untuk Mengatasi Psikosomatik

Terapi psikologis dapat efektif dalam mengatasi gangguan psikosomatik. Beberapa terapi psikologis yang telah terbukti efektif dalam meningkatkan kesehatan mental termasuk terapi perilaku kognitif, terapi psikodinamika, dan terapi keluarga.

Terapi perilaku kognitif bertujuan untuk mengevaluasi pola pikir, emosi, dan perilaku yang menjadi sumber masalah dalam kehidupan pasien. Terapi ini melibatkan latihan untuk merespons sumber masalah dengan cara yang positif.

Sementara terapi psikodinamika membantu pasien memahami asal-usul kesulitan yang tidak dapat diatasi sendiri, mengenali sumber masalah, dan mencari cara untuk mengatasinya. Terapi ini dilakukan dengan mendorong pasien untuk berbicara secara terbuka tentang hal-hal yang terlintas dalam pikirannya, termasuk masalah saat ini, ketakutan, keinginan, impian, dan fantasi.

Adapun terapi keluarga juga dapat membantu dengan memeriksa hubungan keluarga dan meningkatkan dukungan dan fungsi keluarga. Terapi ini dapat bermanfaat bagi mereka yang mengalami masalah psikologis yang berhubungan dengan keluarga.

Walau begitu, penting untuk dicatat bahwa tidak semua kondisi dapat diatasi hanya dengan terapi psikologis. Dalam beberapa kasus, kombinasi terapi psikologis dengan pengobatan obat-obatan mungkin diperlukan untuk mencapai hasil yang maksimal. Jadi, sekali lagi jangan ragu untuk datang ke psikolog atau psikiater, jika kamu membutuhkan bantuan profesional terkait kesehatan mental.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading