Sukses

Health

Cara Mengatasi Rasa Gatal Biar Tak Garuk-Garuk Terus

Fimela.com, Jakarta Gatal dapat terjadi kapan saja. Ketika hal tersebut terjadi, rasanya ingin menggaruk-garuk kulit. Penyebab gatal ini pun bermacam-macam. Ketika kulit mengalami iritasi atau peradangan, zat-zat kimia seperti histamin dilepaskan. Histamin ini dapat merangsang saraf di kulit dan menyebabkan sensasi gatal.

Selain itu, saraf di kulit dapat merespons rangsangan seperti gigitan serangga, paparan alergen, atau bahan kimia tertentu dengan mengirimkan sinyal gatal ke otak. Bukan itu saja, kulit yang kering juga kehilangan kelembaban dan minyak alami, sehingga menjadi lebih rentan terhadap iritasi dan gatal.

Di samping itu, kontak dengan alergen seperti serbuk sari, bulu hewan, atau bahan kimia tertentu dapat menyebabkan reaksi alergi pada kulit yang dapat berupa gatal. Beberapa kondisi kulit seperti eksim, psoriasis, dermatitis, atau infeksi kulit tertentu dapat menyebabkan peradangan dan gatal pada kulit.

Tak hanya itu, stres, kecemasan, atau kondisi psikologis tertentu juga dapat mempengaruhi persepsi gatal pada kulit. Gangguan saraf seperti neurodermatitis, herpes zoster, multiple sclerosis, dan neuropati juga dapat menyebabkan gatal pada kulit. Apapun penyebabnya, biasanya gatal-gatal ini memicu untuk garuk-garuk. Padahal, garuk-garuk ini juga bisa berdampak buruk pula bagi kesehatan. Apa saja?

Dampak Buruk Garuk-Garuk Kulit Terlalu Sering

Menggaruk kulit yang gatal sebenarnya dapat memberikan rasa lega sementara, tetapi dalam jangka panjang, menggaruk kulit dapat memiliki dampak buruk. Berikut beberapa dampak buruk yang dapat terjadi akibat sering menggaruk kulit:

Peradangan Kulit

Menggaruk kulit secara berlebihan dapat menyebabkan peradangan pada kulit. Hal ini dapat memperburuk kondisi kulit yang sudah ada, seperti eksim atau psoriasis, dan menyebabkan kulit menjadi lebih merah, bengkak, dan terasa nyeri.

Infeksi Kulit

Menggaruk kulit yang terinfeksi atau terluka dapat memperbesar risiko infeksi. Bakteri dari kuku atau tangan yang tidak bersih dapat masuk ke dalam kulit dan menyebabkan infeksi. Infeksi kulit dapat menyebabkan gejala seperti kemerahan, pembengkakan, nanah, atau bahkan demam.

Kerusakan Kulit

Menggaruk kulit secara berlebihan dapat merusak lapisan atas kulit dan menyebabkan kerusakan pada kulit. Hal ini dapat mengakibatkan kulit menjadi lebih tipis, kering, dan rentan terhadap luka atau iritasi.

Siklus Gatal-Garuk

Menggaruk kulit dapat memicu siklus gatal-garuk yang sulit diputuskan. Ketika kamu menggaruk kulit, itu akan merangsang saraf di kulit dan melepaskan histamin, yang dapat menyebabkan sensasi gatal yang lebih intens. Akibatnya, kamu mungkin merasa perlu menggaruk lebih banyak, yang hanya memperburuk rasa gatal.

Luka dan Bekas Luka

Menggaruk kulit dengan keras atau terus-menerus dapat menyebabkan luka dan bekas luka. Bekas luka ini dapat membutuhkan waktu lama untuk sembuh dan meninggalkan bekas yang sulit dihilangkan.

Cara Mengatasi Rasa Gatal Biar Tak Garuk-Garuk Terus

Adapun untuk mengatasi rasa gatal tanpa perlu menggaruk terus-menerus, kamu dapat mencoba beberapa cara berikut:

Kompres Dingin

Lakukan kompres dingin dengan menempelkan kain bersih di area tubuh yang gatal. Hal ini dapat membantu meredakan sensasi gatal dan peradangan pada kulit. Metode kompres dingin dapat mengurangi aktivitas saraf dalam mengirimkan sinyal gatal, sehingga keluhan yang dirasakan berkurang.

Selain itu, es yang digunakan untuk kompres dingin bisa mengurangi pembengkakan, peradangan, serta membantu menghentikan pendarahan. Hal ini dapat memberikan efek mendinginkan dan membantu menghilangkan rasa sakit sampai gatal.

Mandi dengan Air Dingin

Mandi dengan air dingin dan sabun berbahan kimia lembut, serta batasi waktu mandi hingga tidak lebih dari 10 menit. Air dingin dapat membantu meredakan rasa gatal pada kulit. Air dingin juga dapat membantu menenangkan kulit yang gatal. Proses pendinginan tersebut dapat mengurangi peradangan dan sensasi gatal pada kulit.

Selain itu, air dingin juga dapat mengurangi aktivitas saraf yang mengirimkan sinyal gatal ke otak. Ketika mandi dengan air panas atau terlalu lama dapat menghilangkan minyak alami kulit, yang dapat menyebabkan kulit menjadi kering dan terasa gatal. Sebaliknya, air dingin membantu menjaga kelembapan kulit dan mencegah kulit kering.

Pelembap

Penggunaan pelembap dapat mengurangi rasa gatal karena pelembap membantu menjaga kelembapan kulit. Ketika kulit kering, kelembapan alami kulit dapat hilang, menyebabkan kulit menjadi kering dan rentan terhadap iritasi yang dapat menyebabkan gatal. Dengan menggunakan pelembap, kelembapan kulit dapat dipertahankan, membantu mengurangi rasa gatal dan menjaga kesehatan kulit.

Selain itu, beberapa pelembap juga mengandung bahan-bahan yang memiliki sifat menenangkan dan antiinflamasi, seperti lidah buaya, chamomile, atau minyak esensial tertentu. Bahan-bahan ini dapat membantu meredakan peradangan pada kulit dan mengurangi sensasi gatal.

Hindari Pakaian yang Memicu Gatal

Hindari penggunaan pakaian dengan bahan yang dapat menambah rasa gatal, seperti wol, atau pakaian yang terlalu ketat. Sebaliknya, pilih pakaian yang terbuat dari bahan yang lembut dan tidak mengiritasi kulit, seperti katun. Pastikan juga untuk mencuci pakaian dengan deterjen yang lembut dan bebas pewangi agar tidak menyebabkan iritasi pada kulit.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading