Sukses

Health

Mengapa Berat Badan Sulit Turun Meski Sudah Diet Maksimal?

Fimela.com, Jakarta Menurunkan berat badan adalah salah satu tujuan kesehatan yang umum diinginkan oleh hampir semua orang. Sayangnya, banyak orang yang menemukan bahwa meskipun mereka telah menjalani diet ketat dan berolahraga secara teratur, berat badannya tetap sulit untuk diturunkan. Sulitnya menurunkan berat badana meski sudah diet secara maksimal, ini sebenarnya bisa disebabkan oleh banyak hal. Fenomena ini cenderung disebabkan oleh berbagai faktor yang kompleks dan sering kali saling berhubungan.

Berikut adalah beberapa alasan utama mengapa berat badan sulit turun meski kamu sudah diet maksimal.

 

 

Metabolisme Tubuh yang Lambat

Setiap orang memiliki tingkat metabolisme yang berbeda. Metabolisme adalah proses di mana tubuh mengubah makanan menjadi energi. Beberapa orang mungkin memiliki metabolisme yang lebih lambat, yang berarti ia membakar kalori lebih sedikit saat istirahat. Metabolisme yang lambat ini juga cukup memperlambat proses penurunan berat badan. Faktor genetik, usia, dan massa otot juga berperan dalam menentukan kecepatan metabolisme. 

Adaptasi Metabolik

Ketika seseorang melakukan diet ketat, tubuh sering kali beradaptasi dengan mengurangi laju metabolisme untuk menghemat energi. Ini adalah mekanisme bertahan hidup yang diwarisi dari nenek moyang kita. Akibatnya, meskipun asupan kalori berkurang, tubuh menjadi lebih efisien dalam menggunakan energi yang tersedia, sehingga penurunan berat badan melambat atau berhenti. Ini bahkan nyaris tak bisa dilakukan. 

 

Ketidakseimbangan Hormon

Studi menemukan jika hormon memainkan peran penting dalam pengaturan berat badan. Hormon seperti leptin, insulin, dan kortisol bisa mempengaruhi nafsu makan, penyimpanan lemak, dan metabolisme. Ketidakseimbangan hormon, seperti yang terjadi pada kondisi seperti hipotiroidisme atau sindrom ovarium polikistik (PCOS), cenderung membuat penurunan berat badan menjadi lebih sulit dari yang seharusnya. Meski seseorang telah berusaha diet semaksimal mungkin setiap harinya. 

Kurang Tidur

Tidur yang cukup dan berkualitas adalah kunci untuk kesehatan secara keseluruhan, termasuk manajemen berat badan. Kurang tidur akan mengganggu hormon yang mengatur rasa lapar dan kenyang, seperti ghrelin dan leptin. Ini juga meningkatkan nafsu makan dan keinginan untuk makanan tinggi kalori termasuk di malam hari. 

 

Stres

Stres kronis bisa mempengaruhi berat badan melalui peningkatan produksi kortisol, hormon stres. Kortisol yang tinggi akan memicu meningkatkan nafsu makan, terutama untuk makanan yang tinggi gula dan lemak. Ini akhirnya akan mempromosikan penyimpanan lemak di area perut.

Kualitas dan Jenis Makanan

Tidak semua kalori diciptakan sama. Nutrisi dari makanan yang kamu konsumsi mempengaruhi metabolisme, hormon, dan perasaan kenyang. Diet yang tinggi gula dan karbohidrat olahan sangat bisa menyebabkan lonjakan insulin dan penyimpanan lemak. Sementara diet yang kaya protein, serat, dan lemak sehat akan cukuo membantu mengontrol nafsu makan dan meningkatkan metabolisme.

 

Kurangnya Gerak Fisik

Meskipun diet adalah komponen penting dalam penurunan berat badan, aktivitas fisik juga memainkan peran yang cukup besar. Namun, jenis dan intensitas latihan juga penting. Latihan kekuatan akan membantu membangun massa otot. Ini juga bisa meningkatkan metabolisme. Sementara latihan kardio diperxaya akan membantu membakar kalori dalam tubuh. 

Faktor Psikologis

Emosi dan kebiasaan makan bisa menjadi hambatan besar dalam penurunan berat badan. Stres, kecemasan, dan depresi cenderung menyebabkan seseorang makan berlebihan atau memilih makanan yang tidak sehat sebagai mekanisme koping. Inilah yang membuatnya sulit menurunkan berat badan meski sudah berusaha diet selama ini. 

Perlu diketahui, oenurunan berat badan adalah proses yang kompleks dan sangat individual. Jika kamu merasa sulit menurunkan berat badan meskipun sudah diet maksimal, penting untuk mempertimbangkan berbagai faktor yang mungkin mempengaruhi perjalanan dietmu selama ini. Konsultasi dengan profesional kesehatan, seperti dokter atau ahli gizi, akan cukup membantu mengidentifikasi dan mengatasi hambatan-hambatan ini. Ingatlah bahwa kesehatan keseluruhan lebih penting daripada angka di timbangan. Dan perubahan kecil yang berkelanjutan sering kali lebih efektif daripada perubahan drastis yang sulit dipertahankan. Semoga informasi ini bermanfaat. 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading