Sukses

Health

Bukan Cuma Mandul, Vaginismus Bisa Jadi Penyebab Pasutri Sulit Memiliki Keturunan

Fimela.com, Jakarta Pasangan suami istri di Indonesia yang belum memiliki keturunan selalu dikaitkan dengan kondisi mandul. Namun ternyata, ada faktor lain yang menyebabkan pasangan suami istri belum memiliki keturunan meski keduanya sama-sama subur.

Disebutkan Prof. Dr. dr. Eighty Mardiyan Kurniawati,  SpOG bahwa vaginismus dapat menjadi penyebab pasangan menjadi stres, frustasi, serta mempengaruhi kualitas hubungan. Vaginismus sendiri merupakan sebuah kondisi medis di mana terjadi ketegangan otot-otot di sekitar vagina yang tidak disengaja. Sehingga menimbulkan rasa sakit dan tidak nyaman selama berhubungan seksual.

Vaginismus dalam menghambat program kehamilan karena otot-otot vagina secara tidak sadar mengencang saat berhubungan seksual. Ini membuat penetrasi menjadi sulit dan bahkan tidak mungkin dilakukan. Sayangnya, tidak banyak pasangan yang menyadari terjadinya vaginismus ini sehingga hanya berfokus pada masalah kesuburan ketika belum memiliki keturunan.

Menurut pemaparannya, Prof. Eighty menjelaskan kasus vaginismus ini terus mengalami peningkatan.

 

 

Penyebab vaginismus

"Pada tahun 2020, saya hanya menangani lima pasien, tetapi pada 2023, jumlahnya meningkat menjadi 67 pasien, termasuk dari berbagai daerah seperti Bali, NTT, dan Kalimantan. Pada tahun 2024 hingga April, sudah ada sekitar 28 kasus," kata Prof Eighty saat ditemui secara virtual pada Sabtu (29/06/2023).

Dikutip dari Heathline.com, vaginismus terjadi tidak selalu ada penyebabnya. Namun kerap dikaitkan dengan beberapa kondisi, seperti trauma seksual di masa lalu, melewati hubungan seksual yang menyakitkan, hingga faktor emosional.

Meski demikian, vaginismus dapat diatasi dengan terapi dan pengobatan yang tepat. Di Surabaya, kini hadir Program Urogynekologi Center di RSIA Kendasari Merr yang bertajuk MUACH (Merr Urogynecology and Aesthetic Center Healthcare). Program ini menghadirkan dokter spesialis obgyn dan beberapa alat berteknologi, seperti laser dan Biofeedback yang menyeluruh dan minim infasif. Sehingga memaksimalkan hasil perawatan dan lebih terukur.

 

Penanganan gabungan

Dalam beberapa kasus, diperlukan penanganan gabungan untuk observasi dan mengatasi masalah vaginismus. Biasanya, dokter akan menganalisa melalui riwayat kesehatan dan seksual. Hal ini untuk memastikan apakah ada faktor fisik pada anatomi yang menyebabkan terjadinya vaginismus.

Jika tidak ada, kemungkinan besar vaginismus disebabkan oleh adanya faktor psikologis. Setelah itu, baru dilakukan pengobatan dengan cepat dan tepat untuk mencegah dampak negatif jangka panjang.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading