Sukses

Health

Waspada Covid -19 di Singapura Kembali Meningkat, Ingat Kembali Cara Mencegahnya

Fimela.com, Jakarta Berbicara mengenai Covid-19 masih terasa cukup mengerikan. Pasalnya virus ini menyebabkan pandemi yang membuat orang tidak bisa keluar rumah. Sejumlah bisnis pun bangkrut karena adanya bencana ini. 

Tak hanya itu, pandemi Covid-19 turut memakan nyawa. Banyak keluarga yang kehilangan orang terkasih karena virus ini. Pada tahun 2023, melalui Keppres No.17 Tahun 2023, Presiden Joko Widodo menetapkan status pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) telah berakhir. 

Sayangnya, hal ini kembali menimbulkan ketakutan kareba adanya lonjakan kasus Covid-19 di Singapura. Simak informasi lebih lengkapnya pada artikel ini sampai habis, melansir dari Ministry of Health Singapore.  

Peningkatan Kasus Covid-19 di Singapura

Ministry of Health (MHO) Singapore sedang memantau dengan cermat peningkatan infeksi Covid-19 baru-baru ini di Singapura. Meskipun tidak ada indikasi bahwa varian yang beredar lebih mudah menular atau menyebabkan penyakit yang lebih parah dibandingkan varian sebelumnya, kekebalan masyarakat kemungkinan besar telah berkurang seiring berjalannya waktu. 

Diperkirakan kasus Covid-19 pada pekan 5 hingga 11 Mei 2024, kasus meningkat menjadi 25.900 dibandingkan 13.700 pada minggu sebelumnya. Rata-rata rawat inap harian naik menjadi sekitar 250 dari 181, meskipun rata-rata kasus harian di Unit Perawatan Intensif (ICU) tetap rendah, yaitu tiga kasus dibandingkan dua pada minggu sebelumnya.

Varian Covid-19 yang Dominan

Secara global, varian JN.1 dan sub-garis keturunannya, termasuk KP.1 dan KP.2, tetap dominan. Di Singapura, varian KP.1 dan KP.2 menyumbang lebih dari dua pertiga kasus. KP.2 telah diklasifikasikan sebagai Varian Dalam Pemantauan oleh Organisasi Kesehatan Dunia. Tidak ada indikasi bahwa varian ini lebih menular atau menyebabkan penyakit yang lebih parah dibandingkan varian lainnya.

Vaksinasi Terus Dianjurkan untuk Melindungi Diri

Hingga saat ini, sekitar 80% penduduk di singapura telah menyelesaikan dosis awal atau tambahannya tetapi belum menerima satu dosis pun dalam setahun terakhir. Hal ini menunjukkan bahwa kekebalan masyarakat kemungkinan besar telah menurun. 

Berdasarkan data lokal, menerima dosis tambahan dalam setahun terakhir tetap menjadi langkah efektif utama untuk mencegah penyakit COVID-19 parah yang memerlukan rawat inap atau perawatan di ICU. Selama puncak gelombang JN.1 pada Desember 2023, tingkat rawat inap akibat COVID-19 di kalangan lansia berusia 60 tahun ke atas yang tidak mengikuti perkembangan vaksinasi 25% lebih tinggi dibandingkan mereka yang mendapatkan dosis tambahan secara teratur.

MHO mendorong setiap orang untuk terus mengikuti informasi terbaru tentang vaksinasi mereka. Orang yang berisiko tinggi terkena penyakit parah, termasuk mereka yang berusia 60 tahun ke atas, individu dengan kondisi medis yang rentan, dan penghuni fasilitas perawatan lansia, dianjurkan untuk menerima dosis tambahan vaksin COVID-19 pada tahun 2024, sekitar satu tahun setelah dosis terakhir (dan tidak lebih awal dari lima bulan). Keluarga penghuni fasilitas perawatan lansia diingatkan untuk memberikan persetujuan tepat waktu jika diperlukan untuk vaksinasi tambahan. 

Peningkatan Upaya Vaksinasi di Singapura

Vaksin COVID-19 yang diperbarui tersedia gratis untuk semua penduduk yang memenuhi syarat. Sekitar 250 klinik Healthier SG di seluruh pulau kini menawarkan vaksinasi. Tim Vaksinasi Keliling (MVT) juga akan dikerahkan ke lokasi pusat untuk menjangkau lebih banyak warga lanjut usia.

Mulai tanggal 21 Mei hingga 29 Juni 2024, lima Pusat Pengujian dan Vaksinasi Bersama (JTVC) akan memperpanjang jam operasionalnya pada hari Sabtu dan malam Hari Libur Nasional dari pukul 09.00 hingga 19.00, dibandingkan jam buka biasanya dari pukul 09.00 hingga 13.00. Masa tunggu yang lebih lama diperkirakan terjadi pada hari Jumat dan Sabtu. Poliklinik terpilih akan terus menawarkan vaksinasi. Penunjukan poliklinik ini dapat dilakukan melalui HealthHub.

Tindakan Pencegahan dan Kapasitas Rumah Sakit

Untuk melindungi kapasitas rumah sakit, MOH meminta rumah sakit umum untuk mengurangi operasi elektif yang tidak mendesak dan memindahkan pasien yang sesuai ke fasilitas perawatan lainnya. Langkah ini diambil sebagai tindakan pencegahan agar kapasitas tempat tidur rumah sakit tetap terjaga.

Cara Mencegah Covid-19

Meskipun sudah mendapatkan vaksinasi, Sahabat Fimela perlu mencegahnya dari sisi lain. Berikut cara mencegah covid-19 yang dilansir dari World Health Organization (WHO). 

1. Mengenakan masker dengan benar 

  • Pastikan masker Anda menutupi hidung, mulut, dan dagu.
  • Bersihkan tangan Anda sebelum memakai masker, sebelum dan sesudah melepasnya, dan setelah Anda menyentuhnya kapan saja.
  • Saat Anda melepas masker, simpanlah dalam kantong plastik bersih, dan setiap hari cucilah jika itu masker kain atau buang ke tempat sampah jika itu masker medis.
  • Jangan gunakan masker dengan katup.

2. Menjaga kebersihan 

  • Bersihkan tangan secara teratur dan menyeluruh dengan pembersih tangan berbahan dasar alkohol atau sabun dan air. Ini menghilangkan kuman yang mungkin ada di tangan, termasuk virus.
  • Tutupi mulut dan hidung dengan siku yang tertekuk atau tisu saat batuk atau bersin. Segera buang tisu bekas ke tempat sampah tertutup dan cuci tangan.
  • Bersihkan dan desinfeksi permukaan secara rutin, terutama permukaan yang sering disentuh, seperti gagang pintu, keran, dan layar ponsel.

Hal yang Harus Dilakukan Saat Merasa Tidak Enak Badan

  • Jika Sahabat Fimela mengalami demam, batuk, dan kesulitan bernapas, segera dapatkan bantuan medis. Hubungi melalui telepon terlebih dahulu dan ikuti arahan dari otoritas kesehatan setempat.
  • Ketahui gejala lengkap COVID-19. Gejala COVID-19 yang paling umum adalah demam, batuk kering, kelelahan dan kehilangan rasa atau penciuman. Gejala yang kurang umum termasuk rasa sakit dan nyeri, sakit kepala, sakit tenggorokan, mata merah atau iritasi, diare, ruam kulit atau perubahan warna pada jari tangan atau kaki.
  • Tinggallah di rumah selama 10 hari sejak gejala muncul, plus tiga hari setelah gejala berhenti. Hubungi penyedia layanan kesehatan atau hotline untuk nasihat. Minta bantuan orang lain untuk perbekalan. Jika harus keluar rumah atau ada orang lain di dekat, kenakan masker.

Penulis: Naela Marcelina 

#Unlocking The Limitless

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading