Fimela.com, Jakarta Hipertensi, atau disebut tekanan darah tinggi, diam-diam dapat merusak tubuh selama bertahun-tahun sebelum gejalanya muncul. Tanpa pengobatan, hipertensi dapat menyebabkan kecacatan, kualitas hidup yang buruk, bahkan serangan jantung atau stroke yang mematikan. Bertepatan dengan Hari Hipertensi Sedunia, Tropicana Slim mengajak masyarakat Indonesia untuk tingkatkan kesadaran dalam mencegah, melakukan deteksi dini, dan mengendalikan hipertensi, melalui kampanye Beat Hypertension 2024.
Sebagai penyakit yang seringkali timbul tanpa adanya gejala dan dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah dan organ lainnya, hipertensi umum dikenal sebagai silent killer atau pembunuh senyap. Hipertensi meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, gagal ginjal, dan penyakit lainnya yang membutuhkan pembiayaan kesehatan sangat besar dan bahkan menyebabkan kematian. Saat ini, fakta menunjukkan bahwa hipertensi tidak lagi penyakit yang hanya diderita oleh orangtua, namun juga dapat menyerang kalangan usia yang lebih muda.
Ketua Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia, dr. Eka Harmeiwaty, Sp. N, menyampaikan, “Berdasarkan hasil pengukuran tekanan darah, 1 di antara 3 orang Indonesia menderita hipertensi dan ironisnya masih banyak yang tidak menyadari bahwa dirinya hipertensi karena hanya sekitar 1 dari 8 orang dewasa Indonesia yang rutin mengukur tekanan darah. Padahal, jika cepat terdeteksi dan ditangani, penderita hipertensi dapat mengurangi risiko berbagai komplikasi, seperti penyakit jantung, stroke, penyakit ginjal, dan kerusakan organ lainnya,” dalam Kampanye Beat Hypertension 2024, pada Jumat (17/5).
Advertisement
Advertisement
Dukung pola makan yang lebih sehat dengan selalu memperhatikan label makanan
Di indonesia, terdapat 20% orang berusia 25-34 tahun dan lebih dari 30% orang berusia 35-44 tahun yang mengalami hipertensi berdasarkan hasil pengukuran tekanan darah. Ada 2 faktor penyebab hipertensi, yaitu faktor bawaan dan faktor gaya hidup. Untuk faktor bawaan, seperti usia dan keturunan, tentunya sulit untuk dikendalikan. Namun, faktor gaya hidup adalah faktor yang masih bisa dikelola untuk menurunkan risiko terkena hipertensi. Yang menarik, pola hidup yang tidak sehat, yang seharusnya mampu dikendalikan, berperan besar dalam mempengaruhi risiko hipertensi mulai dari konsumsi garam berlebih, obesitas, hingga kurang aktivitas fisik.
“Terkait pola makan tinggi garam, faktanya asupan garam rata-rata masyarakat dunia diperkirakan 10.8 gram per hari, dua kali lipat lebih banyak dari rekomendasi WHO, yaitu maksimal 5 gram garam per hari (setara 1 sendok teh per hari). Konsumsi garam berlebih ini dapat meningkatkan tekanan darah dan risiko hipertensi. Oleh karena itu, disarankan untuk memperhatikan label makanan dan memasak sendiri di rumah sebagai salah satu alternatif untuk mendukung pola makan yang lebih sehat,” kata Noviana Halim, Brand Manager Tropicana Salim.
Namun, tambah Novi, kita harus waspada dengan garam tersembunyi pada kondimen yang kerap ditambahkan pada makanan, seperti saus, kecap, dan bumbu. Sebagai alternatif, produk kondimen lebih rendah garam Tropicana Slim, seperti kecap manis, kecap asin, kaldu jamur, saur tiram, dan berbagai produk lebih rendah garam lainnya yang kami miliki, dapat bermanfaat membantu masyarakat Indonesia mengontrol asupan garam harian tanpa perlu mengorbankan rasa makanan.
“Jangan lupa cek tekanan darah untuk deteksi dini hipertensi. Bagi masyarakat yang berusia di bawah 40 tahun disarankan melakukan cek tekanan darah setiap 3-5 tahun sekali. Sementara itu, bagi mereka yang berusia di bawah 40 tahun namun memiliki faktor risiko, misalnya obesitas, dianjurkan untuk mengecek setiap tahun. Setelah berusia di atas 40 tahun, pengecekkan tekanan darah lebih rutin sangat disarankan, apalagi jika memiliki masalah kesehatan kronis,” tutup dr. Eka.
10 tips cerdas cegah hipertensi dalam kehidupan sehari-hari
Dalam program Beat Hypertension, Tropicana Slim turut menggandeng InaSH (Indonesia Society of Hypertension), OMRON, dan Shopee. Tropicana Slim juga memberikan tips cerdas cegah hipertensi dalam kehidupan sehari-hari.
1. Jangan habiskan kuah
Sup merupakan salah satu sumber utama asupan garam. Rata-rata 1 saji sup menyumbang 36% dari batas rekomendasi asupan sodium (dengan batas asupan sodium sebesar 2.000 milligram per hari.
2. Waspada garam tersembunyi pada saus tomat dan sambal
Saus tomat dan sambal cenderung tinggi garam. 1 sendok makan saus sambal dapat mengandung 228,8 milligram sodium, dan 1 sendok makan saus tomat mengandung 217,14 milligram sodium.
3. Berbagi saat makan chip atau snack camilan
Biasanya 1 kantong chips untuk beberapa sajian.
4. Ganti penggunaan MSG atau garam dengan rempah dan jamur-jamuran
Salah satu cara mengurangi garam adalah gunakan rempah-rempah sebagai pengganti garam untuk memberikan rasa pada makanan. Alternatif lain, jamur juga bisa digunakan untuk menambah rasa gurih (umami) pada makanan.
5. Hindari berbelanja dalam keadaan lapar
Belanja dalam keadaan lapar dapat membuatmu tergoda membeli makanan yang tidak ada dalam list belanjaan.
Advertisement
6. Makan mie instan dengan bumbu ½ porsi
1 bungkus mie instan mengandung 1.500-1.890 milligram sodium, padahal batas maksimal asupan sodium harian 2.000 milligram per hari. Alternatif lain, pilih mie instan yang lebih rendah lemak dan garam.
7. Batasi penambahan acar sebagai pelengkap makanan
Proses pembuatan acar meliputi penambahan gara, sehingga acar cenderung tinggi garam.
8. Batasi penggunaan kecap dan saus saat memasak
Hati-hati saat menggunakan kecap dan saus saat memasak karena cenderung tinggi garam, yaitu 1 sdm saus tiram = 580 milligram sodium, 1 sdm kecap manis = 561 milligram sodium, dan 1 sdm kecap asin = 688 milligram sodium.
9. Kurangi penambahan salad dressing dan mayonnaise
Hati-hati saat menggunakan salad dressing dan mayonnaise karena walau tidak terasa asin, mereka mengandung tinggi garam, yaitu 1 sdm salad dressing = 138 milligram sodium, 1 sdm, dan mayonnaise = 105 milligram sodium.
10. Minum 1 gelas air putih sebelum makan
Data menunjukkan bahwa konsumsi air putih sebelum makan membantu agar kamu tidak makan terlalu banyak.
Penulis: Miftah DK
#Unlocking The Limitless