Sukses

Health

Ketahui 6 Jenis Makanan yang Mengandung Kolesterol Tinggi Saat Dikonsumsi

Fimela.com, Jakarta Kolesterol terbagi menjadi dua, kolesterol baik (High density lipoprotein) dan kolesterol jahat (Low Density Lipoprotein). Keduanya memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Kolesterol baik berperan untuk membawa kolesterol baik menjauh dari pembuluh darah dan kembali ke hati, untuk kemudian dipecah dan dikeluarkan dari dalam tubuh.

Sedangkan kolesterol jahat menjadi ancaman yang mengerikan karena bisa menyebabkan penyempitan pembuluh darah, sirkulasi darah akan terganggu dan risiko penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung dapat meningkat. 

Pemicu dari tingginya kolesterol jahat adalah pola hidup tidak sehat. Salah satunya tidak memperhatikan makanan yang dipilih. Hal ini bisa berdampak buruk, bukan hanya kolesterol, tetapi penyakit lainnya yang juga membahayakan. Oleh, karena itu Sahabat Fimela harus mengetahui jenis makanan apa saja yang memiliki kolesterol tinggi yang harus dihindari. Berikut daftar enam jenis makanan tinggi kolesterol yang harus dihindari, dilansir dari Healthline dan Cleveland Clinic. Simak informasinya sampai habis. 

1. Makanan yang Digoreng

Gorengan telah melekat dalam kehidupan sehari-hari. Namun. makanan yang dimasak dengan deep fryer memiliki kandungan lemak jenuh dan kolesterol yang tinggi dari minyak yang digunakan untuk memasaknya. Alternatif yang lebih sehat adalah ayam panggang atau kalkun tanpa kulit, kentang panggang, atau kentang goreng panggang dengan sedikit minyak zaitun. Makanan yang digoreng mengandung lemak trans, yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan merugikan kesehatan. Sebaiknya, konsumsi dalam porsi yang cukup dan tidak berlebihan. 

2. Fast food

Makanan cepat saji telah menjadi salah satu faktor risiko utama untuk berkembangnya berbagai kondisi kronis yang mengancam kesehatan, termasuk penyakit jantung, diabetes, dan obesitas. Orang yang sering mengonsumsi makanan cepat saji cenderung memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap kondisi-kondisi ini. Makanan cepat saji seringkali tinggi lemak jenuh, gula tambahan, dan garam, serta rendah serat, vitamin, dan mineral penting. Kombinasi dari kandungan nutrisi yang buruk ini dapat mengakibatkan peningkatan kadar kolesterol, penumpukan lemak di sekitar perut, peningkatan peradangan dalam tubuh, peningkatan tekanan darah, dan ketidakmampuan tubuh untuk mengatur kadar gula darah dengan baik. Seiring waktu, paparan berulang terhadap makanan cepat saji dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan jangka panjang dan bahkan berpotensi mengurangi harapan hidup.

3. Daging merah

Daging merah, termasuk steak, daging sapi panggang, iga, daging babi, dan daging giling, seringkali memiliki kandungan lemak jenuh dan kolesterol yang tinggi. Konsumsi berlebihan daging merah telah terkait dengan peningkatan risiko berbagai kondisi kesehatan, termasuk penyakit jantung dan kolesterol tinggi. Untuk mengurangi asupan lemak jenuh dan kolesterol dari daging merah, disarankan untuk memilih varietas dengan kadar lemak lebih rendah. Misalnya, Sahabat Fimela dapat memilih 90% daging giling tanpa lemak atau potongan daging sapi tanpa lemak seperti sirloin, tenderloin, fillet. Selain itu,  pilihlah daging unggas panggang tanpa kulit sebagai alternatif yang lebih sehat untuk daging merah.

4. Daging olahan

Sebaiknya, Sahabat Fimela membatasi konsumsi daging olahan, , seperti sosis, bacon, dan hot dog. Sebuah tinjauan besar yang melibatkan lebih dari 614.000 peserta menemukan bahwa setiap tambahan porsi 2 ons (50 gram) daging olahan per hari terkait dengan peningkatan risiko 42% terkena penyakit jantung. Konsumsi daging olahan juga telah dikaitkan dengan risiko kesehatan lainnya, termasuk peningkatan risiko kanker usus besar. 

5. Dessert (Makanan Manis)

Makanan pencuci mulut seperti kue, es krim, kue kering, dan makanan manis lainnya cenderung tinggi kolesterol, gula tambahan, lemak tidak sehat, dan kalori. Penelitian telah menghubungkan asupan gula tambahan yang tinggi dengan obesitas, diabetes, penyakit jantung, penurunan fungsi mental, dan beberapa jenis kanker. Selain itu, makanan-makanan ini seringkali kurang akan nutrisi yang dibutuhkan tubuh untuk berkembang dengan baik, seperti vitamin, mineral, protein, dan lemak sehat. 

6. Produk susu penuh lemak

Susu murni, mentega, yogurt, dan keju, mengandung kadar lemak jenuh yang tinggi. Selain itu, keju juga cenderung tinggi natrium, yang konsumsinya yang berlebihan telah menjadi kebiasaan umum di kalangan masyarakat Amerika. Sahabat Fimela, disarankan untuk membatasi konsumsi keju hingga sekitar 3 ons per minggu, dan memilih keju part-skim seperti Swiss atau mozzarella saat memasak. Untuk asupan kalsium yang optimal, lebih baik minum susu skim (tanpa lemak), 1%, atau 2%. Selain itu, sebaiknya memilih yogurt tanpa lemak atau rendah lemak. Sebagai alternatif untuk mentega, minyak zaitun extra-virgin atau minyak alpukat dapat digunakan sebagai penggantinya.  

Penulis: Naela Marcelina 

#Unlocking The Limitless

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading