Fimela.com, Jakarta Dilansir dari Cleveland Clinic, kortisol adalah hormon steroid yang diproduksi dan dilepaskan oleh kelenjar adrenal yang terletak di atas ginjal. Hormon adalah bahan kimia yang mengoordinasikan berbagai fungsi dalam tubuh dengan membawa pesan melalui darah ke organ, kulit, otot, dan berbagai jaringan lainnya. Sinyal-sinyal tersebut memberitahu tubuh atas apa yang harus dilakukan. Kortisol merupakan hormon penting yang memerankan peranan penting di berbagai organ dan jaringan tubuh, seperti meregulasikan respons tubuh terhadap stres, membantu tubuh mengontrol penggunaan lemak, protein, dan karbohidrat, hingga mengatur tekanan darah.
Biasanya, kadar kortisol dalam darah, urin, dan saliva meningkat pada pagi hari dan menurun setelahnya hingga mencapai titik terendahnya di tengah malam. Tentu, pola tersebut dapat berubah saat kita tidur di waktu yang berbeda. Namun, kadar kortisol yang terlalu rendah atau terlalu tinggi dapat berbahaya bagi kesehatan. Maka dari itu, dibutuhkan upaya untuk menstabilkan kadar kortisol di dalam tubuh. Dilansir dari Healthline, berikut adalah berbagai alasan naiknya kadar kortisol dalam tubuh.
Advertisement
Penyebab tingginya kadar kortisol
Stres
Stres memicu berbagai macam sinyal dalam tubuh, seperti dari hormon dan saraf. Sinyal-sinyal ini menyebabkan kelenjar adrenal melepaskan hormon-hormon, termasuk hormon adrenalin dan kortisol. Hasil dari pelepasan hormon-hormon tersebut adalah meningkatnya detak jantung dan energi sebagai bagian dari respons fight-or-flight. Itulah cara tubuh mempersiapkan dirinya untuk menghadapi sebuah keadaan yang berbahaya.Â
Paparan kortisol dan hormon stres lainnya dalam jangka panjang dapat berdampak negatif pada proses tubuh. Paparan dalam jangka waktu yang panjang dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan, seperti penyakit jantung, masalah paru-paru, obesitas, depresi, dan masih banyak lagi.
Efek samping pengobatan
Terdapat beberapa obat yang dapat meningkatkan kadar hormon kortisol dalam tubuh. Obat corticosteroid biasanya digunakan untuk menyembuhkan asma, artitis, beberapa jenis kanker, dan kondisi-kondisi medis lainnya yang dapat meningkatkan kadar kortisol ketika dikonsumsi dengan dosis tinggi atau dikonsumsi dalam jangka waktu yang panjang.
Tumor kelenjar adrenal
Kelenjar adrenal terletak tepat di atas ginjal. Tumor kelenjar adrenal dapat berupa tumor jinak dan juga tumor ganas. Ukuran dari tumor kelenjar adrenal juga bervariasi. Kedua jenis tumor tersebut menghasilkan hormon tingkat tinggi, salah satunya adalah kortisol. Selain itu, apabila tumor berukuran cukup besar dan menekan organ sekitarnya, mungkin akan terasa nyeri di perut.
Tanda-tanda kadar kortisol tinggi
Tingginya kadar kortisol dalam tubuh dapat menimbulkan berbagai gejala pada tubuh. Gejala yang timbul sangat bergantung pada apa yang menyebabkan naiknya kadar kortisol tersebut. Berikut adalah tanda-tanda umum dan gejala dari kadar kortisol yang berlebihan:
- Kenaikan berat badan, biasanya di bagian tengah tubuh dan punggung atas
- Kenaikan berat badan dan wajah yang membulat
- Munculnya jerawat
- Kulit yang menipis
- Mudah untuk tergores
- Wajah memerah
- Proses pemulihan yang melambat
- Otot melemah
- Kelelahan yang parah
- Mudah marah
- Kesulitan berkonsentrasi
- Tekanan darah tinggi
- Sakit kepala
Ketika kadar kortisol tinggi, Sahabat Fimela dapat segera berkonsultasi pada dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan menyeluruh dan menganalisis sebab dari gejala-gejala yang muncul dan membantu memberikan pengobatan yang tepat sasaran.
Penulis: FIMELA Karina Alya
#Unlocking The Limitless