Sukses

Health

Waspada! Ketahui 10 Dampak yang Terjadi Jika Anak Kelebihan Asupan Gula

Fimela.com, Jakarta Anak-anak cenderung memiliki kecenderungan untuk menyukai makanan yang manis. Hal ini dikarenakan gula memiliki sifat yang membuat ketagihan. Saat disuruh untuk memilih makanan, sang anak seringkali menunjukkan preferensi terhadap cita rasa manis dibandingkan yang gurih. 

Meskipun gula memang memanjakan lidah dengan rasa manisnya. Hal ini tidak boleh berlebihan karena akan menimbulkan efek yang membahayakan. Orangtua harus memperhatikan segala aspek asupan yang masuk kepada tubuh anak untuk memastikan kesehatan dan perkembangannya. 

Berikut dampak membahayakan jika anak kelebihan gula, dilansir dari goodparentingbrighterchildren.com dan patient.info. Simak artikel ini sampai habis!

Dampak Mengerikan dari Kelebihan Gula Pada Anak

1. Menyebabkan hiperaktif dan menurunkan konsentrasi

Gula dapat menyebabkan peningkatan adrenalin yang cepat dan mengakibatkan anak menjadi hiperaktif, cemas, dan sulit berkonsentrasi. Oleh karena itu, disarankan untuk menghindari penggunaan sereal yang terlalu manis sebagai sarapan atau makanan cepat saji. Sebagai gantinya, pilihlah menu yang seimbang, seperti telur, buah, dan sayuran, yang dapat membantu menjaga keseimbangan gula darah dan mendukung konsentrasi serta perilaku yang baik pada anak.

2. Dapat melemahkan penglihatan 

Apabila anak terlalu banyak mengonsumsi gula, maka akan ada peningkatan gula darah yang mengakibatkan mata membengkak dan menurunkan kemampuannya untuk melihat. mintalah mereka mengonsumsi makanan yang mengandung lutein dan zeaxanthin seperti brokoli, alpukat, telur, dan wortel.

3. Dapat menyebabkan gangguan pencernaan 

Makanan yang mengandung gula seperti minuman bersoda, permen, atau kue yang sering dikonsumsi dapat menyebabkan berbagai masalah pada saluran pencernaan, termasuk keasaman lambung, gangguan pencernaan, dan malabsorpsi zat-zat penting.  Jika anak mengeluh sering sakit perut atau gangguan pencernaan , hilangkan camilan manis dari menu makanannya dan tambahkan makanan yang menenangkan perut ini ke dalam menu makanannya: pisang, nasi merah, ubi, yogurt , atau oatmeal.

Batasi Konsumsi Gula untuk Menghindari Dampak yang Akan Terjadi

4. Kerusakan gigi

Menurut survei yang dilakukan oleh Public Health England, sekitar seperempat anak usia 5 tahun mengalami kerusakan gigi. Kerusakan gigi pada anak-anak tidak hanya menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan, tetapi juga dapat menyebabkan masalah lebih serius seperti infeksi. Selain itu, kebersihan mulut yang buruk pada masa anak-anak dapat berdampak pada kesehatan gigi mereka di masa dewasa. Ini karena gigi susu, yang merupakan gigi anak-anak, memiliki peran penting sebagai pengganti gigi permanen.

5. Pertambahan berat badan 

Menurut Reema Patel, seorang ahli diet anak dari Dietitian Fit & Co, makanan yang mengandung tingkat gula yang tinggi, seperti biskuit atau permen, dapat menyebabkan penambahan berat badan karena kandungan kalorinya yang tinggi namun minim nutrisi lain. Jenis makanan semacam ini seringkali disebut sebagai kalori kosong. Penambahan berat badan yang disebabkan oleh konsumsi makanan berkalori kosong dapat menjadi masalah serius pada anak, karena dapat meningkatkan risiko obesitas dan masalah kesehatan lainnya.

6. Menghambat perkembangan otak 

Semakin banyak penelitian yang menyoroti dampak negatif dari konsumsi gula berlebihan terhadap perkembangan otak. Otak memperoleh energi dari glukosa, dan jumlah yang tepat diperlukan untuk menjalankan fungsi kognitif seperti berpikir, belajar, dan mengingat. Namun, mengonsumsi gula dalam jumlah yang berlebihan dapat mengganggu proses ini.

Awasi Jumlah Asupan Gula Pada Anak, agar Mereka Bisa Menjalani Kehidupan yang Sehat

7. Menyebabkan diare 

Menurut ahli gastroenterologi, Dr. Norton Greenberger dari Harvard Medical School, sebanyak 75% orang, termasuk anak-anak, yang mengonsumsi lebih dari 40 hingga 80 gram fruktosa per hari berisiko mengalami diare. Beberapa jenis gula memiliki sifat merangsang usus yang menyebabkan peningkatan produksi air dan elektrolit, serta mempercepat proses buang air besar. Fruktosa, yang merupakan gula yang ditemukan dalam buah-buahan, merupakan salah satu jenis gula yang dapat menyebabkan reaksi ini. Oleh, karena itu pilihlah buah dengan cermat.  

8. Dapat menimbulkan eksim 

Eksim merupakan kondisi peradangan kulit yang sering kali mengenai anak-anak di bawah usia dua tahun atau lebih. Orang tua sering diingatkan untuk memperhatikan asupan makanan tinggi gula pada anak-anak mereka, karena makanan-makanan tersebut dapat memicu kambuhnya eksim. Hal ini terjadi karena gula dapat menyebabkan lonjakan kadar insulin dalam tubuh, yang pada gilirannya memicu peradangan.

9. Mempengaruhi kualitas tidur 

Konsumsi makanan tinggi gula juga dapat memengaruhi kualitas tidur anak secara negatif, yang pada akhirnya dapat berdampak pada kemampuan mereka dalam berpikir dan belajar. Kualitas tidur yang buruk dapat mengganggu fungsi kognitif anak, termasuk perhatian, memori, dan kemampuan pengendalian impuls. Karena tidur memiliki peran penting dalam perkembangan anak. 

10. Menyebabkan diabetes

Ketika anak-anak mengonsumsi gula dalam jumlah yang berlebihan, hal itu dapat mengakibatkan penurunan sensitivitas insulin. Ini mengarah pada peningkatan kadar insulin yang tidak normal dalam tubuh, yang pada gilirannya dapat meningkatkan risiko terkena diabetes. 

Penulis: Naela Marcelina 

#Unlocking The Limitless

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading