Fimela.com, Jakarta Tradisi Lebaran yang diwarnai dengan hidangan lezat, seringkali menawarkan godaan kuliner yang sulit dihindari. Faktanya selama perayaan, mayoritas masyarakat bahkan sering mengonsumsi makanan Lebaran lebih dari tiga kali dalam sehari. Namun, pola makan yang kaya akan lemak dan kolesterol ini dapat meningkatkan risiko kolesterol tinggi, yang pada akhirnya dapat membawa dampak negatif bagi kesehatan jangka panjang. Itulah sebabnya setelah momen Lebaran berakhir, seringkali kita menghadapi tantangan baru dalam menjaga kesehatan, salah satunya adalah risiko kolesterol tinggi.
Kolesterol tinggi sudah merupakan masalah kesehatan yang sering terjadi pasca-Lebaran. dr. Abi Noya menekankan, "Kolesterol tinggi merupakan faktor risiko penting untuk diperhatikan karena berkaitan langsung dengan peningkatan risiko terjadinya plak di dalam pembuluh darah, penyebab utama penyumbatan pembuluh darah. Kondisi tersebut berpotensi mengakibatkan serangan jantung atau stroke. Jadi, penting bagi kita untuk mengendalikan kadar kolesterol terutama pada masa liburan yang mungkin diisi dengan makanan yang tidak sehat."
Advertisement
Advertisement
Kurangnya aktivitas fisik
Lebih jauh dr. Abi menjelaskan bahwa selain pola makan yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik selama liburan Lebaran juga dapat menambah pada masalah kolesterol tinggi. Ketika pola makan yang kaya lemak dan kolesterol bertemu dengan gaya hidup yang minim gerakan, risiko kesehatan meningkat secara signifikan. Kurangnya aktivitas fisik tidak hanya menghambat metabolisme tubuh dalam mengelola lemak, tetapi juga berkontribusi pada penumpukan kolesterol jahat dalam pembuluh darah. Inilah yang kemudian membuka pintu bagi berbagai penyakit kardiovaskular.
Bagaimana cara mencegah kolesterol tinggi sambil merayakan Lebaran? dr. Abi memberikan beberapa tips: "Batasi konsumsi makanan berlemak tinggi, seperti gorengan, olahan santan dan daging merah. Kita sadari memang berbagai masakan daging merah seperti rendang atau balado daging sering menjadi pilihan favorit. Namun lebih baik pilih atau selingi dengan makanan tinggi serat, seperti buah, kacang, dan biji-bijian. Hindari juga terlalu banyak konsumsi makanan dan minuman manis, seperti kue-kue kering dan minuman bersoda atau minuman kemasan. Perhatikan juga asupan kalori harian selama perayaan. Selain memperhatikan asupan makanan, penting juga untuk tetap aktif secara fisik. Sempatkan waktu untuk berolahraga setiap hari, bahkan dalam intensitas ringan seperti berjalan kaki."
Memanfaatkan layanan telemedisin
Namun, tindakan pencegahan terbaik dimulai sebelum Lebaran. "Sebagai langkah awal, kita dapat memanfaatkan layanan telemedisin untuk berkonsultasi dengan dokter," ujar dr. Abi "Aplikasi telemedisin seperti Alodokter memungkinkan kita untuk berbicara langsung dengan dokter dan meminta arahan mengenai cara menjaga kesehatan kita, termasuk mengendalikan kolesterol. Tentunya, terutama bagi mereka yang sudah memiliki riwayat kolesterol tinggi atau kondisi kesehatan lainnya, konsultasi dengan dokter melalui telemedisin juga dapat memberikan solusi tepat secara efisien.”
Layanan Chat Dokter di Alodokter dapat memberikan arahan dan pengobatan yang diperlukan, bahkan dapat mengirimkan resep obat melalui layanan konsultasi online hingga memesan obat di aplikasi Alodokter. Menjaga kesehatan kita masa merayakan Lebaran adalah investasi penting untuk kondisi kesehatan yang lebih baik paska Lebaran. Dengan menerapkan gaya hidup sehat dan memanfaatkan layanan telemedisin dengan bijak, kita dapat menikmati Lebaran-lebaran berikutnya dengan nikmat sehat dan bugar. Sehingga kita dapat merayakan momen spesial tersebut tanpa khawatir akan dampak buruk bagi kesehatan kita. Untuk info lebih lanjut bisa kunjungi web www.alodokter.com dan kunjungi Instagram @alodokter_id.
#Unlocking The Limitless