Fimela.com, Jakarta Seiring bertambahnya usia, kita semua mulai memperhatikan beberapa perubahan dalam kemampuan untuk mengingat sesuatu. Mungkin Sahabat Fimela pernah melewatkan janji karena hal itu luput dari perhatian kamu. Penyimpangan ingatan dapat terjadi pada semua usia, tapi kita cenderung menjadi semakin kesal karena khawatir hal tersebut merupakan tanda demensia, atau hilangnya fungsi intelektual.
Faktanya adalah, kehilangan ingatan yang signifikan pada orang lanjut usia bukanlah hal yang normal dari penuaan, tetapi disebabkan oleh kelainan organik, cedera otak, atau penyakit saraf, dan alzheimer. Sebagian besar masalah ingatan sekilas yang dialami seiring bertambahnya usia mencerminkan perubahan normal pada struktur dan fungsi otak. Perubahan ini dapat memperlambat proses kognitif tertentu, sehingga lebih sulit mempelajari hal baru dengan cepat atau menyaring gangguan yang dapat mengganggu memori.
Sahabat Fimela tidak perlu merasa sendirian jika merasa membutuhkan lebih banyak waktu untuk mengingat sesuatu. Kelupaan adalah bagian normal dari perubahan usia. Menyadur dari tyemedical.com dan cnbc.com, kamu dapat lakukan 8 tips ini untuk mempertajam daya ingat, loh!
Advertisement
Advertisement
1. Latihan kognitif
Pikiran yang tajam memerlukan plastisitas otak yang terjaga. Meskipun ini mungkin cara yang aneh untuk menggambarkan otak Sahabat Fimela, plastisitas memainkan peran penting dalam kemampuan kognitif. Kognitif adalah kemampuan otak untuk beradaptasi dan berubah secara konsisten sepanjang hidup. Sahabat Fimela dapat mempertahankan plastisitas ketika kamu menantang pikiran atau mengembangkan kapasitas intelektual.
Dengan kata lain, semakin Sahabat Fimela melatih otak, maka otak akan semakin sehat. Kamu dapat melakukannya melalui latihan kognitif, yaitu aktivitas yang menantang pikiran, seperti kegiatan berikut:
1) Belajar bahasa baru;
2) Bermain catur atau permainan peran;
3) Mengambil rute baru ke suatu tempat, seperti ke sekolah atau ke kantor; dan
4) Memulai hobi baru.
Ada banyak cara untuk menantang pikiran, jadi temukan cara yang paling menarik bagi Sahabat Fimela.
2. Meditasi untuk menjinakkan stres
Stres kronis dapat membunuh sel-sel otak, mengecilkan otak, menyusun ulang otak, dan bahkan mengganggu daya ingat. Satu-satunya cara untuk mencegah hal ini adalah dengan melakukan perubahan yang diperlukan untuk meminimalkan respon stres Sahabat Fimela.
Selain menyesuaikan kehidupan sehari-hari untuk mengurangi pemicu stres, kamu juga dapat memasukkan praktik mediasi ke dalam aktivitas sehari-hari. Hanya 10-20 menit setiap hari dapat membantu mengurangi stres. Ada banyak metode untuk meditasi, antara lain:
1) Latihan pernapasan;
2) Tai chi;
3) Yoga; dan
4) Latihan spiritual seperti doa.
Advertisement
3. Rutin berolahraga
Berolahraga dapat meningkatkan produksi protein yang meningkatkan pembelajaran, memori, dan pemikiran yang lebih baik. Protein ini merangsang pertumbuhan neuron baru dan mempertahankan neuron yang sudah ada. Olahraga benar-benar meningkatkan daya ingat otak dan membantu menciptakan jalur saraf baru.
Untuk kesehatan secara keseluruhan, umumnya Sahabat Fimela disarankan untuk melakukan berbagai latihan, termasuk aerobik, latihan kekuatan dan perdagangan, seperti yoga atau tai chi.
4. Hindari gula
Pola makan tinggi gula dapat membahayakan otak Sahabat Fimela, karena menyebabkan stres oksidatif (ketidakseimbangan antara antioksidan dan radikal bebas), peradangan, dan regulasi insulin yang tidak memadai.
American Heart Association merekomendasikan, perempuan dewasa mengkonsumsi tidak lebih dari 6 sendok teh atau 24 gram gula tambahan per hari, dan tidak lebih dari 9 sendok teh atau 36 gram per hari untuk laki-laki. Sebagai gambaran, 1 kaleng soda seberat 12 ons mengandung sekitar 39 gram gula tambahan, artinya lebih banyak dari yang seharusnya dikonsumsi siapa pun sepanjang hari.
Jika Sahabat Fimela ingin mempertajam daya ingat secara alami, pertahankan konsumsi gula dan terapkan pola makan anti inflamasi yang kaya akan ikan, sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan.
Advertisement
5. Tingkatkan antioksidan pada tubuh
Meningkatkan jumlah antioksidan dalam makanan dapat meningkatkan pembelajaran, memori, dan kemampuan kognitif secara keseluruhan. Hal ini mencegah reaksi kimia berbahaya di dalam otak Sahabat Fimela. Untuk itu, sertakan makanan kaya antioksidan seperti berikut:
1) Buah beri;
2) Wortel;
3) Bayam;
4) Anggur merah;
5) Teh hijau;
6) Kopi; dan
7) Cokelat hitam (secukupnya).
Banyak buah-buahan dan sayuran yang kaya akan antioksidan, jadi pastikan Sahabat Fimela untuk mengkonsumsi berbagai macam produk.
6. Jangan merokok
Jangan merokok artinya hindari diri dari perokok pasif atau menjadi perokok pasif tersebut. Perokok memiliki risiko 30% lebih tinggi terkena demensia dibandingkan yang tidak merokok. Mereka juga dapat membahayakan orang-orang di sekitarnya, yakni seorang perokok pasif mengandung 7.000 bahan kimia, dan 70 di antaranya dapat menyebabkan kanker.
Perokok pasif berasal dari seseorang yang menghirup asap rokok orang lain. Residu asap rokok tersebut yang menimbulkan bau pada pakaian atau ruangan. Residu itu sendiri dapat mengeluarkan bahan kimia yang beracun bagi otak.
Advertisement
7. Jalin hubungan sosial
Dalam sebuah penelitian, orang berusia di atas 55 tahun yang rutin menghadiri pesta makan malam atau acara sosial lainnya memiliki risiko lebih rendah kehilangan ingatan. Tapi itu bukan karena apa yang mereka makan, melainkan efek dari hubungan sosial berulang-ulang dilakukan.
Untuk mengurangi rasa kesepian, Sahabat Fimela juga dapat meningkatkan zat kimia otak seperti serotonin dan endorfin dengan melakukan tindakan kebaikan kecil, sebagai berikut:
1) Hubungi seseorang untuk melakukan obrolan jarak jauh.
2) Doakan orang lain baik-baik dan berikan pujian tanpa mengharapkan imbalan apa pun.
3) Lakukan panggilan telepon ke seseorang yang biasanya tidak kamu hubungi.
8. Tidur yang cukup dan berkualitas
Kurang tidur berdampak serius pada kekuatan otak, sehingga membuat Sahabat Fimela sulit mengingat hal-hal sederhana, berkomunikasi dengan jelas, atau memproses pikiran. Otak manusia bekerja pada kapasitas yang jauh lebih rendah ketika kurang tidur.
Pertimbangkan apakah kamu membutuhkan lebih banyak jam tidur atau kualitas tidur yang lebih baik. Kebanyakan orang dewasa membutuhkan 7-8 jam waktu tidur untuk meningkatkan fungsi otak yang optimal. Sahabat Fimela dapat menggunakan smartwatch untuk memantau kebiasaan tidur, termasuk seberapa baik kamu tertidur.
Â
Â
Â
Penulis: Miftah DK
#Unlocking The Limitless