Fimela.com, Jakarta Keputihan dan gatal pada area vagina adalah masalah kesehatan yang umum dialami oleh sebagian besar perempuan. Meskipun seringkali tidak berbahaya, gejala tersebut dapat menyebabkan ketidaknyamanan fisik dan emosional pada individu yang terkena dampaknya. Penyebab keputihan dan gatal pada vagina dapat bervariasi, dan seringkali terkait dengan perubahan normal dalam keseimbangan bakteri dan jamur di daerah tersebut.
Salah satu penyebab umum keputihan adalah infeksi jamur, yang dapat disebabkan oleh pertumbuhan berlebihan dari jenis ragi tertentu yang biasanya ada di vagina. Infeksi jamur ini seringkali terjadi pada periode menstruasi, saat stres, atau ketika kekebalan tubuh melemah. Penyakit menular seksual (PMS) juga dapat menjadi penyebab keputihan dan gatal pada vagina. Beberapa PMS yang sering dikaitkan dengan gejala ini adalah klamidia, gonore, dan trikomoniasis. Infeksi ini biasanya dibawa oleh pasangan seksual yang terinfeksi, dan jika tidak diobati, dapat menyebabkan komplikasi serius, termasuk kerusakan organ reproduksi.
Selain itu, keputihan dan gatal pada vagina juga bisa disebabkan oleh reaksi alergi terhadap produk perawatan pribadi, seperti sabun atau tisu toilet yang mengandung pewangi atau zat kimia yang keras. Bahan kimia ini dapat mengiritasi area sensitif vagina dan menyebabkan reaksi alergi yang dapat menghasilkan gejala seperti keputihan, gatal, dan kemerahan. Faktor lain yang bisa menyebabkan keputihan dan gatal pada vagina adalah perubahan hormonal, seperti masa pubertas, kehamilan, atau menopause. Berikut cara mengatasi keputihan dan gatal:
Advertisement
BACA JUGA
Advertisement
Cara Mengatasi Keputihan yang Gatal
1. Menjaga kebersihan area intim
Merawat kebersihan area intim sangat penting untuk mencegah dan mengatasi keputihan yang gatal. Gunakan sabun yang lembut, bebas pewangi, dan pH seimbang untuk mencuci area tersebut. Hindari penggunaan sabun mandi biasa, karena bisa mengiritasi kulit sensitif di sekitar vagina. Bersihkan area intim setidaknya dua kali sehari dan pastikan untuk mengeringkannya dengan lembut menggunakan handuk bersih.
2. Hindari penggunaan produk yang mengiritasi
Beberapa produk seperti pembalut, pantyliner, dan produk kebersihan wanita lainnya yang mengandung pewangi atau bahan kimia berpotensi bisa menyebabkan iritasi dan gatal pada area intim. Pilihlah produk yang bebas pewangi, berbahan dasar katun, dan dapat membuat sirkulasi udara di area intim menjadi lebih baik.
3. Gunakan pakaian yang longgar
Pakaian ketat dapat membuat keringat terperangkap di area intim dan menciptakan kondisi yang ideal bagi pertumbuhan bakteri atau jamur penyebab keputihan. Hindari penggunaan celana dalam ketat atau pakaian dalam sintetis yang tidak dapat menyerap kelembapan dengan baik. Prioritaskan pemilihan pakaian dalam berbahan dasar katun, yang dapat mengontrol kelembapan dan menjaga sirkulasi udara di area intim.
Cara Mengatasi Keputihan yang Gatal
4. Perhatikan pola makan
Diet yang sehat dan seimbang dapat membantu menjaga keseimbangan flora bakteri di dalam vagina. Konsumsilah makanan yang tinggi serat, probiotik seperti yoghurt tanpa gula, dan perbanyak asupan air putih. Hindari makanan yang mengandung gula berlebihan, makanan olahan, dan makanan berlemak tinggi, karena hal tersebut dapat mempengaruhi keseimbangan flora bakteri dan memperburuk keputihan yang gatal.
5. Hindari stres berlebihan
Stres dapat mempengaruhi keseimbangan hormonal dalam tubuh dan memperburuk gejala keputihan yang gatal. Coba teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau olahraga ringan untuk mengurangi tingkat stres. Pastikan juga mendapatkan istirahat yang cukup untuk menjaga sistem kekebalan tubuh tetap baik.
6. Konsultasikan dengan dokter
Jika keputihan yang gatal tidak kunjung membaik atau semakin parah, segera konsultasikan dengan dokter. Dokter akan mendiagnosis penyebabnya dan memberikan pengobatan yang sesuai, seperti krim antijamur atau antibiotik, tergantung pada kondisi yang ada. Jangan mencoba mengobati sendiri tanpa rekomendasi medis, karena dapat memperparah gejala dan menyebabkan komplikasi yang lebih serius.