Fimela.com, Jakarta Dalam beberapa tahun terakhir, prevelansi obesitas di Indonesia tidak mengalam penurunan yang diharapkan. Menurut data dari Kemenerian Kesehatan Republik Indonesia, angka obesitas di Indonesia mencapai 21,8%.
Hal ini menjadi perhatian khusus hingga akhirnya menghadirkan program Gentas atau Gerakan Nusantara Tekan Angka Obesitas. Melalui program ini diharapkan dapat menurunkan laju angka kemajian penyakit tidak menular sebesar 1%.
Di dunia medis sendiri telah banyak mengembangkan metode kesehatan yang dapat membantu menekan angka obesitas. Salah satu yang cukup populer saat ini adalah metode balon lambung dari Allurion dari Amerika Serikat. Penggunaan balon lambung ini sendiri didesain melalui sebuah program yang disebut Program Allurion.
Advertisement
Program Allurion menjadi sebuah program penurunan berat badan dengan menggunakan gastric ballon, tanpa anastesi, tanpa pembedahan dan tanpa endoskopi. dalam pengimplementasiannya sangat praktis dan juga memiliki sistem monitoring yang cukup canggih dengan Allurions Apps yang terintegrasi dengan jam tangan dan alat penimbang berat badan.
Advertisement
Berfokus pada perubahan gaya hidup
Setelah delapan bulan dipasarkan di Indonesia, masyarakat mulai tertarik dengan balon lambung ini. c yang dikenal sebagai ahli dalam penanganan Pembedahan Bariatrik telah menangani lebih dari 100 pasien yang mengikuti program Allurion.
dr. Peter menjelaskan bahwa dirinya tidak berfokus pada angka penurunan berat badan pasien. Melainkan berusaha membantu pasiennya mengubah gaya hidup sehingga bisa mendapatkan hasil yang maksimal dalam penurunan berat badan.
"Kalau tujuannya menurunkan berat badan, balonnya luruh, beratnya naik lagi. Ini Sama dengan teknik bariatrik lainnya. Yang penting lifestyle change sehingga berat badannya tidak yoyo," jelar Dr.dr.Peter Ian Limas,Sp.B-KBD.
Menurut dr. Peter, program Allurion Gastric Balloon sebagai salah satu program dalam penanganan kasus obesitas. Ia memberikan keleluasaan bagi pasien untuk memilih terapi yang diinginkan. Sebagai contoh bagi pasien-pasien yang tidak menginginkan melakukan tindakan operasi dan pembiusan namun menginginkan penurunan berat badan yang cepat. Ataupun terkadang juga dilakukan kombinasi antara Program Allurion sebagai persiapan ke tahap pembedahan Bariatrik khususnya pada pasien yang BMI sangat tinggi.
Alat bantu mengubah mindset
Program Allurion diklaim aman namun sifatnya temporer. Di mana balon yang dimasukkan ke dalam lambung akan bertahan selama empat bulan. Setelah itu, cairan dari balon lambung akan merembes hingga habis dan akan keluar secara natural melalui feses.
Pengaplikasian yang cukup singkat akan sangat tepat jika diperuntukkan untuk pasien dengan mobilitas yang tinggi. dr. Peter pun mengingatkan bahwa dengan adanya balon di dalam lambung adalh sebagai salah alat bantu untuk membantu pasien dalam mengubah pola pikirnya dan pola hidupnya untuk menjadi lebih sehat.
Oleh karenanya program Allurion juga merupakan satu kesatuan dengan adanya pengaturan makanan sehat dan olahraga serta juga support secara psikis dari support system pasien. Dr.dr.Peter Ian Limas,Sp.B-KBD mengatakan bahwa dengan adanya balon membantu memaksa diri untuk mengelola mindset makan secukupnya jika ingin mendapatkan hasil yang maksimal selama program.