Fimela.com, Jakarta Badan lemas dan gemetar adalah kondisi yang bisa mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor dan membutuhkan penanganan yang tepat agar dapat kembali fit dan sehat.
Ingatlah bahwa badan lemas dan gemetar dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Penting untuk mengidentifikasi penyebabnya dengan tepat dan mengatasi masalah tersebut. Berikut adalah beberapa penyebab badan lemas dan gemetar dan cara mengatasinya.
Advertisement
Penyebab Badan Lemas
1. Gula Darah Rendah
Ketika gula darah rendah, tubuh terasa lemas, gemetaran, dan kelelahan. Umumnya, kondisi ini muncul akibat kelaparan, efek pengobatan diabetes, dan konsumsi alkohol saat perut kosong.
2. Tekanan Darah Rendah
Tekanan darah rendah, atau yang dikenal sebagai hipotensi, dapat membuat seseorang merasa lemas dan lunglai. Kondisi ini terjadi ketika tekanan darah Anda turun di bawah ambang normal, sehingga menyebabkan penurunan aliran darah ke organ-organ vital seperti otak, jantung, dan anggota tubuh lainnya. Gejala yang sering kali muncul akibat tekanan darah rendah antara lain pusing, rasa lemah atau lesu, mual, keringat dingin, bahkan pingsan.
3. Neuronitis vestibular
Neuronitis vestibular adalah kondisi yang cukup mengganggu karena dapat menyebabkan gangguan serius pada keseimbangan tubuh. Ketika saraf vestibular pada telinga bagian dalam terinfeksi, sinyal-sinyal yang dikirim ke otak untuk mengatur keseimbangan menjadi terganggu. Hal ini dapat menyebabkan seseorang merasa lemas, gemetar, dan sulit untuk menjaga posisi tubuh secara stabil. Gejala tersebut bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari seseorang dan membuat mereka merasa tidak nyaman.
4. Kelelahan kronis
Kelelahan kronis dapat menjadi kondisi yang sangat mengganggu dan memengaruhi kualitas hidup seseorang secara signifikan. Meskipun sudah tidur dalam waktu yang cukup, orang yang mengalami kelelahan kronis tetap merasakan rasa lelah yang berlebihan dan terus-menerus. Gejala lainnya seperti kesulitan berkonsentrasi juga bisa membuat aktivitas sehari-hari terasa lebih berat. Selain itu, nyeri sendi dan tubuh gemetaran juga sering dialami oleh penderita kelelahan kronis, sehingga membuat mereka merasa tidak nyaman dan tidak mampu berfungsi secara optimal.
5. Gangguan irama jantung (aritmia)
Aritmia adalah gangguan irama jantung yang dapat menyebabkan badan lemas dan gemetar karena ketidakmampuan jantung dalam memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh. Aritmia terjadi ketika detak jantung menjadi tidak teratur, lebih cepat dari normal (tachycardia), atau lebih lambat dari normal (bradycardia). Gejala aritmia bisa bervariasi mulai dari sensasi berdebar-debar di dada, pusing, sesak napas, hingga pingsan. Gangguan irama jantung ini sering kali merupakan pertanda adanya masalah kesehatan yang lebih serius seperti penyakit jantung koroner, gagal jantung, atau bahkan serangan jantung.
6. Migrain
Migrain adalah suatu kondisi yang tidak hanya membuat tubuh terasa lemah, tetapi juga menyebabkan masalah penglihatan, pusing, mual, dan muntah. Kondisi ini dapat berlangsung selama berjam-jam hingga berhari-hari, menjadikannya pengalaman yang melemahkan bagi mereka yang mengalaminya. Sering disalahartikan sebagai sakit kepala biasa, migrain sebenarnya ditandai dengan rasa sakit di satu sisi kepala. Di Indonesia, migrain sering dikaitkan dengan rasa sakit di satu sisi ini. Namun, penting untuk diketahui bahwa ada jenis sakit kepala lainnya, seperti sakit kepala cluster yang terfokus pada satu area kepala.
7. Anemia
Anemia adalah suatu kondisi di mana tubuh tidak menerima cukup sel darah merah yang membawa oksigen. Hal ini dapat menyebabkan gejala seperti kelelahan dan kelemahan, yang sering disertai dengan kondisi lain seperti sesak napas, sakit kepala, tangan dan kaki dingin, dan kulit pucat. Anemia dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti kekurangan zat besi, kekurangan vitamin B12, penyakit kronis, atau kelainan genetik.
8. Efek pengobatan
Efek samping dari pengobatan dapat beragam, dan salah satunya adalah badan lemas dan gemetar. Hal ini bisa terjadi akibat konsumsi obat-obatan tertentu seperti antidepresan, antikejang, penurun tekanan darah, dan relaksan otot. Jika badan lemas dan gemetar muncul sebagai efek samping dari obat yang digunakan, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penyesuaian dosis atau penggantian obat yang lebih cocok.
Â
Cara Mengatasi Badan Lemas dan Gemetar
1. Minum air putih yang cukup
Dehidrasi merupakan masalah yang sering terjadi dan dapat menyebabkan tubuh menjadi lemas dan gemetar. Kondisi ini biasanya muncul ketika kita kekurangan cairan dalam tubuh, baik karena cuaca panas atau aktivitas fisik yang intens. Untuk mengatasi masalah ini, penting untuk minum cukup air putih setiap hari. Air putih membantu menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh sehingga dapat mencegah dehidrasi.
2. Konsumsi makanan atau minuman manis
Makanan atau minuman manis memang dapat menjadi solusi yang cepat dan efektif untuk mengatasi badan lemas dan gemetaran akibat hipoglikemia. Hipoglikemia sering kali membuat seseorang merasa lemah, pusing, bahkan kehilangan kesadaran jika tidak segera ditangani. Dengan mengonsumsi makanan atau minuman manis seperti jus buah atau permen, kadar gula darah bisa segera meningkat sehingga gejala-gejala tersebut dapat mereda secara cepat.
3. Batasi kafein
Kafein memang menjadi satu dari bahan kimia yang paling umum dikonsumsi di seluruh dunia. Meskipun dapat memberikan sejumlah manfaat, seperti membantu meningkatkan kewaspadaan dan fokus, konsumsi kafein secara berlebihan dapat memiliki dampak negatif bagi kesehatan. Beberapa efek buruknya termasuk gangguan irama jantung, kesulitan tidur, migrain, serta peningkatan risiko terkena badan lemas dan gemetar. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk membatasi konsumsi kafein agar tubuh tetap sehat dan terjaga.
4. Kurangi konsumsi alkohol
Konsumsi alkohol secara berlebihan dapat berdampak negatif pada kesehatan tubuh, salah satunya adalah gangguan irama jantung. Alkohol dapat mempengaruhi aktivitas listrik yang mengatur detak jantung, sehingga dapat menyebabkan aritmia atau ketidaknormalan irama jantung. Selain itu, konsumsi alkohol juga dapat menurunkan kadar gula darah dalam tubuh yang dapat mengakibatkan hipoglikemia. Gejala dari hipoglikemia antara lain pusing, gemetar, dan kelemahan.
5. Konsumsi suplemen
Konsumsi suplemen dapat menjadi solusi yang efektif dalam mengatasi rasa lemas dan gemetar yang sering disebabkan oleh kondisi anemia. Anemia sendiri merupakan kondisi dimana tubuh kekurangan sel darah merah, yang bertanggung jawab untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh. Ketika tubuh kekurangan sel darah merah, maka pasokan oksigen juga akan berkurang, sehingga menyebabkan gejala seperti lemas, lesu, pucat, dan sulit berkonsentrasi. Konsumsi suplemen yang mengandung zat besi dan vitamin B12 dapat membantu meningkatkan produksi sel darah merah dan memperbaiki kondisi anemia.
6. Istirahat cukup
Ketika seseorang kelelahan dan tidak mendapatkan istirahat yang cukup, tubuhnya akan mulai menunjukkan tanda-tanda lemas dan gemetaran. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh kurangnya waktu istirahat yang diberikan kepada tubuh. Untuk mengatasinya, sangat penting bagi setiap individu untuk memastikan bahwa mereka mendapatkan istirahat yang cukup setiap harinya. Dengan tidur yang cukup minimal tujuh jam setiap malam, tubuh akan memiliki waktu untuk pulih dan memperkuat dirinya kembali.
7. Minum obat
Badan yang gemetar dan lemas bisa menjadi tanda-tanda dari berbagai penyakit seperti aritmia, migrain, dan neuronitis vestibular. Untuk mengatasi gejala tersebut, penting untuk mengonsumsi obat sesuai dengan resep dokter. Mengabaikan resep dokter dan mengonsumsi obat dengan dosis sembarangan dapat membahayakan kesehatan Anda. Sebuah penanganan yang tepat biasanya melibatkan evaluasi menyeluruh oleh dokter yang akan memberikan rekomendasi pengobatan yang tepat sesuai dengan kondisi Anda.