Fimela.com, Jakarta Kanker telah menjadi salah satu masalah kesehatan tertinggi di dunia. Trennya terus meningkat sejak tahun 2008, dan diperkirakan pada tahun 2040 akan ada 29,5 juta kasus baru dan 16,3 juta kematian akibat kanker.
Namun, di Indonesia, sebagian besar pasien baru mencari pertolongan medis ketika kanker sudah mencapai stadium lanjut. Akibatnya, 90% penderita kanker tidak mendapatkan pengobatan optimal yang kemudian dapat berujung pada kematian.
Padahal, Maxi Rein Rondonuwu, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengatakan dengan perkembangan inovasi obat dan teknologi untuk deteksi kanker, kanker bukan lagi sesuatu yang perlu ditakutkan, asalkan skrining kanker dilakukan sejak dini dan secara rutin.
Advertisement
“Apabila kanker dapat dideteksi pada stadium awal, tingkat kesembuhan pasien dapat jauh lebih tinggi dibandingkan stadium lanjut,” tambah Maxi.
Menurut Maxi, saat ini pemerintah semakin meningkatkan upaya dalam program skrining kanker. “Kami sudah melakukan berbagai perbaikan dalam program skrining kanker. Siapa pun dapat pergi ke Puskesmas dan menjalani pemeriksaan kanker paru-paru, selain kanker payudara dan serviks. Kami baru saja menambahkan program skrining kanker paru-paru. Saat ini, siapapun bisa melakukan skrining kanker paru-paru di Puskesmas secara gratis, dan jika berisiko tinggi, pemerintah akan menanggung biayanya untuk mendapatkan skrining yang lebih menyeluruh dengan menggunakan CT scan Dosis Rendah di rumah sakit tersebut,” kata Maxi.
Sebagai bagian dari kepemimpinan dan komitmen perusahaan dalam bermitra dengan Kementerian Kesehatan untuk memperkuat ekosistem layanan kesehatan dan mengatasi kesenjangan dalam perawatan kanker, AstraZeneca menyadari bahwa skrining kanker memainkan peranan penting dalam memberikan hasil terbaik bagi pasien serta mengurangi angka kematian.
“Pemerintah bersama AstraZeneca dan organisasi serta elemen peduli akan kanker mengajak masyarakat untuk memiliki kesadaran mendeteksi kanker lebih dini. Tahun ini targetnya adalah 90% masyarakat Indonesia melakukan skrining akan penyakit kanker. Sebagai contoh, untuk kanker paru-paru target skriningnya adalah 12 juta orang melakukan deteksi dini,” ujar Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan, Eva Susanti usai mengikuti World Cancer Day 5K Amazing Run bersama AstraZeneca di Sudirman Minggu(25/2/2024).
Saj Molaee, Presiden Direktur Interim AstraZeneca Indonesia, menyatakan Di AstraZeneca, sangat berkomitmen untuk memajukan kesetaraan kesehatan dalam pelayanan kesehatan, khususnya dalam perawatan kanker.
“Kami memiliki visi untuk mendefinisikan kembali perawatan kanker dan, suatu hari nanti, menghilangkan kanker sebagai penyebab kematian.” katanya.
Advertisement
Program ANITA
Sebagai perusahaan biofarmasi global yang berdedikasi untuk memajukan penelitian dan inovasi onkologi, AstraZeneca memimpin revolusi dalam onkologi dengan ambisi untuk menyediakan obat untuk kanker dalam segala bentuk, mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan segala kompleksitasnya dalam memahami kanker guna menemukan, mengembangkan, dan memberikan kehidupan kepada pasien melalui pengobatan yang dapat mengubah hidup mereka.
Menurut Saj, fokus perusahaan terletak pada beberapa penyakit kanker yang paling dengan kondisi paling menantang. “Melalui inovasi yang gigih, AstraZeneca telah membangun salah satu portofolio dan daftar inovasi yang paling beragam di industri, dengan potensi untuk mendorong perubahan dalam praktik kedokteran dan mengubah pengalaman pasien dalam melawan kanker,” kata Saj.
Pada kesempatan ini, AstraZeneca bekerja sama dengan Yayasan Kanker Indonesia sekaligus meluncurkan ANITA, program navigator pasien yang dirancang untuk mendampingi dan membimbing pasien dalam perjalanan layanan kesehatannya.
Hoerry Satrio, Head of Corporate Affairs AstraZeneca Indonesia menyampaikan ANITA adalah program baru yang kami luncurkan untuk membantu menavigasi dan mendampingi pasien dalam proses pendaftaran program pengujian diagnostik berdasarkan permintaan dokter, serta membantu pasien untuk melakukan konsultasi lanjutan dengan dokternya setelah hasil tes diagnostik tersedia“Bersama ANITA, kami setia pada misi kami untuk memberikan kesehatan bagi pasien dan melahirkan inovasi untuk Indonesia, termasuk membantu para pasien mengakses program bantuan pasien yang sesuai berdasarkan pengobatan yang ditentukan dari dokter mereka dengan landasan perkembangan ilmiah terkini,” kata Hoerry.
Dalam rangka memperingati Hari Kanker Dunia 2024, Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan AstraZeneca Indonesia menghimbau masyarakat untuk rutin melakukan skrining kanker dengan mengadakan acara publik bertajuk “5K Amazing Run: Ambil Kendali dan Lakukan Skrining Kanker”.
Acara penuh makna ini juga didukung oleh Yayasan Kanker Indonesia (YKI), Cancer Information Support Center (CISC), Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) dan LovePink. Inisiatif ini tentunya disambut baik oleh Kemenkes RI.
Kegiatan “5K Amazing Run: Ambil Kendali dan Lakukan Skrining Kanker” diselenggarakan pada momen car-free day di jalanan utama Sudirman Jakarta, di mana para peserta dapat mengikuti ragam olahraga ringan sekaligus menyimak edukasi mengenai kanker paru-paru, kanker payudara, dan juga kanker prostat. Saat kegiatan berlangsung, peserta juga dapat melakukan skrining beragam kondisi kanker untuk mencari tahu apakah mereka termasuk ke dalam kelompok orang yang berisiko tinggi terhadap kanker sehingga dapat segera melakukan langkah yang tepat.