Fimela.com, Jakarta Intermittent Fasting (IF) adalah sebuah metode diet yang semakin populer dalam membantu menurunkan berat badan dan meningkatkan kesehatan. Metode ini melibatkan periode waktu di mana seseorang secara sadar melakukan puasa makanan, diikuti oleh periode waktu di mana mereka mengonsumsi makanan dalam jendela waktu tertentu. Selain membantu menurunkan berat badan, intermittent fasting juga telah terbukti memiliki berbagai manfaat kesehatan, termasuk meningkatkan metabolisme, menurunkan risiko penyakit jantung, dan meningkatkan fungsi otak.
Ada beberapa anjuran yang perlu dipertimbangkan sebelum memulai metode ini. Pertama-tama, jika memiliki kondisi kesehatan tertentu, seperti masalah dengan gula darah, diabetes, atau riwayat makanan yang terganggu, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai program intermittent fasting. Ahli kesehatan dapat membantu menentukan apakah metode ini aman bagi kondisi kesehatan dan membantu mengarahkan ke arah yang tepat.
Selanjutnya, pastikan untuk tetap makan makanan sehat dan seimbang saat jendela makan saat melakukan program. Pilihlah makanan nutrient-dense seperti biji-bijian utuh, protein tinggi, lemak sehat, buah-buahan, dan sayuran. Hindari makanan olahan, makanan cepat saji, dan makanan tinggi gula selama jendela makan, karena ini dapat mengganggu tujuan penurunan berat badan. Berikut adalah beberapa metode intermittent fasting yang bisa membantu menurunkan berat badan:
Advertisement
BACA JUGA
Advertisement
Metode Intermittent Fasting
1. Metode 16/8
Metode ini melibatkan puasa selama 16 jam dan mengonsumsi makanan dalam jendela waktu 8 jam. Misalnya, seseorang bisa mulai makan pada pukul 12 siang dan berhenti makan pada pukul 8 malam. Selama periode puasa, hanya diperbolehkan minum air, teh, kopi, atau minuman tanpa kalori lainnya.
2. Metode 5:2
Metode ini melibatkan mengonsumsi jumlah kalori yang sangat rendah (sekitar 500-600 kalori) pada dua hari non-konsekutif dalam seminggu, sementara pada hari lainnya, seseorang makan seperti biasa.
3. Eat-Stop-Eat
Metode ini melibatkan menjalani puasa selama 24 jam, satu atau dua kali seminggu. Selama puasa, hanya diperbolehkan mengonsumsi minuman tanpa kalori. Misalnya, seseorang bisa puasa dari makan malam sampai makan malam berikutnya.
Metode Intermittent Fasting
4. Metode 20/4
Metode ini mirip dengan metode 16/8, namun dengan jendela waktu makan yang lebih pendek. Seseorang hanya makan dalam jendela waktu 4 jam dalam sehari, dan puasa selama 20 jam.
5. Alternate-Day Fasting
Metode ini melibatkan puasa pada hari yang diselingi dengan hari makan. Seseorang akan puasa satu hari, kemudian makan seperti biasa pada hari berikutnya, dan begitu seterusnya.
Selain memilih metode intermittent fasting yang sesuai, penting untuk tetap memperhatikan asupan makanan yang sehat dan seimbang saat menjalani intermittent fasting. Pilih makanan yang rendah kalori, tinggi serat, serta kaya akan protein, lemak sehat, dan nutrisi penting lainnya. Selain itu, pastikan untuk tetap menjaga asupan air yang cukup selama periode puasa.
Sementara intermittent fasting dapat membantu menurunkan berat badan, hasil yang efektif dan berkelanjutan juga akan terlihat jika dikombinasikan dengan olahraga teratur dan gaya hidup sehat lainnya. Selamat mencoba!