Fimela.com, Jakarta Dilansir dari World Health Organization, diabetes adalah sebuah penyakit yang disebabkan oleh kondisi di mana pankreas tidak memproduksi insulin yang cukup atau saat di mana tubuh tidak bisa menggunakan insulin yang diproduksi secara maksimal. Fungsi dari insulin adalah hormon pengatur gula darah. Tanpa insulin, makanan yang dikonsumsi tidak dapat masuk ke dalam sel-sel tubuh, melainkan hanya terjebak di aliran darah. Hal itulah yang menyebabkan kadar gula darah menjadi tinggi.
Berdasarkan data dari WHO, sebanyak 8.5% orang dewasa berumur 18 tahun ke atas mengidap penyakit diabetes pada tahun 2014. Pada tahun 2019, diabetes menyebabkan 1.5 juta korban jiwa dan 48% dari jumlah tersebut merupakan para pengidap diabetes di bawah umur 70 tahun.
Advertisement
Jenis diabetes yang dapat menyerang anak
Tren diabetes meningkat di seluruh bagian dunia dan studi menunjukkan bahwa anak-anak juga menjadi rawan untuk terkena penyakit diabetes. Terdapat dua tipe diabetes, yaitu diabetes tipe 1 dan tipe 2.
Diabetes tipe 1 adalah kondisi di mana pankreas tidak bisa memproduksi insulin yang cukup. Penyebab pasti dari tipe ini belum diketahui, tetapi diduga dipengaruhi oleh faktor gen dan faktor lingkungan. Diabetes tipe 1 merupakan tipe yang banyak diderita oleh anak-anak dan remaja. Sementara itu, diabetes tipe 2 adalah kondisi di mana tubuh manusia tidak bisa menggunakan insulin yang ada dengan efektif. Hal ini dapat disebabkan oleh berat badan berlebih, jarang berolahraga, dan terkadang juga disebabkan oleh faktor genetika.
Gejala diabetes pada anak
Dilansir dari Diabetes UK, terdapat beberapa gejala umum pada anak yang menderita diabetes tipe 1.
- Jika anak berkali-kali ke toilet untuk pipis, sering mengompol di luar kebiasaan, sampai harus berulang kali ke toilet di malam hari.
- Jika anak haus berlebih dan tidak berujung walaupun sudah mengonsumsi banyak cairan.
- Jika anak terlihat lebih lelah dibandingkan biasanya. Energinya berkurang drastis walaupun tidak melakukan banyak aktivitas fisik.
- Jika anak kehilangan berat badan atau terlihat lebih kurus daripada biasanya.
Gejala-gejala yang terjadi pada anak penderita diabetes tipe 2 tidak jauh berbeda dengan gejala diabetes tipe 1. Namun, gejala-gejala tersebut mungkin lebih tidak terlihat dan berkembang secara perlahan selama mungkin beberapa minggu atau bulan.
Jika anak Sahabat FIMELA mengalami gejala-gejala di atas, silakan langsung menuju ke rumah sakit terdekat untuk meminta pemeriksaan gula darah. Apabila tidak segera ditangani, hal itu akan menyebabkan penyakit yang lebih mengancam jiwa.
Advertisement
Pola hidup untuk anak dengan diabetes
Dilansir dari Nemours Children’s Health, terdapat 4 hal utama dalam penanganan anak dengan diabetes:
Mengontrol gula darah
Pemeriksaan gula darah dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti menggunakan glukometer dan Continuous Glucose Monitoring (CGM). Bagi anak penderita diabetes tipe 1, pemeriksaan gula darah sebaiknya dilakukan 4 kali sehari sebelum makan dan saat sudah memasuki jam tidur. Dengan memeriksa kadar gula darah secara teratur, orang tua dapat mengetahui langkah apa yang harus diambil jika kadar gula darah anak terlalu rendah atau terlalu tinggi.
Memberikan insulin
Anak-anak penderita diabetes tipe 1 harus diberikan insulin agar glukosa di dalam darah dapat berubah menjadi energi. Terdapat dua cara pemberian insulin kepada anak. Cara pertama dalah dengan suntik insulin. Anak-anak membutuhkan sekitar 4 atau lebih suntik insulin dalam sehari. Suntikan insulin tidak terlalu sakit karena jarumnya yang sangat kecil. Cara kedua adalah dengan menggunakan insulin pump.
Melakukan aktivitas fisik (olahraga) secara rutin
Olahraga dapat meningkatkan kekuatan tubuh anak dan dapat mengontrol kadar gula darah pada tubuh anak. Apabila anak banyak melakukan aktivitas fisik, insulin yang ada di dalam tubuh akan bekerja lebih baik.
Merancang meal plan
Anak-anak penderita diabetes tipe 1 harus mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang. Sahabat FIMELA harus sangat menghitung jumlah karbohidrat yang ada pada makanan dan camilan anak. Hal tersebut akan menentukan berapa banyak insulin yang anak butuhkan.
Makanan yang baik untuk anak dengan diabetes
Para penderita diabetes harus berhati-hati dengan karbohidrat karena ia dapat meningkatkan kadar gula darah dalam tubuh. Namun, bukan berarti penderita diabetes sama sekali tidak boleh mengonsumsi karbohidrat. Terdapat makanan-makanan dengan kandungan karbohidrat yang lebih baik, seperti makanan-makanan whole grain, buah-buahan, sayur-sayuran.
Dengan memberikan anak makanan bergizi seimbang yang berisikan karbohidrat, serat, protein, dan lemak baik akan membantu memperlambat proses pencernaan dan akan membuat anak kenyang dengan nutrisi yang baik untuk tubuh.
Sahabat FIMELA dapat membuat food log untuk memantau makanan-makanan yang telah dikonsumsi oleh anak, menyediakan berbagai jenis pilihan makanan, dan juga dapat berkonsultasi kepada ahli gizi untuk mendapatkan gambaran penuh tentang pembuatan meal plan.
Penulis: FIMELA Karina Alya.
#Unlocking The Limitless