Fimela.com, Jakarta Telinga yang terasa panas, kemerahan, dan nyeri bisa menjadi masalah yang mengganggu karena dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan potensi masalah kesehatan yang lebih serius.
Ada beberapa penyebab umum bagi telinga yang terasa panas. Salah satunya adalah infeksi telinga. Infeksi telinga dapat disebabkan oleh bakteri atau virus dan biasanya terjadi pada telinga bagian tengah. Gejala yang muncul antara lain demam, nyeri, telinga meradang, serta keluar cairan dari telinga.
Banyak yang beranggapan kalau kondisi ini bisa sembuh dengan sendirinya. Oleh karena itu, banyak yang menganggap sepele kondisi ini. Padahal jika tak segera ditangani bisa semakin parah bahkan menimbulkan komplikasi. Namun sebelumnya kamu harus memahami penyebab pastinya terlebih dahulu. Berikut berbagai penyebab telinga terasa panas yang perlu dipahami.
Advertisement
Advertisement
Penyebab Telinga Panas
Salah satu penyebab umum telinga panas adalah infeksi telinga. Infeksi telinga dapat terjadi di bagian luar telinga (otitis eksterna) atau di bagian dalam telinga (otitis media). Kedua jenis infeksi ini dapat menyebabkan telinga menjadi meradang dan terasa panas. Infeksi telinga juga biasanya disertai dengan rasa nyeri dan keluarnya cairan dari telinga.
Selain infeksi telinga, telinga panas juga bisa disebabkan oleh alergi. Reaksi alergi terhadap bahan-bahan tertentu seperti debu, bulu hewan peliharaan, atau bahan kimia dalam produk perawatan telinga dapat membuat telinga terasa panas dan gatal. Hal ini seringkali juga disertai dengan pembengkakan atau kemerahan di sekitar telinga.
Selain itu, telinga panas juga dapat menjadi gejala dari kondisi lain seperti eksim telinga, kerasukan serangga, atau gangguan peredaran darah. Oleh karena itu, jika seseorang mengalami sensasi panas yang tidak normal di telinganya, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan penyebabnya.
Cara Mengatasi Telinga Panas
Pertama-tama, penting untuk menjaga telinga tetap bersih dan kering. Kelembapan di telinga bisa menyebabkan iritasi dan infeksi, sehingga penting untuk menghindari terlalu sering membersihkan telinga dan menghindari penggunaan cotton bud yang bisa merusak telinga. Jika telinga terasa kotor, cukup bersihkan bagian luar telinga dengan lembut menggunakan kapas yang dibasahi dengan air hangat.
Selain itu, mengompres telinga dengan air hangat juga bisa membantu mengurangi rasa panas dan nyeri. Caranya cukup rendam kain lap kecil dalam air hangat, peras hingga tidak terlalu basah, dan letakkan di telinga selama beberapa menit. Hal ini dapat membantu mengurangi peradangan dan meredakan rasa panas di telinga.
Jika telinga panas disebabkan oleh infeksi telinga, segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat. Dokter mungkin akan meresepkan obat tetes telinga atau antibiotik untuk mengatasi infeksi dan meredakan gejala yang menyertainya.
Selain itu, hindari menggaruk telinga dengan benda tajam atau mencoba membersihkan telinga bagian dalam sendiri. Hal tersebut bisa membuat iritasi semakin parah dan menyebabkan masalah yang lebih serius.
Telinga panas memang bisa menyebabkan ketidaknyamanan, namun dengan perawatan yang tepat dan menghindari hal-hal yang dapat memperparah kondisi telinga, gejala tersebut bisa diatasi dengan baik. Tetaplah menjaga kebersihan telinga dan segera berkonsultasi dengan dokter jika gejala tidak kunjung mereda atau terasa semakin parah.