Fimela.com, Jakarta Otak adalah bagian kehidupan dan kompleksitas yang mengendalikan ingatan, perasaan, dan pikiran kita. Karena jaringan neuronnya yang kompleks mengendalikan semua gerakan kita, ini adalah organ terpenting dalam tubuh manusia. Namun, kita sering kali melakukan kebiasaan yang tanpa disadari membahayakan organ yang tak ternilai harganya ini saat menjalani kehidupan sehari-hari. Melansir dari timesindiaofindia.indiatimes.com (27/1), berikut beberapa kebiasaan yang bisa merusak otak. Penasaran? Yuk, simak selengkapnya di bawah ini.
1. Duduk Lama
Berkat teknologi, kita menjadi nyaman dengan gaya hidup yang tidak banyak bergerak dan tidak menyadari dampak negatifnya terhadap otak kita. Duduk dalam waktu lama dapat menurunkan aliran darah ke otak, seperti yang ditunjukkan oleh studi UCLA Health. Penipisan wilayah otak yang terkait dengan pembentukan memori merupakan pengingat bahwa gerakan tidak hanya bermanfaat bagi tubuh tetapi juga penting bagi kesehatan kognitif. Hindari terjebak dalam perangkap ini dengan menerapkan jadwal mingguan yang mencakup setidaknya 150 menit aktivitas fisik dan dengan memperkenalkan istirahat singkat setiap 15 hingga 30 menit.
Advertisement
2. Kurang Tidur
Kita sering mengabaikan pentingnya tidur dalam kehidupan kita yang sibuk. Namun, kurang tidur mengganggu kemampuan kognitif, memengaruhi memori, penalaran, dan keterampilan memecahkan masalah, seperti yang ditunjukkan oleh penelitian Harvard Health. Tidur satu jam lebih awal, tidak mengonsumsi alkohol dan kafein satu jam sebelum tidur, dan mengurangi paparan cahaya biru semuanya dapat bertindak sebagai penghalang pelindung, menjamin pembaharuan dan perbaikan otak di malam hari.
3. Terapar Layar Terknologi
Di sisi lain, waktu menonton yang berlebihan mengganggu keseimbangan ritme sirkadian kita, yang dapat menyebabkan gangguan mood, kelelahan, dan insomnia. National Institutes of Health memperingatkan bahwa waktu menatap layar yang lebih lama pada anak-anak dikaitkan dengan hasil tes kemampuan berpikir dan bahasa yang lebih buruk. Batasi waktu pemakaian perangkat harian dan ciptakan zona bebas layar setidaknya satu jam sebelum tidur untuk membantumu menavigasi labirin digital ini.
Advertisement
4. Asupan Air yang Tidak Mencukupi
Air merupakan komponen penting otak, namun sering kali terlupakan dalam aktivitas kita sehari-hari. Namun, dehidrasi ringan sekalipun dapat memengaruhi waktu reaksi, memori, dan perhatian. Pastikan kamu minum cukup air sepanjang hari, terutama sebelum dan sesudah aktivitas fisik.
5. Melewatkan Sarapan
Sarapan, yang secara luas dianggap sebagai waktu makan paling penting dalam sehari, memberikan otak energi vital yang dibutuhkan untuk menjalani hari. Konsekuensi dari melewatkan waktu makan penting yang juga menghubungkannya dengan peningkatan stres dan kinerja akademis yang lebih buruk. Pilihlah sarapan seimbang yang tinggi serat, protein, dan lemak sehat untuk memberi bahan bakar pada otak menuju kesuksesan.
Advertisement
7. Mendengarkan Musik Terlalu Keras
Meskipun musik dapat membuat kita bahagia, namun jika berlebihan, musik dapat menjadi ancaman diam-diam bagi kesehatan otak kita. Paparan musik keras dalam jangka panjang dapat memengaruhi struktur dan fungsi otak serta menyebabkan gangguan pendengaran akibat kebisingan. Tanpa mengorbankan kesehatan kognitif, kita dapat menyeimbangkan pengalaman pendengaran dengan mematikan musik, memakai penutup telinga, dan beristirahat.
8. Kurang Asupan Nutrisi
Komunikasi dan ketahanan otak terhadap penyakit neurodegeneratif sangat dipengaruhi oleh pola makan kita. Risiko penyakit seperti Alzheimer dan Parkinson meningkat dengan mengonsumsi gula, garam, lemak, dan makanan olahan dalam jumlah berlebihan. Pilihlah pola makan rendah daging merah, produk susu, dan alkohol serta tinggi buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, biji-bijian, dan ikan untuk mendukung kesehatan otak.
Well, kebiasaan yang kerap kita sepelekan ini justru bisa berdampak buruk bagi kesehatan tubuh terutama otak. Jadi mulailah sadar untuk melakukan hidup sehat.