Fimela.com, Jakarta Overstimulation merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk menjelaskan ketika seseorang merasa kewalahan terhadap aktivitas yang ada di sekitarnya, biasanya berkaitan dengan kelima panca indera seperti suara, sentuhan, rasa, apa yang dilihat serta bau yang tercium dapat menyebabkan reaksi ini.
Salah satu fungsi otak bertujuan untuk mengumpulkan dan memberikan sinyal atas informasi dari kelima panca indera tersebut. Ketika otak mengalami overstiimulation, otak akan mengalami kewalahan yang membuat informasi tersebut menjadi ancaman dan memberikan sinyal pada seluruh tubuh. Kondisi ini membuat tubuh "masuk dalam mode bertahan" dengan beberapa tanda seperti kecemasan, takut, hingga rasa tidak nyaman yang meningkat.
Dalam kondisi tertentu juga, otak yang mengalami kewalahan ini juga akan memberikan efek jangka panjang seperti perubahan otak jika tidak segera ditangani dengan baik. Bahkan, untuk sebagian orang, kondisi kewalahan ini dapat mempengaruhi kemampuan mereka dalam melakukan aktivitas sesuatu.
Advertisement
Apa saja yang menjadi tanda ketika seseorang mengalami overstimulation brain serta bagaimana cara untuk mengatasi hal tersebut? Berikut informasi dari Verywell Mind untukmu.
Advertisement
Tanda-tanda otak mengalami overstimulated
Biasanya ketika seseorang mengalami overstimulation, mereka akan bereaksi pada suatu hal di sekitar mereka yang dapat berakibat fatal jika tidak segera di atasi secepat mungkin. Berikut tanda-tanda yang dirasakan:
- Sakit kepala, pusing, hingga migrain
- Rasa lemas, muntah, hingga pingsan
- Peningkatan rasa cemas dan stres
- Rasa frustasi hingga gangguan pasca trauma
- Masalah tidur
- Sulitnya mengontrol emosi
- Susah fokus
- Sulit beristirahat
- Panik yang datang secara tiba-tiba
Kebanyakan terpapar sinar yang begitu terang, suara-suara tertentu, bau yang menyengat, barang-barang dengan tekstur dan bahan tertentu serta keramaian juga dapat menjadi salah satu penyebab otak overstimulated atau merasa tertekan sehingga akan memicu reaksi tubuh.
Cara mengatasi otak yang mengalami overstimulated
1. Membangun dukungan dari orang lain
Kamu bisa menceritakan apa yang kamu alami ini pada teman maupun keluargamu, mereka dapat mengerti serta mendukung keputusanmu yang tentunya membuat beban pada dirimu bisa berkurang, kamu juga tidak akan merasa sendiri.
2. Identifikasi hal-hal yang membuatmu dapat mentrigger pada otak
Agar kamu dapat menyesuaikan diri dengan baik serta mempersiapkan lebih matang jika kamu mulai merasa otak mengalami tekanan, kamu bisa mengidentifikasi berbagai hal yang mentrigger otak menjadi tertekan. Kamu bisa menggunakan journal untuk mencatat hal-hal tersebut.
3. Kontrol apa yang bisa kamu "kendalikan" di lingkunganmu
Tekanan pada otak bisa datang di mana saja dan kapan saja. Maka dari itu kamu harus bisa kendalikan hal-hal yang dirasa memang kamu bisa kendalikan. Semisal jika kamu merasa ruangan yang penuh dan begitu banyak suara membuat otakmu begitu tertekan, segera hindari dan cari ruangan yang lebih tenang suasananya.
4. Menciptakan ruang yang nyaman dan tenang untukmu
Kamu bisa menciptakan space atau ruangan yang dapat membantu untuk mengurangi rasa tekanan terutama pada pikiranmu. Semisal di kamar tanpa adanya gangguan dari orang lain, tentunya ruang yang nyaman dan tenang ini bebas dari hal-hal yang dapat mentrigger atau membuat otakmu semakin tertekan.
Penulis: Tisha Sekar Aji
Hashtag: #Unlocking the Limitless