Sukses

Health

Kurangi Efek Samping Obat, Ini 6 Pola Hidup Sehat yang Bisa Turunkan Risiko Darah Tinggi

Fimela.com, Jakarta Tekanan darah tinggi, yang juga dikenal sebagai hipertensi, merujuk pada keadaan di mana tekanan darah berada di atas ambang normal, yaitu 130/80 mmHg atau lebih. Jika dibiarkan tanpa penanganan, kondisi ini dapat menimbulkan berbagai komplikasi kesehatan yang dapat membahayakan nyawa seseorang. Dampaknya dapat melibatkan peningkatan risiko terkena penyakit jantung, stroke, dan bahkan berisiko menyebabkan kematian.

Solusi untuk mengatasi hal ini mencakup langkah-langkah pencegahan yang sangat penting, di antaranya adalah dengan mengurangi efek samping obat. Pentingnya pola hidup sehat menjadi faktor utama dalam menurunkan risiko darah tinggi. Hal ini tidak hanya sebatas pada konsumsi obat-obatan, namun juga melibatkan perhatian terhadap gaya hidup sehari-hari yang dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan dalam jangka panjang.

Yuk simak informasi selengkapnya, dikutip dari halodoc yang ditinjau oleh dr. Rizal Fadli pada Selasa (28/05/2024).

1. Terapkan Pola Makan Sehat Rendah Garam

Fokus utama yang harus diperhatikan oleh individu yang mengalami tekanan darah tinggi adalah mengendalikan pola makan. Disarankan untuk menghindari dengan sungguh-sungguh makanan yang tinggi kandungan garam atau asin. 

Pasalnya, asupan garam memiliki potensi untuk meningkatkan kadar natrium dalam tubuh, yang nantinya dapat berdampak pada peningkatan tekanan darah. Meskipun sudah teratur mengkonsumsi obat hipertensi, tetaplah penting untuk menjauhi makanan yang mengandung tinggi garam. 

Sebagai opsi yang lebih baik, individu yang mengalami tekanan darah tinggi sebaiknya meningkatkan asupan buah dan sayur yang kaya akan serat, vitamin, kalium, antioksidan, dan magnesium. Perlu dicatat bahwa konsumsi makanan tinggi serat dapat membantu menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik pada penderita hipertensi.

2. Olahraga Secara Teratur

Melakukan olahraga secara teratur merupakan suatu keharusan, selain menerapkan pola makan yang sehat, guna menjaga agar tekanan darah tetap terkendali. Tidak hanya bermanfaat bagi penderita hipertensi, rutin berolahraga juga dapat membantu mengurangi risiko terkena penyakit tekanan darah tinggi pada individu yang belum mengalami kondisi tersebut.

Jenis olahraga yang direkomendasikan tidak harus yang memiliki intensitas tinggi. Ada berbagai aktivitas fisik sederhana yang dapat dilakukan, seperti berjalan kaki, naik-turun tangga, atau bahkan melakukan tugas-tugas rumah tangga sehari-hari. 

Intinya, penting untuk membuat tubuh tetap aktif bergerak setiap harinya di tengah rutinitas sehari-hari. Melakukan ini dapat memberikan dampak positif pada kesehatan tubuh dan membantu menjaga tekanan darah agar tetap dalam batas normal.

3. Mengatasi Stres

Sering dianggap remeh, padahal sebenarnya stres memiliki dampak yang dapat memicu kenaikan tekanan darah. Hal ini disebabkan oleh kemampuan stres untuk menjadi pemicu munculnya kebiasaan tidak sehat, seperti berlebihan dalam makan, merokok, mengkonsumsi alkohol, dan begadang, yang selanjutnya dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah. 

Oleh karena itu, disarankan untuk mengatasi stres agar dapat menjaga kadar gula darah tetap stabil. Anda dapat melakukan aktivitas yang bersifat menyenangkan, seperti membaca, melukis, menonton film, atau mendengarkan musik.

4. Berhenti Merokok dan Konsumsi Alkohol

Prinsip ini berlaku bagi individu yang memiliki kebiasaan merokok dan mengkonsumsi alkohol. Dua perilaku buruk tersebut dapat menjadi pemicu munculnya berbagai penyakit kronis yang berbahaya, seperti tekanan darah tinggi, stroke, serangan jantung, dan kanker.

Walaupun sulit untuk melepaskan kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol apabila sudah terlanjur kecanduan, cobalah untuk memulainya secara perlahan. Tahap awal yang perlu dilakukan adalah memperkuat niat dan tekad untuk berhenti merokok dan minum alkohol, lalu kurangi konsumsinya secara bertahap hingga akhirnya dapat benar-benar meninggalkannya.

Hal ini juga berlaku bagi mereka yang menjadi perokok pasif. Paparan asap rokok dari teman atau orang terdekat jauh lebih berbahaya. Maka dari itu, usahakan untuk menjauhi situasi di mana terpapar asap rokok, seperti dengan menghindari berada di dekat orang yang sedang merokok.

5. Menjaga Berat Badan

Hubungan antara kelebihan berat badan atau obesitas dengan tekanan darah tinggi sangat erat. Oleh karena itu, menjaga berat badan dianggap sebagai langkah efektif untuk mengendalikan tekanan darah. 

Untuk mengatasi hal ini, perlu mengurangi porsi makanan sehari-hari dengan memilih hidangan yang memiliki rasa yang lebih tawar atau dengan mengikuti pola makan sehat dan rutin berolahraga.

6. Melakukan Pemeriksaan Tekanan Darah Secara Teratur

Melakukan pemeriksaan tekanan darah juga merupakan langkah yang tidak boleh diabaikan. Dengan melakukan pemeriksaan secara teratur, Anda dapat mengidentifikasi potensi masalah tekanan darah yang terus menerus melebihi batas normal, sehingga dapat segera mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan.

7. Kurangi Konsumsi Kafein

Kandungan kafein dalam kopi dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah dalam waktu singkat, bahkan jika seseorang tidak mengalami tekanan darah tinggi (hipertensi). Selain itu, kafein juga dapat merangsang kelenjar adrenalin untuk melepaskan lebih banyak adrenalin. Inilah yang menjadi penyebab meningkatnya tekanan darah.

Meskipun pengaruh jangka panjang kafein terhadap tekanan darah masih belum sepenuhnya terungkap, namun ada kemungkinan bahwa konsumsi kafein dapat memberikan dampak peningkatan tekanan darah. 

Agar dapat menilai apakah kafein memiliki efek peningkatan tekanan darah atau tidak, disarankan untuk memeriksa tekanan darah dalam kurun waktu 30 menit setelah mengkonsumsi kafein. Jika terjadi kenaikan tekanan darah sekitar 5 hingga 10 mmHg, mungkin Anda memiliki sensitivitas terhadap kafein. Selain itu, jika setelah mengkonsumsi kafein Anda merasakan detak jantung yang cepat, disarankan untuk membatasi asupan kafein.

Apa Manfaat dari Menerapkan Pola Hidup Sehat?

Menjaga gaya hidup yang sehat tentu memberikan kontribusi positif untuk meningkatkan kualitas hidup. Tubuh yang sehat dan bugar mempermudah pelaksanaan kegiatan sehari-hari dan memberikan peningkatan kebahagiaan. Selain itu, memiliki tubuh yang sehat juga berdampak positif pada kesehatan mental Anda.

Lauk Apa yang Cocok Untuk Penderita Darah Tinggi?

Lauk untuk mereka yang memiliki tekanan darah tinggi yang optimal adalah ikan yang kaya protein dan mengandung omega-3, seperti ikan salmon. Jenis ikan ini memiliki kandungan lemak omega-3 yang memberikan manfaat signifikan bagi kesehatan jantung.

Minum Apa Supaya Darah Tinggi Turun?

Upayakan untuk mengkonsumsi dua hingga tiga gelas susu skim setiap hari. Susu tersebut dapat diminum secara langsung atau ditambahkan ke dalam sereal atau smoothie. Mengkonsumsi teh hitam atau teh hijau juga dapat mengurangi tekanan darah sistolik dan diastolik.

Apa yang Harus Kita Lakukan Jika Tensi Tinggi?

Duduk dengan konsentrasi pada pernapasan, lakukan beberapa tarikan napas yang mendalam, dan tahan sejenak sebelum mengeluarkannya. Jika telah diresepkan oleh dokter sebelumnya, minumlah obat penurun tekanan darah.

Darah Tinggi Tidak Boleh Makan Sayur Apa Saja?

Banyak jenis sayuran diolah dengan cara yang kurang sehat, sehingga sebaiknya dihindari oleh mereka yang mengalami tekanan darah tinggi. Contohnya termasuk acar, sayuran beku, tomat kaleng, dan keripik sayuran.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading