Sukses

Health

Penyebab Tumit Terasa Nyeri yang Sering Disepelekan

Fimela.com, Jakarta Nyeri tumit adalah kondisi yang umum terjadi pada orang dewasa, terutama yang sering berdiri atau berjalan dalam jangka waktu lama. Gejalanya berupa rasa sakit atau ketidaknyamanan di bagian tumit, terutama saat bangun tidur atau setelah duduk lama.

Nyeri tumit bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kelebihan berat badan, kebiasaan berjalan atau faktor-faktor lainnya. Nyeri pada tumit juga bisa terjadi karena penyakit tertentu.

Tumit yang terasa nyeri seringkali dianggap sepele, sehingga kebanyakan orang mengabaikan rasa nyeri ini dan beranggapan bahwa nyeri tumit ini akan sembuh dengan sendirinya. Padahal nyeri pada tumit bisa mengindikasikan gejala penyakit tertentu yang bisa menjadi semakin parah bila tidak segera ditangani. Berikut berbagai penyebab tumit terasa nyeri yang tak boleh disepelekan.

Penyebab Tumit Terasa Nyeri

Plantar fasciitis adalah penyebab umum nyeri tumit yang disebabkan oleh peradangan pada jaringan yang menghubungkan tumit dengan ujung kaki. Ketika jaringan ini mengalami peradangan, dapat menyebabkan nyeri dan ketidaknyamanan pada tumit, terutama saat orang tersebut berjalan atau berdiri dalam jangka waktu yang lama.

Achilles tendinitis, yang terjadi ketika tendon Achilles mengalami peradangan, juga dapat menyebabkan nyeri pada tumit. Kondisi ini sering terjadi pada orang yang sering berolahraga, terutama olahraga yang membutuhkan banyak aktivitas melompat.

Bursitis adalah kondisi di mana kantung lendir di bawah tumit menjadi meradang, menyebabkan nyeri dan pembengkakan. Kondisi ini sering kali disebabkan oleh cedera atau tekanan berlebih pada kaki.

Kelelahan otot juga dapat menjadi penyebab nyeri tumit, terutama ketika seseorang melakukan aktivitas fisik yang berlebihan tanpa istirahat yang cukup.

Pencegahan Nyeri Tumit

Salah satu langkah pencegahan yang dapat dilakukan adalah memilih alas kaki yang nyaman dan sesuai. Pastikan untuk menggunakan sepatu yang memberikan dukungan yang cukup untuk kaki dan tumit, serta meminimalkan tekanan berlebih pada area tumit. Selain itu, hindari penggunaan sepatu yang terlalu sempit atau terlalu tinggi, karena dapat meningkatkan risiko terjadinya nyeri tumit.

Selain memperhatikan alas kaki, penting pula untuk melakukan peregangan dan penguatan otot kaki dan tumit secara teratur. Peregangan dapat membantu mempertahankan fleksibilitas otot dan tendon di area tumit, sementara latihan penguatan dapat membantu mengurangi tekanan berlebih pada area tersebut. Beberapa latihan yang dapat dilakukan antara lain toe curls, calf raises, dan towel stretches.

Selain itu, penting pula untuk memperhatikan berat badan dan gaya hidup sehat. Kegemukan dapat meningkatkan risiko terjadinya nyeri tumit karena menambah beban tekanan pada area tersebut. Dengan menjaga berat badan dalam rentang yang sehat dan aktif secara fisik, dapat membantu mengurangi risiko terjadinya nyeri tumit.

Terakhir, mencegah nyeri tumit juga melibatkan peran penting dari faktor lingkungan. Hindari berjalan di permukaan yang keras atau tidak rata, dan kenakan alas kaki yang sesuai untuk aktivitas fisik yang dilakukan. Selain itu, hindari aktivitas yang memberikan tekanan berlebih pada area tumit, seperti berdiri atau berjalan terlalu lama tanpa istirahat.

Pengobatan Nyeri Tumit

Pengobatan nyeri tumit dapat dilakukan dengan berbagai cara, tergantung pada tingkat keparahan dan penyebabnya. Salah satu cara pengobatan yang umum digunakan adalah istirahat yang cukup dan mengurangi aktivitas yang memicu nyeri. Hal ini dapat membantu mengurangi tekanan pada tumit dan memberikan kesempatan bagi jaringan yang meradang untuk pulih.

Selain itu, penggunaan alas kaki yang bersifat ortopedi juga dapat membantu mengurangi tekanan pada tumit dan meredakan nyeri. Terapi fisik juga dapat membantu dalam menguatkan otot-otot kaki dan tendon, serta meningkatkan fleksibilitasnya.

Selain pengobatan konservatif, terapi yang juga bisa dilakukan adalah dengan pemberian obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) untuk mengurangi peradangan dan nyeri. Dalam kasus-kasus yang lebih parah, dokter juga dapat merekomendasikan terapi steroid injeksi untuk meredakan peradangan.

Penting untuk diketahui bahwa pengobatan nyeri tumit memerlukan kesabaran dan konsistensi. Sebagian besar kasus nyeri tumit dapat pulih dengan sendirinya dengan pengobatan rumahan dan perubahan gaya hidup yang diperlukan. Namun, jika nyeri tumit terus berlanjut atau semakin parah, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter atau ahli terapi fisik untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading