Fimela.com, Jakarta Paha merupakan bagian tubuh yang seringkali mengalami sakit. Sakit pada otot paha merupakan kondisi yang cukup umum. Namun bukan berarti kondisi ini bisa dianggap sepele atau diremehkan.
Penyebab dari paha yang sakit bisa bermacam-macam, mulai dari cedera fisik hingga penyakit tertentu. Paha yang sakit dapat sangat mengganggu aktivitas sehari-hari dan membuat seseorang merasa tidak nyaman.
Rasa tidak nyaman akibat otot paha yang sakit tentunya harus segera diatasi. Namun sebelum mengetahui cara mengatasinya, kamu harus memahami penyebabnya terlebih dahulu. Hal ini dikarenakan penanganan otot paha yang sakit harus sesuai dengan penyebabnya.
Advertisement
Berikut berbagai faktor yang menjadi penyebab otot paha sakit yang kamu rasakan.
Advertisement
Penyebab Otot Paha Terasa Sakit
1. Kelelahan
Salah satu penyebab umum nyeri otot paha adalah kelelahan otot akibat aktivitas fisik yang berat atau tidak biasa. Ketika otot paha terlalu banyak digunakan tanpa istirahat yang cukup, hal ini dapat menyebabkan rasa sakit dan tidak nyaman.
2. Keseleo
Keseleo adalah penyebab umum nyeri otot paha, dan tarikan otot dapat terjadi karena cedera otot, yang mengakibatkan rasa sakit yang signifikan.
3. Kram otot
Selain keseleo, nyeri otot paha juga dapat disebabkan oleh kram otot. Kram ini terjadi ketika otot terlalu sering digunakan, dehidrasi, atau tegang, yang mengakibatkan rasa sakit yang tajam.
Kram otot biasanya sembuh tanpa intervensi, namun disarankan untuk mencari saran medis jika sering terjadi.
4. Varises
Ketika varises membesar dan berwarna ungu kebiruan, varises dapat menyebabkan sensasi kram, berat, panas, atau berdenyut di paha.
5. Ketidakseimbangan elektrolit
Nyeri otot dapat disebabkan oleh ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuh, yang merupakan mineral penting untuk mendukung kinerja otot.
Elektrolit dapat hilang melalui keringat, yang dapat menyebabkan kelemahan, mati rasa, atau kram pada paha.
6. Penyakit arteri perifer
Nyeri otot paha dapat terjadi ketika suplai darah ke paha terbatas akibat penyempitan arteri.
Beberapa orang mungkin mengalami mati rasa, kram, atau kelemahan pada paha saat berjalan. Selain itu, mungkin terdapat rasa dingin atau perubahan warna pada kulit paha.
7. Deep vein thrombosis (DVT)
Trombosis vena dalam dapat menyebabkan nyeri otot paha akibat terhalangnya aliran darah di vena paha.
Pada beberapa kasus, gangguan ini mungkin tidak menunjukkan gejala yang jelas. Gejala DVT dapat berupa rasa nyeri, hangat, bengkak, dan kemerahan pada paha.
Penyebab nyeri otot paha tidak boleh diremehkan karena potensi DVT memburuk dan mengakibatkan emboli paru.
8. Meralgia paresthetica
Meralgia paresthetica adalah masalah saraf yang menyebabkan nyeri otot paha dan disertai dengan sensasi menggelitik, panas, atau mati rasa. Hal ini terjadi ketika ada tekanan pada saraf yang bertanggung jawab atas sensasi kulit di paha.
Kondisi ini dapat dipicu oleh berbagai faktor, salah satu yang paling umum adalah meletakkan dompet atau ponsel di saku depan.
Cara Mengatasi Sakit di Otot Paha
1. Kompres air dingin
Untuk mengurangi peradangan pada otot paha dan mengurangi rasa sakit, dianjurkan untuk mengompres dengan kompres dingin atau kompres es selama 10 hingga 20 menit beberapa kali sepanjang hari.
2. Gunakan kompres hangat.
Menerapkan kompres hangat pada otot paha membantu meringankan rasa sakit dan meningkatkan sirkulasi untuk penyembuhan.
Oleskan kompres dingin pada paha yang sakit selama 10-15 menit beberapa kali sehari. Berhati-hatilah dalam menggunakan air yang terlalu panas untuk menghindari kulit terbakar.
3. Berolahraga secara teratur.
Peregangan dan angkat beban dapat membantu meringankan nyeri otot paha yang disebabkan oleh masalah punggung.
Latihan yang memperbaiki postur tubuh dapat membantu meringankan nyeri otot paha akibat gangguan saraf tulang belakang.
4. Konsumsi obat
Mengonsumsi obat-obatan seperti obat penghilang rasa sakit dan obat anti-inflamasi dapat membantu mengurangi nyeri otot. Jika Anda mengalami nyeri ringan atau sedang pada paha, Anda dapat meredakannya dengan mengonsumsi parasetamol.
Pada kasus cedera otot yang parah, obat nyeri otot dengan resep dokter mungkin diperlukan untuk meredakan nyeri yang efektif.
Tetapi jika rasa sakitnya tidak kunjung membaik atau bahkan semakin parah, segera konsultasikan dengan dokter agar dapat mendapatkan perawatan yang tepat.