Apakah Diet DEBM Efektif untuk Menurunkan Kolesterol? Simak Penjelasannya

Dalam DEBM, pola makan dibagi menjadi beberapa fase, yaitu fase pengenalan, fase penyesuaian, fase stabilisasi, dan fase penguatan. Setiap fase memiliki pola makan yang berbeda, yang disesuaikan dengan kecepatan metabolisme dan tujuan penurunan berat badan. Salah satu keunggulan dari DEBM adalah fleksibilitasnya.

Meskipun ada pola makan yang dianjurkan, namun konsep utama dari DEBM adalah untuk memahami dan mengikuti kebutuhan tubuh sendiri. Hal ini berarti bahwa setiap orang dapat menyesuaikan pola makan DEBM dengan gaya hidup dan preferensi pribadi mereka, membuatnya lebih mudah untuk diikuti dalam jangka panjang. Namun demikian, seperti halnya dengan diet lainnya, DEBM juga memerlukan konsistensi dan komitmen untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Konsultasikan dengan ahli gizi atau dokter sebelum memulai pola diet ini, apalagi jika Sahabat Fimela memiliki riwayat tinggi kolesterol. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa DEBM sesuai dengan kondisi kesehatan individu. Jangan ragu untuk mencoba pola diet ini dengan disiplin dan konsistensi, dan tentu saja dengan pengawasan dari tenaga medis ahli untuk memastikan keberhasilan dalam jangka panjang.

Efek samping diet DEBM bisa berbeda-beda bagi setiap individu yang menjalani diet ini. Salah satu efek samping yang mungkin dirasakan oleh beberapa orang yang menjalani diet DEBM adalah rasa lapar yang berlebihan. Karena diet ini mengatur pola makan dengan membatasi jumlah kalori yang dikonsumsi, beberapa orang mungkin merasa lapar di awal-awal menjalani diet. Namun, hal ini sebenarnya normal dan akan berangsur-angsur berkurang seiring tubuh beradaptasi dengan pola makan baru.

Selain itu, beberapa orang juga mungkin mengalami kelelahan atau kekurangan energi saat menjalani diet DEBM. Hal ini disebabkan oleh kurangnya asupan kalori yang biasanya diperoleh dari karbohidrat dan lemak. Oleh karena itu, sangat penting untuk memperhatikan jenis makanan yang dikonsumsi dan memastikan tubuh tetap mendapatkan asupan nutrisi yang cukup.

Tak jarang pula, beberapa orang mengalami gangguan pencernaan seperti sembelit atau diare selama menjalani diet DEBM. Hal ini bisa disebabkan oleh perubahan pola makan yang drastis, terutama jika sebelumnya seseorang memiliki pola makan yang tidak sehat. Penting untuk memperhatikan konsumsi serat, air, dan makanan yang dapat membantu pencernaan agar tidak terjadi gangguan pencernaan selama diet.

Selain efek samping tersebut, masing-masing individu juga bisa mengalami efek samping yang berbeda tergantung pada kondisi tubuh dan kesehatan masing-masing. Oleh karena itu, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter atau ahli gizi sebelum memulai diet DEBM, terutama jika memiliki kondisi kesehatan tertentu atau sedang dalam program pengobatan. Konsultasi dengan ahli gizi juga penting agar pola makan yang dijalani tetap seimbang dan mencukupi kebutuhan nutrisi tubuh.