Fimela.com, Jakarta Nyeri dada merupakan gejala yang umum terjadi dan dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, termasuk masalah jantung. Salah satu jenis nyeri dada yang sering dirasakan adalah nyeri di bagian kiri dada. Nyeri dada sebelah kiri dapat menjadi tanda adanya masalah jantung karena jantung berada di sebelah kiri dada.
Penyebab rasa sakit dada sebelah kiri dapat berasal dari berbagai faktor, mulai dari masalah jantung hingga gangguan pada sistem pernapasan. Salah satu penyebab umumnya adalah serangan jantung, yang biasanya ditandai dengan nyeri dada yang terasa seperti ditekan atau terbakar, serta disertai dengan rasa sesak dan berkeringat dingin. Namun penyebab sakit di dada kiri tidak selalu karena serangan jantung.
Dada sebelah kiri yang sakit seringkali dianggap sebagai tanda serangan jantung, namun sebenarnya ada banyak penyebab lain yang juga bisa menyebabkan gejala yang mirip. Salah satu penyebab umum adalah kondisi muskuloskeletal, seperti otot dada yang tegang atau cedera. Hal ini dapat terjadi akibat aktivitas fisik yang berlebihan, postur tubuh yang buruk, atau cedera yang disebabkan oleh kecelakaan.
Advertisement
Ada berbagai faktor lainnya yang menjadi penyebab sakit di dada kiri. Sebelum mengetahui penyebabnya, kamu harus memahami penyebabnya terlebih dahulu. Berikut penyebab sakit di dada kiri yang perlu dipahami sebelum mengetahui cara mengatasinya.
Advertisement
Penyebab Dada Sebelah Kiri Terasa Sakit
1. GERD
Penyebab lain nyeri dada sebelah kiri adalah GERD, suatu kondisi yang berhubungan dengan sistem pencernaan. GERD adalah penyakit yang ditandai dengan refluks asam lambung akibat melemahnya katup antara lambung dan kerongkongan bagian bawah.
Kondisi ini dapat mengiritasi saluran makanan dan menyebabkan rasa terbakar. GERD juga dapat menyebabkan beberapa gejala lain seperti mual dan muntah, kesulitan menelan makanan, batuk, dan regurgitasi.
2. Angina
Angina adalah gejala penyakit arteri koroner, yang ditandai dengan berkurangnya aliran darah ke jantung akibat penyempitan arteri koroner.
Penyakit ini sering terjadi ketika aktivitas fisik terlalu berat, sehingga menyebabkan peningkatan beban kerja jantung.
Selain nyeri pada dada kiri, angina juga disertai dengan gejala lain, seperti:
- Nyeri lengan kiri, punggung, leher, atau rahang.
- Nyeri pada perut bagian bawah
- Merasa lelah
- Sesak napas
- Merasa mual hingga muntah
3. Miokarditis
Miokarditis adalah penyakit kardiovaskular yang diakibatkan oleh peradangan otot jantung. Hal ini dapat menyebabkan nyeri dada di sisi kiri, serta gejala lain seperti sesak napas, irama jantung yang tidak normal (aritmia), dan kelelahan.
Jika kondisinya ringan, miokarditis biasanya tidak memerlukan perawatan khusus. Namun, jika nyeri dada memburuk atau memicu gejala lain, sangat penting untuk segera mencari evaluasi medis.
Miokarditis dapat berdampak pada sistem elektrik jantung, melemahkan jantung, atau mengakibatkan kerusakan permanen pada otot jantung. Selain itu, dalam kasus tertentu, individu juga dapat mengalami serangan jantung atau kematian.
4. Pneumonia
Infeksi paru-paru, seperti pneumonia yang disebabkan oleh virus, bakteri, atau jamur, juga dapat menyebabkan nyeri dada yang tajam, terutama saat penderita menarik napas dalam-dalam atau batuk.
Selain nyeri dada, pneumonia dapat menyebabkan berbagai gejala lain, seperti demam, menggigil, batuk berdahak, sesak napas, nafsu makan menurun, dan kelelahan yang berlebihan.
5. Pleuritis
Pleuritis adalah peradangan yang terjadi pada pleura, yaitu selaput yang melapisi paru-paru. Fungsinya adalah untuk mencegah paru-paru bergesekan dengan dinding rongga dada. Individu dengan pleuritis mengalami pembengkakan pleura dan penebalan cairan pleura.
Gejala utama radang selaput dada adalah rasa sakit yang parah dan tajam di dada, terutama saat bernapas, batuk, dan bergerak. Selain itu, penyakit ini dapat muncul dengan gejala lain:
- Sakit kepala
- Sesak napas
- Nyeri pada sendi dan otot
- Batuk kering
- Demam hingga menggigil
- Tidak nafsu makan.
6. Cedera pada Tulang Rusuk
Cedera pada tulang rusuk, seperti tulang yang retak, patah, atau memar, juga dapat menyebabkan nyeri dada sebelah kiri. Jenis cedera ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan yang signifikan saat batuk atau bernapas, terutama jika cedera tulang rusuknya parah, seperti patah tulang.
Faktor lain yang dapat menyebabkan kondisi ini adalah kecemasan atau stres yang dapat mempengaruhi pernapasan dan menyebabkan nyeri dada.
7. Serangan Panik
Serangan panik yang berlebihan juga dapat menyebabkan nyeri dada kiri. Kepanikan yang tiba-tiba dan berlebihan dapat menyebabkan peningkatan denyut jantung, yang berpotensi menyebabkan nyeri dada, berkeringat, mual, pusing, dan sesak napas.
Jika kamu mengalami nyeri dada sebelah kiri, sangat penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendiagnosis penyebabnya. Setelah itu, dokter akan memberikan pengobatan yang sesuai sesuai dengan kondisimu. Jangan mengabaikan gejala nyeri dada, karena penanganan yang cepat dan tepat sangat penting untuk mencegah komplikasi yang lebih serius.
Cara Mengatasi Dada Sebelah Kiri Terasa Sakit
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, pengobatan untuk nyeri dada kiri bervariasi, tergantung pada penyebabnya. Namun, jika penyebab spesifiknya tidak diketahui, ada beberapa tindakan pertolongan pertama yang dapat dilakukan:
1. Tegakkan badan
Salah satu kemungkinan penyebab nyeri dada sebelah kiri adalah aliran balik asam lambung ke kerongkongan, yang sering dipicu ketika orang dengan kondisi ini berbaring sesaat setelah makan. Untuk mencegah hal ini, dianjurkan untuk mengatur posisi tubuh Anda untuk mencegah naiknya asam lambung ke kerongkongan.
2. Mengompres dada kiri
Langkah selanjutnya untuk pertolongan pertama pada nyeri dada kiri adalah mengompres dengan kompres dingin. Hal ini dilakukan untuk meredakan ketegangan otot yang disebabkan oleh mengangkat benda berat atau terjatuh dari kendaraan bermotor.
3. Minum minuman hangat
Air jahe adalah minuman hangat yang direkomendasikan untuk membantu mengurangi rasa sakit yang disebabkan oleh perut kembung, gejala umum dari penyakit asam lambung (GERD).
4. Konsumsi air rebusan kunyit
Air rebusan kunyit terbukti efektif dalam mengobati kondisi yang disebabkan oleh peradangan di tenggorokan atau batuk kronis. Tanaman herbal ini mengandung bahan aktif, seperti kurkumin, yang dapat membantu mengurangi peradangan dan memberikan sensasi yang menenangkan bagi tenggorokan.
5. Konsumsi jus buah delima
Delima adalah buah yang kaya akan antioksidan. Antioksidan ini membantu mengatur kadar kolesterol dan meningkatkan kesehatan arteri, yang dapat membantu pencegahan penyakit jantung.
Jus delima telah terbukti menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan mencegah penumpukan plak di arteri, membantu menjaga aliran darah yang tepat dan mengurangi risiko nyeri yang berhubungan dengan jantung.
Jika gejala berlangsung lebih dari beberapa hari dan tidak kunjung membaik, maka sebaiknya segera pergi ke rumah sakit.