Fimela.com, Jakarta Bekam, atau yang dikenal dengan terapi bekam, adalah salah satu metode pengobatan tradisional yang telah ada sejak zaman dahulu. Metode ini melibatkan penggunaan gelas atau cup yang ditempelkan pada kulit untuk menarik darah ke permukaan kulit. Salah satu manfaat bekam yang diketahui adalah untuk menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh.
Kolesterol adalah lemak dalam darah yang penting untuk fungsi tubuh, namun jika kadar kolesterol terlalu tinggi, hal ini dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Dengan menggunakan bekam, darah kotor yang mengandung kolesterol tinggi dapat ditarik ke permukaan kulit, sehingga membantu mengurangi kadar kolesterol dalam tubuh.
Metode bekam untuk menurunkan kolesterol ini juga dianggap efektif karena bekam dapat membantu meningkatkan aliran darah dan metabolisme tubuh. Selain itu, bekam juga diyakini dapat mengurangi peradangan dan stres, yang juga dapat mempengaruhi kadar kolesterol dalam tubuh. Namun, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum melakukan terapi bekam untuk menurunkan kadar kolesterol. Berikut titik bekam yang tepat untuk menurunkan kolesterol:
Advertisement
BACA JUGA
Advertisement
Titik Bekam yang Tepat
1. Titik Bekam Punggung Atas
Bekam pada bagian punggung atas diyakini dapat membantu menurunkan kolesterol. Titik ini berhubungan dengan organ-organ seperti hati dan ginjal yang berperan dalam pengaturan kadar kolesterol dalam tubuh. Bekam pada area ini dianggap dapat memperlancar peredaran darah dan membantu metabolisme kolesterol.
2. Titik Bekam Dada
Beberapa praktisi bekam meyakini bahwa melakukan bekam pada titik-titik di daerah dada dapat merangsang sistem pernapasan dan jantung. Dengan meningkatkan sirkulasi darah ke organ-organ terkait, bekam pada titik ini dianggap dapat membantu menstabilkan kadar kolesterol.
3. Titik Bekam Lengan
Sebagian besar titik bekam di lengan diyakini berhubungan dengan peredaran darah dan energi dalam tubuh. Bekam pada titik-titik ini dapat merangsang aliran darah ke organ vital, termasuk jantung dan liver, yang dapat berdampak positif pada pengaturan kolesterol.
Dampak Negatif Bekam
1. Infeksi dan Risiko Kontaminasi
Praktik bekam melibatkan penggunaan alat-alat bekam yang dapat meninggalkan bekas luka kecil di kulit. Jika peralatan tidak steril atau teknik sterilisasi tidak memadai, risiko infeksi dan kontaminasi dapat meningkat.
2. Hematoma dan Memar
Bekam dapat menyebabkan hematoma atau memar di area bekam. Meskipun biasanya tidak berbahaya, hal ini dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan merugikan estetika kulit.
3. Reaksi Alergi dan Iritasi Kulit
Beberapa orang mungkin mengalami reaksi alergi terhadap bahan-bahan yang digunakan dalam proses bekam. Selain itu, kulit dapat mengalami iritasi karena gesekan atau tekanan selama proses bekam.